Isi Artikel Utama
Abstrak
Welded beam merupakan profil yang diperoleh dengan cara mengelas 3 lembar plat yang terdiri dari 2 buah plat flange dan 1 buah plat web yang dibentuk menjadi profil I-Beam atau H-Beam. Proses pengelasan dilakukan dengan mesin las khusus SAW dan dilanjutkan dengan proses pelurusan karena panas dari hasil pengelasan menyebabkan profil las beam menjadi bengkok atau pun terpuntir. Akibat adanya panas pada saat pengelasan maka terjadilah ukuran las beam yang minimal dan ketebalan plat yang minimal tersebut tidak dapat diluruskan lagi pada saat proses pelurusan karena titik leleh material sudah melebihi batas pada saat proses pengelasan. Pembakaran merupakan proses pembakaran material pada suhu tertentu dengan maksud untuk memperbaiki dimensi material tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meluruskan baja H-Beam. Dalam melakukan proses pembakaran menggunakan alat dan material seperti mesin Huawei CG1-30, kapur tulis, penggaris siku-siku, nitrogen dan gas serta perlengkapan K3, dalam melakukan proses pembakaran dilakukan pengecekan dengan menggunakan penggaris siku-siku dan penentuan titik bakar pada baja H-Beam, kapur tulis digunakan untuk mengukur suhu pada proses pembakaran. Proses pembakaran memiliki Kesimpulan dari penelitian ini adalah proses perlakuan panas (pembakaran) dapat meluruskan baja H-Beam menggunakan mesin Huawei CG1-30 yang memiliki kecepatan 50-750 mm/menit.
Rincian Artikel

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Referensi
-
[1]. Anggraini L. 2018. Analisa Struktur Mikro Pada Proses Firing Dalam Fabrikasi Welded Beam Dengan Bahan SM490YB. Prosiding Seminar Nasional Pakar: 363-367.
[2]. Zakaria T, Juniarti AD, Budi BS. 2023. Analisis pengendalian kualitas cacat dimensi pada header boiler menggunakan metode FMEA dan FTA. Jurnal InTent: 6(1): 24-36.
[3]. Sulaiman S. 2010. Pengaruh Proses Fairing Terhadap Sifat Mekanis Sambungan Pelat Pada Bagian Lambung Kapal. Journal of Gema: 1-9.
[4]. Rizki RDR, Pranatal E, Imawan P. 2022. Analisa Pengaruh Metode Fairing Terhadap Sifat Mekanis Di Area Pengelasan Pada Lambung Kapal. Prosiding Senastitan: 2: 192-199.
[5]. Andreansyah M, Anjani RD, Naubnome V. 2024. Pengaruh Proses Heat Treatment (Quenching dan Tempering) Terhadap Kekerasan dan Struktur Mikro Baja Karbon Menengah. Jurnal Serambi Mekkah: 9(1): 7864-7872.
[6]. Rahmadani R, Hidayat A, Fadri MY, Syaputra AR, Haprabu EPS, Nugroho VA, Goin B, Arifin S, Djiwo S. 2020. Pengaruh Hardening Terhadap Struktur Mikro Dan Sifat Mekanis Baja AISI 1045.. Jurnal Mesin Material Manufaktur dan Energi: 1(2): 14-18.
[7]. Wiharja I, Haryadi GD, Umardani Y, Hardjuno AT. 2014. Pengaruh proses heat treatment tempering terhadap struktur mikro dan nilai kekerasan pada sambungan las thermite UIC-54. Jurnal Teknik Mesin S-1: 2(4): 454-462.
Referensi
[2]. Zakaria T, Juniarti AD, Budi BS. 2023. Analisis pengendalian kualitas cacat dimensi pada header boiler menggunakan metode FMEA dan FTA. Jurnal InTent: 6(1): 24-36.
[3]. Sulaiman S. 2010. Pengaruh Proses Fairing Terhadap Sifat Mekanis Sambungan Pelat Pada Bagian Lambung Kapal. Journal of Gema: 1-9.
[4]. Rizki RDR, Pranatal E, Imawan P. 2022. Analisa Pengaruh Metode Fairing Terhadap Sifat Mekanis Di Area Pengelasan Pada Lambung Kapal. Prosiding Senastitan: 2: 192-199.
[5]. Andreansyah M, Anjani RD, Naubnome V. 2024. Pengaruh Proses Heat Treatment (Quenching dan Tempering) Terhadap Kekerasan dan Struktur Mikro Baja Karbon Menengah. Jurnal Serambi Mekkah: 9(1): 7864-7872.
[6]. Rahmadani R, Hidayat A, Fadri MY, Syaputra AR, Haprabu EPS, Nugroho VA, Goin B, Arifin S, Djiwo S. 2020. Pengaruh Hardening Terhadap Struktur Mikro Dan Sifat Mekanis Baja AISI 1045.. Jurnal Mesin Material Manufaktur dan Energi: 1(2): 14-18.
[7]. Wiharja I, Haryadi GD, Umardani Y, Hardjuno AT. 2014. Pengaruh proses heat treatment tempering terhadap struktur mikro dan nilai kekerasan pada sambungan las thermite UIC-54. Jurnal Teknik Mesin S-1: 2(4): 454-462.