Main Article Content
Abstract
The phrase “minor nature of the act” in the concept of rechterlijk pardon as regulated in Law No. 1 of 2023 has not yet been accompanied by interpretative guidelines. This situation may result in biased interpretations, leading to legal uncertainty and inconsistency in future law enforcement. This study examines the ideal regulation of the phrase “minor nature of the act” in rechterlijk pardon to ensure harmony with the principle of legality. The research employs normative legal methods, utilizing statutory, conceptual, case, and comparative approaches. The findings indicate that the phrase “minor nature of the act” should be limited to specific criminal offenses eligible for pardon, as exemplified in Portugal, in order to prevent multiple interpretations that could result in discrimination in law enforcement.
Article Details
Copyright (c) 2025 Fahrulian Gandi, Nashriana, Hamonangan Albariansyah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
- Government of Indonesia. (2023). Criminal Code. State Gazette of 2023 No. 1, Supplement to the State Gazette No. 684.
- Government of Indonesia. (2012). Law No. 11 of 2012 on the Juvenile Criminal Justice System. State Gazette of 2012 No. 153, Supplement to the State Gazette No. 5332.
- Government of Indonesia. (2017). Law No. 7 of 2017 on General Elections. State Gazette of 2017 No. 54, Supplement to the State Gazette No. 6863.
- Adji, I. S. (2007). Perspektif Mahkamah Konstitusi terhadap perkembangan hukum pidana. In M. Reksodiputro (Ed.), Bidang Studi Hukum Pidana Sentra HAM FHUI. Jakarta: Badan Penerbit FHUI.
- Arianto, H. (2010). Hukum responsif dan penegakan hukum di Indonesia. Lex Jurnalica, 2 (2). Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul Jakarta.
- Arief, B. N. (2003). Beberapa masalah perbandingan hukum pidana. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
- Arief, B. N. (2008). Bunga rampai kebijakan hukum pidana: Perkembangan penyusunan konsep KUHP baru (1st ed.). Semarang: Grafikatama Jaya.
- Aries, A. (2021). Judicial pardon as perfection of the implementation of legality principle in sentencing. International Journal of Research in Business and Social Science, 11 (1).
- Bagaskoro, L. R. (2021). Rekonseptualisasi jalur khusus dalam Rancangan KUHAP sebagai bentuk reformasi sistem peradilan pidana Indonesia. Jurnal Arena Hukum, 14 (1).
- Baihaqi, A. (2025, September 23). Rangkuman lengkap kasus Ronald Tannur berujung tiga hakim ditangkap. Detik.com. https://www.detik.com/jatim/hukum-dan-kriminal/d-7604482/rangkuman-lengkap-kasus-ronald-tannur-berujung-3-hakim-ditangkap
- Barlian, A. E. A., & Arief, B. N. (2017). Formulasi ide pemaafan hakim (rechterlijk pardon) dalam pembaharuan sistem pemidanaan Indonesia. Jurnal Law Reform, 13 (1).
- ELSAM. (2005). Asas legalitas KUHP dalam Rancangan 2005 (Position Paper Advokasi RUU KUHP Seri 1). Jakarta: ELSAM.
- Hamzah, A. (2022). Perbandingan hukum pidana di 18 negara. Depok: Rajawali Pers.
- Hiariej, E. O. S., & Santoso, T. (2025). Anotasi KUHP Nasional (2nd ed.). Depok: Rajawali Pers.
- Jadidah, F. (2022). Kasus Nenek Minah ditinjau dari perspektif teori hukum positivisme. Jurnal Iblam Law Review, 2(3). Iblam School of Law.
- Kadish, S. H., & Paulsen, M. G. (1975). Criminal law and its processes: Cases and materials. Boston: Rown and Company.
- Manullang, E. F. M. (2019). Legisme, legalitas dan kepastian hukum (3rd ed.). Jakarta: Prenadamedia Group.
- Moeliono, T. P., & Wulandari, W. (2015). Asas legalitas dalam hukum acara pidana: Kritikan terhadap putusan MK tentang praperadilan. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 2(4). Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Bandung.
- Muwahid. (2017). Metode penemuan hukum (rechtvinding) oleh hakim dalam upaya mewujudkan hukum yang responsif. The Indonesian Journal of Islamic Family Law, 7 (1). Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Sunan Ampel Surabaya.
- Nuroini, I. (2023, December). Penegakan hukum dalam penerapan hukum pidana dalam penggunaan perspektif ilmiah hukum pidana. Jurnal Yurisprudentia, 9 (2). Fakultas Hukum Universitas Bhayangkara Surabaya.
- Prayogo, R. T. (2016). Penerapan asas kepastian hukum dalam Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2011 tentang hak uji materiil dan dalam Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 06/Pmk/2005 tentang pedoman beracara dalam pengujian undang-undang. Jurnal Legislasi Indonesia, 13 (2).
- Ramalho, E., & Gilman, W. T. (2006). The Portuguese Penal Code. Lisbon: Verbo Juridico.
- Rauxloh, R. (2021). Plea bargaining in national and international law. London: Routledge.
- Remmelink, J. (2003). Hukum pidana: Komentar atas pasal-pasal terpenting dari Kitab Undang-Undang Hukum
- Pidana Belanda dan padanannya dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
- Saputra, D. E. (2015, June). Hubungan antara equality before the law dalam penegakan hukum di Indonesia dengan harmonisasi konflik antar lembaga penegak hukum. Banjarmasin Syariah Jurnal Ilmu Hukum, 15(1). Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam.
- Sudibyo, A., & Rahman, A. H. (2021, July). Dekonstruksi asas legalitas dalam hukum pidana. Jurnal Presumption of Law, 3 (1).
- Syahputra, A. N. F., & Setyorini, E. H. (2024). Analisis pemaafan hakim ditinjau dari ringannya perbuatan yang dilakukan oleh anak. Jurnal Magister Hukum Law and Humanity, 2(3). Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
- Widayati, L. S. (2011, November). Perluasan asas legalitas dalam RUU KUHP. Jurnal Negara Hukum, 2 (2).
- Yosuka, A., & Tawang, D. A. D. (2018). Kebijakan formulasi terkait konsepsi rechterlijk pardon (pemaafan hakim) dalam pembaharuan hukum pidana di Indonesia. Jurnal Hukum Adigama, 1 (1).
References
Government of Indonesia. (2023). Criminal Code. State Gazette of 2023 No. 1, Supplement to the State Gazette No. 684.
Government of Indonesia. (2012). Law No. 11 of 2012 on the Juvenile Criminal Justice System. State Gazette of 2012 No. 153, Supplement to the State Gazette No. 5332.
Government of Indonesia. (2017). Law No. 7 of 2017 on General Elections. State Gazette of 2017 No. 54, Supplement to the State Gazette No. 6863.
Adji, I. S. (2007). Perspektif Mahkamah Konstitusi terhadap perkembangan hukum pidana. In M. Reksodiputro (Ed.), Bidang Studi Hukum Pidana Sentra HAM FHUI. Jakarta: Badan Penerbit FHUI.
Arianto, H. (2010). Hukum responsif dan penegakan hukum di Indonesia. Lex Jurnalica, 2 (2). Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul Jakarta.
Arief, B. N. (2003). Beberapa masalah perbandingan hukum pidana. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Arief, B. N. (2008). Bunga rampai kebijakan hukum pidana: Perkembangan penyusunan konsep KUHP baru (1st ed.). Semarang: Grafikatama Jaya.
Aries, A. (2021). Judicial pardon as perfection of the implementation of legality principle in sentencing. International Journal of Research in Business and Social Science, 11 (1).
Bagaskoro, L. R. (2021). Rekonseptualisasi jalur khusus dalam Rancangan KUHAP sebagai bentuk reformasi sistem peradilan pidana Indonesia. Jurnal Arena Hukum, 14 (1).
Baihaqi, A. (2025, September 23). Rangkuman lengkap kasus Ronald Tannur berujung tiga hakim ditangkap. Detik.com. https://www.detik.com/jatim/hukum-dan-kriminal/d-7604482/rangkuman-lengkap-kasus-ronald-tannur-berujung-3-hakim-ditangkap
Barlian, A. E. A., & Arief, B. N. (2017). Formulasi ide pemaafan hakim (rechterlijk pardon) dalam pembaharuan sistem pemidanaan Indonesia. Jurnal Law Reform, 13 (1).
ELSAM. (2005). Asas legalitas KUHP dalam Rancangan 2005 (Position Paper Advokasi RUU KUHP Seri 1). Jakarta: ELSAM.
Hamzah, A. (2022). Perbandingan hukum pidana di 18 negara. Depok: Rajawali Pers.
Hiariej, E. O. S., & Santoso, T. (2025). Anotasi KUHP Nasional (2nd ed.). Depok: Rajawali Pers.
Jadidah, F. (2022). Kasus Nenek Minah ditinjau dari perspektif teori hukum positivisme. Jurnal Iblam Law Review, 2(3). Iblam School of Law.
Kadish, S. H., & Paulsen, M. G. (1975). Criminal law and its processes: Cases and materials. Boston: Rown and Company.
Manullang, E. F. M. (2019). Legisme, legalitas dan kepastian hukum (3rd ed.). Jakarta: Prenadamedia Group.
Moeliono, T. P., & Wulandari, W. (2015). Asas legalitas dalam hukum acara pidana: Kritikan terhadap putusan MK tentang praperadilan. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 2(4). Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Bandung.
Muwahid. (2017). Metode penemuan hukum (rechtvinding) oleh hakim dalam upaya mewujudkan hukum yang responsif. The Indonesian Journal of Islamic Family Law, 7 (1). Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Nuroini, I. (2023, December). Penegakan hukum dalam penerapan hukum pidana dalam penggunaan perspektif ilmiah hukum pidana. Jurnal Yurisprudentia, 9 (2). Fakultas Hukum Universitas Bhayangkara Surabaya.
Prayogo, R. T. (2016). Penerapan asas kepastian hukum dalam Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2011 tentang hak uji materiil dan dalam Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 06/Pmk/2005 tentang pedoman beracara dalam pengujian undang-undang. Jurnal Legislasi Indonesia, 13 (2).
Ramalho, E., & Gilman, W. T. (2006). The Portuguese Penal Code. Lisbon: Verbo Juridico.
Rauxloh, R. (2021). Plea bargaining in national and international law. London: Routledge.
Remmelink, J. (2003). Hukum pidana: Komentar atas pasal-pasal terpenting dari Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana Belanda dan padanannya dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Saputra, D. E. (2015, June). Hubungan antara equality before the law dalam penegakan hukum di Indonesia dengan harmonisasi konflik antar lembaga penegak hukum. Banjarmasin Syariah Jurnal Ilmu Hukum, 15(1). Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam.
Sudibyo, A., & Rahman, A. H. (2021, July). Dekonstruksi asas legalitas dalam hukum pidana. Jurnal Presumption of Law, 3 (1).
Syahputra, A. N. F., & Setyorini, E. H. (2024). Analisis pemaafan hakim ditinjau dari ringannya perbuatan yang dilakukan oleh anak. Jurnal Magister Hukum Law and Humanity, 2(3). Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
Widayati, L. S. (2011, November). Perluasan asas legalitas dalam RUU KUHP. Jurnal Negara Hukum, 2 (2).
Yosuka, A., & Tawang, D. A. D. (2018). Kebijakan formulasi terkait konsepsi rechterlijk pardon (pemaafan hakim) dalam pembaharuan hukum pidana di Indonesia. Jurnal Hukum Adigama, 1 (1).