Main Article Content

Abstract

Sungai Napal Jungur merupakan salah satu objek wisata yang yang terletak di Kabupaten Seluma. Beberapa bagian Sungai Napal Jungur mengalami perubahan seperti, pelebaran, penyempitan, serta perubahan kedalaman yang di akibatkan oleh erosi yang disebabkan oleh aktivitas alam dan manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk  mengetahui karakteristik parameter fisis sungai Napal Jungur Seluma. Dalam penelian ini metode yang digunakan adalah pengukuran langsung di lapangan berdasarkan cuaca normal. Dengan titik pengukuran debit sebanyak 12 titik, sedimen dan pengambilan sampel sedimen sebanyak 8 titik. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan kecepatan arus perlokasi penelitian rata-rata (0,17 m/s - 0,82 m/s). Kecepatan arus rata-rata tertinggi sebesar 1,04 m/s. Debit sungai tertinggi terjadi di titik lokasi 1 yaitu sebesar 3,62 m3/s dan debit sungai terendah terjadi di titik lokasi 4 yaitu sebesar 0,94 m3/s. Sungai Napal Jungur Seluma didominasi oleh pasir sangat kasar dengan diameter 1 mm yang terletak di bagian sisi kanan sungai. Debit sedimen layang tertinggi yaitu 6,615 g/s dan debit sedimen layang terendah yaitu 0,47 g/s. Debit sedimen dasar tertinggi yaitu 75,50 kg/s dan debit sedimen terendah yaitu 19,80 kg/s. Kategori sungai adalah landai, bentuk sungai yaitu sungai berkelok.

Keywords

Sungai napal jungur Kecepatan arus Debit sungai Debit sedimen Morfologi sungai

Article Details

How to Cite
Syaputri, A. H., Supiyati, S., & Suwarsono, S. (2023). Karakteristik Parameter Fisis Objek Wisata Sungai Napal Jungur Di Kabupaten Seluma. Newton-Maxwell Journal of Physics, 4(1), 15–22. https://doi.org/10.33369/nmj.v4i1.26313

References

  1. Sumantry, T. (2012) ‘Pengukuran Debit Dan Kualitas Air Sungai Cisalak Pada Tahun 2012’, Jurnal hasil penelitian dan kegiatan PTLR, 2(1), pp. 301–308. Available at: http://digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/26-TEDDY-Cisalak2012_rev-ciawi_oke(301-308).pdf.
  2. Dwiyanto, V dan Tugiono, S. (2016) ‘Analisis Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Studi Kasus : Sungai Air Anak (Hulu Sungai Way Besai)’, 4, pp. 407–422.
  3. Febriyani, A. (2013) Analisis Sedimentasi Yang Terjadi Sekitar Daerah Breakwater Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu. Universitas Bengkulu. Available at: http://repository.unib.ac.id/id/eprint/908.
  4. Maqdan, M. dkk. (2019) ‘Analisis Karakteristik Sedimen Melayang dan Sedimen Dasar pada Sungai Bompon untuKPengelolaan DAS Terpadu di Sub DAS Bompon , Kabupaten Magelang , Jawa Tengah’, 3(1), pp. 26–41.
  5. Maryanti, S., Swastiningsih, A. T. dan Sukini (2018) ‘Identifikasi Penggunaan Lahan Terhadap Pendangkalan Sungai Wonokerto Kecamatan Karangtengah Kabupaten Demak 1’, pp. 96–101.
  6. Maulana, R., Lubis, K. dan Marbun, P. (2014) ‘Uji Korelasi Antara Debit Aliran Sungai Dan Konsentrasi Sedimen Melayang Pada Muara Sub Das Padang Di Kota Tebing Tinggi’, Jurnal Agroekoteknologi Universitas Sumatera Utara, 2(4), pp. 1518–1528. doi: 10.32734/jaet.v2i4.8452.
  7. Neno, A. K., Harijanto, H. dan Wahid., A. (2016) ‘Hubungan Debit Air dan Tinggi Muka Air di Sungai Lambagu Kecamatan Tawaeli Kota Palu’, Warta Rimba, 4(2), pp. 1–8.
  8. Neno, A. K., Harijanto, H. dan Wahid., A. (2016) ‘Hubungan Debit Air dan Tinggi Muka Air di Sungai Lambagu Kecamatan Tawaeli Kota Palu’, Warta Rimba, 4(2), pp. 1–8.
  9. Sumantry, T. (2012) ‘Pengukuran Debit Dan Kualitas Air Sungai Cisalak Pada Tahun 2012’, Jurnal hasil penelitian dan kegiatan PTLR, 2(1), pp. 301–308. Available at: http://digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/26-TEDDY-Cisalak2012_rev-ciawi_oke(301-308).pdf.