Isi Artikel Utama
Abstrak
Dalam proses produksi pengolahan kelapa sawit terdiri dari lima proses sterilizer, Tresher, Digester, Pressing, dan klarifikasi. Dalam proses pengolah ini proses pressing merupakan salah satu yang paling penting. Mesin press merupakan mesin yang digunakan untuk memisahkan minyak kasar dari serat-serat dalam daging buah dan pada mesin press juga mempunyai komponen penekan atau biasa disebut dengan cone cage yang digerakan oleh mekanisme hidrolik. Proses pengepressan minyak kelapa sawit merupakan salah satu bagian penting yang menjadi faktor standart keberhasilan dalam pengolahan tandan buah segar (TBS) karena di dalam proses ini lah banyak kehilangan hasil minyak dan salah satu faktornya adalah nilai dari tekanan hidrolik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai tekanan hidrolik terhadap oil losses in fiber pada setiap mesin press dan juga mengetahui bagaimana cara mesin press tersebut bekerja. Untuk mengetahui variable dari tekanan hidrolik dan nilai oil losses in fiber dilakukan dengan metologi pengamatan yaitu dengan mengamati preasure gauge pada setiapa mesin press dan untuk untuk oil losses in fiber dilakukan dengan pengujian pada lab pabrik. Dengan data tersebut maka akan dibandingkan antara dua data tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah tekanan hidrolik berpengaruh signifikan terhadap nilai oil losses pada serat dalam mesin press. Dengan tekanan hidrolik 49 bar diperoleh oil losses terkecil sebesar 3,28%, sementara pada tekanan hidrolik 40 bar diperoleh oil losses tertinggi yaitu 4,42% . Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tekanan hidrolik, semakin kecil nilai oil losses yang terjadi, dan sebaliknya.
Rincian Artikel

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.