Penilaian Potensi Ekowisata Danau Rayo di Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan

Albayudi Albayudi (1) , Ade Adriadi (2) , Muhamad Panji (3) , Rizky Saputra (4) , Agung Kurnia (5)
(1) Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Jambi Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi 36361 Indonesia , Indonesia
(2) Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Jambi Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi 36361 Indonesia , Indonesia
(3) Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Jambi Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi 36361 Indonesia , Indonesia
(4) Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Jambi Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi 36361 Indonesia , Indonesia
(5) Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Jambi Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi 36361 Indonesia , Indonesia

Abstract

This research was carried out for ± 2 months and took place in the Lake Rayo area, Sungai Jernih Village, Rupit District, North Musi RawasRegency, South Sumatra. This study uses primary data in the form of potential objects and natural tourist attractions, communities around the tourist attraction area, visitors and managers of tourist attractions, while secondary data is supporting data obtained from variousrelevant sources such as agencies or institutions related to this research, for example the general condition of the area, regionalmonograph data in the form of location and area, topographic conditions, visitor data, facilities and infrastructure as well as related data and journals that support research. The method used in the research is Field Observation (Observation), interviews and questionnaires,where sampling for visitors is carried out using the Random Sampling method (random sampling). Meanwhile, sampling for the communitywas carried out using the purposive sampling method. Then the data were analyzed using ODTWA analysis. The results of the study indicatethe potential for tourism objects found in Lake Rayo ecotourism, namely the view from the top of the hill of Lake Rayo and around Lake Rayo, the presence of flora and fauna and the existence of Orang Rimba which are opportunities in the development of cultural tourism bothin knowing customs, traditional life and culture. get to know the traditional space that is trusted and protected by the Orang Rimba community. Especially the Orang Rimba / Anak Dalam Tribe who are around Lake Rayo ecotourism. Analysis of the components of theADO-ODTWA assessment in the ecotourism area of Lake Rayo, Rupit District that gets a very potential value is the facilities andinfrastructure and the availability of clean water, while for attractiveness and accessibility to get a potential value this must always beimproved, while accommodation gets a value of no potential, this is a variable that must be improved and addressed by the manager sothat the Lake Rayo Ecotourism location has the best eligibility criteria. Lake Rayo ecotourism has a potential attraction to be developed asa natural tourism destination (ecotourism).


 


Keywords: Potential, ecotourism, lake rayo, tourism, orang rimba community

Full text article

Generated from XML file

References

Aedi N. 2010. Instrumen Penelitian dan Pengumpulan Data. Fakultas Ilmu Pendidikan
Agussalim, A., & Hartoni. (2014). Potensi kesesuaian mangrove sebagai daerah ekowisata di Pesisir Muara Sungai Musi Kabupaten Banyuasin. Maspari Journal, 6(2), 148-156. DOI: 10.36706/MASPARI.V6I2.3037
Aisyah S. 2019. Analisis kelayakan ekowisata pada kawasan rawan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara. Skripsi. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan,Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia. Alamsyah. (2013). Pengantar Ekowisata dan Prinsip Konservasi Alam. Yogyakarta: Deepublish.
Barus SIP, Patana P dan Afiffudin Y. 2013. Analisis potensi obyek wisata dan kesiapan masyarakat dalam pengembangan desa wisata berbasis masyarakat di Kawasan Danau Linting Kabupaten Deli Serdang. Peronema Forestry Science Journal. 2(2):143–151.
Bismark M. 2011. Prosedur Operasi Standar (SOP) untuk Survei Keragaman Jenis Pada Kawasan Konservasi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Bogor, Indonesia.
Damanik, J., Weber, H., & Alamsyah. (2006). Perencanaan Ekowisata: Dari Teori ke Aplikasi. Yogyakarta: Andi Offset.
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata., dan WWF. 2009. Prinsip dan Kriteria
Direktorat Jendral Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. 2003. PedomanAnalisis Daerah Operasi Objek dan Daya Tarik Wisata Alam (ADO- ODTWA). Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. Bogor, Indonesia.
Direktorat Produk Pariwisata. Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata.
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dan WWF-Indonesia.2009. Prinsip dan Kriteria Ekowisata Berbasis Masyarakat. Ekowisata Berbasis Masyarakat. Jakarta.
Fadliyanti, D., Rahmadani, S., & Putra, M. A. (2024). Peran ekowisata pesisir dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan konservasi satwa di Indonesia. Jurnal Ekowisata dan Konservasi Laut, 12(1), 45–58.
Fitriani, D., & Nugroho, T. (2024). Sustainable Ecotourism Development in Rural Areas: A Case Study in South Sumatra. Jurnal Ekowisata dan Lingkungan, 12(2), 45–56.
Hidayat, R., & Lestari, D. (2022). Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Ekowisata Berbasis Konservasi di Sumatera Selatan. Jurnal Sosio Ekologi, 10(1), 55–66
Kusmadi dan Sugiarto. 2000. Metode Penelitian dalam Bidang Kepariwisataan.
Lawasi, G. (2025). Ekowisata berbasis hutan: Tantangan kebijakan dan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan berkelanjutan di Indonesia. Jurnal Kehutanan dan Pemberdayaan Masyarakat, 9(2), 102–118.
Maharani I. 2016. Analisis kelayakan potensi ekowisata pada kawasan wisata alam Bungi Kecamatan Kokalukuna Kota Baubau. Skripsi. Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan, Universitas Halu Oleo, Kendari, Indonesia.
Mahyuda, Said S dan Erianto. 2015. Penilaian potensi daya tarik danau bekat untuk objek wisata di Kecamatan Tayan Hilir Kabupaten Sanggau (Assessment Of Potency Fascination Lake Bekat Object ForTourism In District Tayan Downstream Regency Sanggau). Fakultas Kehutanan, Universitas Tanjung Pura, Pontianak, Indonesia. 174-182.
Muda, F. (2025). Tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan pariwisata berkelanjutan di Indonesia. Jurnal Pariwisata Nusantara, 14(1), 22–37.
Nusyirwan, A., Ramdani, S., & Pratama, R. (2024). Dampak pengembangan ekowisata terhadap pertumbuhan UMKM lokal: Studi kasus Danau Rayo, Kabupaten Musi Rawas Utara. Jurnal Ekonomi Lokal dan Pemberdayaan, 6(2), 55–70.
Prasetyo, A., & Rahayu, S. (2021). Peran Masyarakat Lokal dalam Pengembangan Ekowisata Berbasis Alam di Indonesia. Jurnal Pariwisata Berkelanjutan Indonesia, 9(3), 101–110.
Prihadi, B. (2024). Analisis kesesuaian kawasan dan penerapan indeks CBT dalam pengembangan ekowisata Indonesia. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Pariwisata, 10(3), 134–150.
Putri, A., & Setiadi, R. (2020). Peran Ekowisata terhadap Konservasi Keanekaragaman Hayati di Kawasan Hutan Tropis Indonesia. Jurnal Konservasi Alam Nusantara, 8(3), 90–101.
Rahmadani, F., & Sari, N. (2023). Evaluasi Pengelolaan Fasilitas dan Kebersihan pada Kawasan Ekowisata di Sumatera Selatan. Jurnal Pengelolaan Pariwisata, 11(1), 23–34.
Rahzen, T. (2000). Ekowisata dan pelestarian lingkungan. Jakarta: Pustaka Indonesia.
Ramadhani, A., & Rafee, N. (2024). Sinkronisasi kebijakan pemerintah dalam penguatan ekowisata berkelanjutan di Indonesia. Jurnal Kebijakan dan Pembangunan Daerah, 8(1), 77–90.
Rumangkit, D., Surbakti, R., & Wibowo, Y. (2023). Community-based ecotourism di Indonesia: Tantangan dan strategi pengelolaan berkelanjutan. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 13(2), 115–129.
Satrya, I. P. G., Darmawan, A. A., & Wijaya, K. (2023). Peran ekowisata terhadap pelestarian budaya dan lingkungan di Bali. Jurnal Pariwisata Berkelanjutan, 11(2), 65–78.
Sudarto. (1999). Ekowisata dan Daya Tarik Alam. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Sugiarto, R. (2016). Konsep dan penerapan ekowisata berkelanjutan di Indonesia. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Sukma, D. (2017). Potensi keanekaragaman hayati dan budaya sebagai modal pengembangan ekowisata Indonesia. Jurnal Konservasi dan Ekowisata Tropika, 5(1), 33–42.
Tiarantika, M., Prasetyo, B., & Anggraini, L. (2024). Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan ekowisata di Jawa Timur: Studi kasus Taman Wisata Alam. Jurnal Sosial dan Ekowisata, 9(2), 101–115. Universitas Pendidikan Indonesia.
Wiyono, H., Sari, D. A., & Nurhadi, A. (2025). Pendekatan edu-ecotourism dalam pengelolaan hutan sosial di Indonesia. Jurnal Hutan Lestari, 15(1), 11–27.
Yuliani, E., Setiawan, A., & Lubis, M. (2022). Kebersihan dan Kenyamanan sebagai Daya Tarik Wisata Alam di Kawasan Pedesaan. Jurnal Pariwisata dan Budaya Nusantara, 10(2), 77–88.

Authors

Albayudi Albayudi
Ade Adriadi
Muhamad Panji
Rizky Saputra
Agung Kurnia
Albayudi, A., Adriadi, A., Panji, M., Saputra, R., & Kurnia, A. (2025). Penilaian Potensi Ekowisata Danau Rayo di Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan. Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan, 14(02), 212–224. https://doi.org/10.31186/naturalis.14.02.40667

Article Details