Main Article Content

Abstract

Pengolahan  air digunakan untuk menghilangkan kotoran-kotoran terlarut dalam air sehingga menghasilkan sumber air yang layak dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penggunaan koagulan kitosan dalam pengolahan air sumur.  Metode jar test digunakan sebagai penentu kadar optimum koagulan kitosan. Parameter uji pada penelitian ini yaitu Fe, Kekeruhan, pH, dan TDS. Sampel air yang digunakan berasal dari sumber air sumur Laboratorium Sains, Universitas Bengkulu. Pengujian dilakukan dengan memvariasikan dosis larutan kitosan 0 ml, 3 ml dan 4 ml pada sampel. Berdasarkan hasil yang diperoleh terjadi penurunan tingkat kekeruhan hingga 27%, kemudian Fe turun hingga 26,8 %, dan warna turun hingga 25%. Parameter pH mengalami penurunan hingga 51 %, sedangkan TDS tidak mengalami penurunan. Penyebab tidak adanya penurunan kadar TDS, dimungkinkan karena dosis koagulan terlalu rendah dari pada kadar TDS yang tinggi dalam air. Secara umum, kitosan efektif dalam pengolahan air dengan dosis yang bervariasi sesuai tingkat pencemaran pada air.

Article Details

How to Cite
Gultom, F., Hery Haryanto, Doni Notriawan, & Anggita Krisna Pertiwi. (2023). Studi Efektivitas Penggunaan Koagulan Kitosan Untuk Pengolahan Air Sumur. RAFFLESIA JOURNAL OF NATURAL AND APPLIED SCIENCES, 3(1), 206–212. https://doi.org/10.33369/rjna.v3i1.29603

References

  1. Wailisa R., Jusmy D. Putuhena, Fanny Soselisa D. (2022). Analisis Kualitas Air Di Hutan Mangrove Pesisir Negeri Amahai Kabupaten Maluku Tengah. Jurnal Ilmu Kehutanan dan Pertanian, 57-71. DOI: 10.30598.jhppk.2022.6.1.57
  2. Trihadi, B., Mariza Septi MC, Riza Mutriyana (2021). Analisa Konsentrasi Natrium Pada Air Tanah Untuk Mengetahui Terjadinya Intrusi Air Laut Di Kota Bengkulu Dengan Metode Fotometri Nyala. Rafflesia Journal of Natural and Applied Sciences, 1-10.
  3. Singkam, A. R. (2020). Tinjauan Kualitas Air Tanah di Kampus Kandang Limun Universitas Bengkulu. Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan , 149-157, DOI: 10.31186/naturalis.9.2.12848.
  4. Haryanto, H. (2016). Penggunaan Khitosan Endoskeleton Sotong Sebagai Pembungkus Lempuk Durian Untuk Memperpanjang Masa Konsumsi. Seminar Nasional Pendidikan dan Saintek (pp. 165-170). Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
  5. Mustafiah, D. Darnengsih, Zakir S., Rafdi A. (2018). Pemanfaatan Kitosan dari Limbah Kulit Udang sebagai Koagulan Penjernih Air. Journal of Chemical Process Engineering, Vol. 3. No 1.
  6. Kangama A., Defang. Z., Xu Tian, Jinfu Fang. (2018). Application of Chitosan Composite Flocculant in Tap Water Treatment. Journal of Chemistry, 1-9. DOI: 10.1155/2018/2768474
  7. Bassi R., Prasher. O., Simpson B.K. (2007). Removal of Selected Metal Ions from Aqueous Solutions Using Chitosan Flakes. Separation Science and Technology, 547-560. doi.org/10.1081/SS-100100175.
  8. Suptijah P., Winarti. Z., Dery F. (2008). Pemurnian Air Sumur Dengan Kitosan Melalui Tahapan Koagulasi dan Filtrasi. Buletin Teknologi Hasil Perikanan, 65-75.
  9. Fitriyah, N. F. (2023). Studi Efektivitas Koagulan Kitosan-Kapur Dalam Menurunkan COD, MBAS dan Fosfat pada Limbah Laundry. Jurnal Serambi Engineering, 5801-5809.
  10. Gultom F., Refpo R., Heriansyah. (2021). Analisis Kualitas Air Berdasarkan Parameter Fisika di Wilayah Kota Bengkulu . Alchemy : Journal of Chemistry, 37-41. doi.org/10.18860/al.v9i2.13517
  11. Jabbar A., Asaad. R., Alaa Kareem. (2016). Extraction of chitosan, characterisation and its use for water purification. Journal of the Saudi Society of Agricultural Science, 185-190. DOI: 10.1016/j.jssas.2016.04.001