Bahasa sebagai Alat Komunikasi, Citra Pikiran, dan Kepribadian

Authors

  • Noermanzah Noermanzah Universitas Bengkulu

Abstract

Makalah ini bertujuan memberikan pemahaman tentang hakikat bahasa sebagai alat komunikasi, citra pikiran, dan kepribadian. Bahasa sebagai alat komunikasi bermakna bahwa bahasa merupakan deretan bunyi yang bersistem,  berbentuk lambang, bersifat arbitrer, bermakna, konfensional, unik, universal, produktif, bervariasi, dinamis, manusiawi, dan alat interaksi sosial yang menggantikan individual dalam menyatakan sesuatu atau berekspresi kepada lawan tutur dalam suatu kelompok sosial sebagai alat untuk berkomunikasi dan identitas penuturnya. Bahasa sebagai citra pikiran bermakna bahwa bahasa terbentuk dari pikiran, atau bentuk bahasa (secara individual dan spontan) meniru atau mengikuti bentuk pikiran atau ide. Bahasa sebagai citra kepribadian bermakna bahwa bahasa berkaitan dengan etika berbahasa yang diyakininya. Etika berbahasa ini sangat erat berkaitan dengan pemilihan kode bahasa, norma-norma sosial, dan sistem budaya yang berlaku dalam satu masyarakat. Dengan menggunakan bahasa dengan memperhatikan etika berbahasa maka pribadi seseorang akan dikatakan baik.

Author Biography

Noermanzah Noermanzah, Universitas Bengkulu

Dosen Program Magister Pendidikan Bahasa Indonesia, FKIP Universitas Bengkulu

References

Alisjahbana, St. Takdir. (1978). Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia I. Jakarta: Dian Rakyat.

Bloch, Bernard & Trager. (1984). Outline of Linguistic Analysis, dalam Henry Guntur Tarigan, Psikolinguistik. Bandung: Angkasa.

Bloomfield, L. (1933). Language. New York: Holt, Tenehardt and Wingston.

Brown, P & S.C. Levinson. (1987). Politeness: Some Universals of Language Use. Cambridge: CUP.

Chaer, A. (2012). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Dardjowidjojo, S. (1982). Dasar-Dasar Neurofisiologis dalam Penguasaan Bahasa, Seminar Pengajaran Bahasa. Jakarta.

Dardjowidjojo, S. (2009). “Bahasa dan Pola Pikir Bangsa Kita” Kongres Internasional Masyarakat Linguistik Indonesia 5-7 November 2009, di Batu, Malang.

Devitt, M. & Hanley, R. (2006). The Blackwell Guide to the Philosophy of Language. USA: Blackwell Publishing Ltd.

Emoto, M. (1999). Message from Water. Tokyo: HADO Kyoikusha.

Emoto, M. (2007). Mukjizat Air, The Miracle of Water. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Hill, A. A. (1958). Introduction to Linguistic Structure. New Tork: Harcourt.

Kusmiarti, R., Yuniati, I., & Noermanzah. (2020). Improving Student Communication Skills In Learning Indonesian Language Through Collaborative Learning. Retrieved from osf.io/9km3u. International Journal of Scientific and Technology Research, 9(1).

Noermanzah, Emzir, & Lustyantie, N. (2018). President Joko Widodo’s Rhetorical Technique of Arguing in the Presidential Speeches of the Reform Era. International Journal of Applied Linguistics and English Literature, 7(5), 119. doi:10.7575/aiac.ijalel.v.7n.5p.117

Noermanzah, N. (2017). Struktur Kalimat Tunggal Bahasa Sindang di Kota Lubuklinggau dan Pengaruhnya dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. AKSIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 1(1), 2. doi:10.21009/aksis.010101

Noermanzah, N., Abid, S., & Aprika, E. (2018). Pengaruh Teknik Send a Problem terhadap Kemampuan Menulis Daftar Pustaka Siswa Kelas Xi SMA Negeri 4 Lubuklinggau. Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Dan Pengajaran (KIBASP), 1(2), 172. doi:10.31539/kibasp.v1i2.273

Noermanzah, N., Emzir, E., & Lustyantie, N. (2017). Variety of Rhetorics in Political Speech President of the Republic of Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono and Joko Widodo in Educational Field. Humanus, 16(2), 221. doi:10.24036/humanus.v16i2.8103

Pateda, M. (2011). Lingustik Sebuah Pengantar. Bandung: Angkasa.

Pranowo. (2014). Teori Belajar Bahasa: untuk Guru Bahasa dan Mahasiswa Jurusan Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Saussure, F. de. (1988). Pengantar Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University.

Published

2020-02-23