Main Article Content
Abstract
Keywords
Article Details
References
- Bakkara, J. C. (2010). Tanggap Pertumbuhan dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Varietas Pioneer 23 terhadap Sistem Populasi dan Jumlah Tanaman per Lubang Tanam. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
- Barnito, N. (2009). Budidaya Tanaman Jagung. Suka Abadi, Yogyakata.
- Beets, W.C. (1982). Multiple Cropping and Tropical Farming Systems. Gower Publishing Co.
- Dinata, A., Sudiarso & Sebayang, H. T. (2017). Pengaruh waktu dan metode pengendalian gulma terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung (Zea mays L.). Jurnal Produksi Tanaman, 5(2), 191-197.
- Efendi, R & Suwardi. (2010). Respon Tanaman Jagung Hibrida terhadap Tingkat Takaran Pemberian Nitrogen dan Kepadatan Populasi. Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros Sulawesi Selatan.
- Fadhillah, G. I., Baskara, M. & Sebayang, H. T. (2018). Pengaruh waktu pengendalian gulma pada monokultur dan tumpang sari tanaman jagung
- (Zea mays L.) dan kacang tanah (Arachis hypogea L.). Jurnal Produksi Tanaman, 6(1), 38-46.
- Goldsworthy, P. R & Fisher, N. (1992). Fisologi Tanaman Budidaya Tropik. Gadjah Mada University Press., Yogyakarta.
- Hardiman, T., Islami, T. & Sebayang, H. T. (2014). Pengaruh waktu penyiangan gulma pada sistem tanam tumpangsari kacang tanah (Arachis hypogaea L.) dengan ubi kayu (Manihot esculenta crantz.). J. Produksi Tanaman, 2(2), 111-120.
- Kementerian Pertanian. (2020). Laporan Tahunan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2019. Jakarta (ID): ttp://bkp.pertanian.go.id/storage/app/
- media/ Bahan% 202020/ Laporan%20Tahunan %20BKP%202019.pdf .
- Mayadewi, N.N.A. (2007). Pengaruh jenis pupuk kandang dan jarak tanam terhadap pertumbuhan gulma dan hasil jagung manis. J. Agritrop, 26(4),153-159.
- Moenandir, J. (1993). Persaingan Tanaman Budidaya Dengan Gulma. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
- Nurmas, A. (2011). Pengaturan pola tanam tumpangsari terhadap hasil produksi jagung manis. J. Agroteknos, 1(2), 89-95.
- Pasau, P., Yudono, P. & Syukur, A. (2008). Pergeseran komposisi gulma pada perbedaan proporsi populasi jagung dan kacang tanah dalam tumpang sari pada regosol Sleman. Jurnal Ilmu Pertanian, 16(2), 60-78.
- Prasetyo, Sukardjo, E.I. & Pujiwati, H. (2009). Produktifitas lahan dan NKL pada tumpangsari jarak pagar dengan tanaman pangan. J. Akta
- Agrosia, 12(1), 51-55.
- Pujisiswanto, H. & Hidayat, K. F. (2008). Analisis pertumbuhan gulma, tanaman, dan Hasil jagung dengan berbagai populasi kacang tanah dan
- kacang hijau dalam sistem tumpangsari. Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian. Universitas Lampung, Bandar Lampung.
- Ratri, Soelistyono, C. H., R. & Aini, N. (2015). Pengaruh waktu tanam bawang prei (Allium porum L.) pada sistem tumpangsari terhadap
- pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis (Zea mays saccharata). J. Produksi Tanaman, 3(5), 406-412.
- Sarifi R. S., Sedghi, M. & Gholipouri, A. (2009). Effect of population density on yield attributes of maize hybrids. Res.Jour. Bio. Sci., 4
- (4), 375-379.
- Sena, E. A., Sebayang, H. T. & Nugroho, A. (2018). Pengaruh waktu penyiangan pada tumpangsari jagung (Zea mays) dan kacang tanah (Arachis hypogaea L.). J. Produksi Tanaman, 6(9), 2085-2093.
- Setiawan, E. (2009). Kearifan lokal pola tanam tumpangsari di Jawa Timur.Agrovigor,2(2),79-88.
- Sitompul, S. M. & Guritno, B. (1995). Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gadjah Mada University Press., Yogyakarta.
- Suarni & Yasin, M. (2011). Jagung sebagai sumber pangan fungsional. Iptek Tanam Pangan, 6(1), 41-56.
- Warman, G. R. & Kristiana, R. (2018). Mengkaji sistem tanam tumpangsari tanaman semusim. Proceeding Biology Education Conference, 15(1), 791-794.
- Wibowo. (2009). Teknik tumpangsari kedelai pada musim penghujan. Bioedukasi, 2(2), 199-212.
- Zuchri, A. (2007). Optimalisasi hasil tanaman kacang tanah dan jagung dalam tumpangsari melalui pengaturan baris tanam dan perompesan
- daun jagung. J. Embryo, 4(2), 156-163.
References
Bakkara, J. C. (2010). Tanggap Pertumbuhan dan Produksi Jagung (Zea mays L.) Varietas Pioneer 23 terhadap Sistem Populasi dan Jumlah Tanaman per Lubang Tanam. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
Barnito, N. (2009). Budidaya Tanaman Jagung. Suka Abadi, Yogyakata.
Beets, W.C. (1982). Multiple Cropping and Tropical Farming Systems. Gower Publishing Co.
Dinata, A., Sudiarso & Sebayang, H. T. (2017). Pengaruh waktu dan metode pengendalian gulma terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung (Zea mays L.). Jurnal Produksi Tanaman, 5(2), 191-197.
Efendi, R & Suwardi. (2010). Respon Tanaman Jagung Hibrida terhadap Tingkat Takaran Pemberian Nitrogen dan Kepadatan Populasi. Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros Sulawesi Selatan.
Fadhillah, G. I., Baskara, M. & Sebayang, H. T. (2018). Pengaruh waktu pengendalian gulma pada monokultur dan tumpang sari tanaman jagung
(Zea mays L.) dan kacang tanah (Arachis hypogea L.). Jurnal Produksi Tanaman, 6(1), 38-46.
Goldsworthy, P. R & Fisher, N. (1992). Fisologi Tanaman Budidaya Tropik. Gadjah Mada University Press., Yogyakarta.
Hardiman, T., Islami, T. & Sebayang, H. T. (2014). Pengaruh waktu penyiangan gulma pada sistem tanam tumpangsari kacang tanah (Arachis hypogaea L.) dengan ubi kayu (Manihot esculenta crantz.). J. Produksi Tanaman, 2(2), 111-120.
Kementerian Pertanian. (2020). Laporan Tahunan Badan Ketahanan Pangan Tahun 2019. Jakarta (ID): ttp://bkp.pertanian.go.id/storage/app/
media/ Bahan% 202020/ Laporan%20Tahunan %20BKP%202019.pdf .
Mayadewi, N.N.A. (2007). Pengaruh jenis pupuk kandang dan jarak tanam terhadap pertumbuhan gulma dan hasil jagung manis. J. Agritrop, 26(4),153-159.
Moenandir, J. (1993). Persaingan Tanaman Budidaya Dengan Gulma. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Nurmas, A. (2011). Pengaturan pola tanam tumpangsari terhadap hasil produksi jagung manis. J. Agroteknos, 1(2), 89-95.
Pasau, P., Yudono, P. & Syukur, A. (2008). Pergeseran komposisi gulma pada perbedaan proporsi populasi jagung dan kacang tanah dalam tumpang sari pada regosol Sleman. Jurnal Ilmu Pertanian, 16(2), 60-78.
Prasetyo, Sukardjo, E.I. & Pujiwati, H. (2009). Produktifitas lahan dan NKL pada tumpangsari jarak pagar dengan tanaman pangan. J. Akta
Agrosia, 12(1), 51-55.
Pujisiswanto, H. & Hidayat, K. F. (2008). Analisis pertumbuhan gulma, tanaman, dan Hasil jagung dengan berbagai populasi kacang tanah dan
kacang hijau dalam sistem tumpangsari. Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian. Universitas Lampung, Bandar Lampung.
Ratri, Soelistyono, C. H., R. & Aini, N. (2015). Pengaruh waktu tanam bawang prei (Allium porum L.) pada sistem tumpangsari terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis (Zea mays saccharata). J. Produksi Tanaman, 3(5), 406-412.
Sarifi R. S., Sedghi, M. & Gholipouri, A. (2009). Effect of population density on yield attributes of maize hybrids. Res.Jour. Bio. Sci., 4
(4), 375-379.
Sena, E. A., Sebayang, H. T. & Nugroho, A. (2018). Pengaruh waktu penyiangan pada tumpangsari jagung (Zea mays) dan kacang tanah (Arachis hypogaea L.). J. Produksi Tanaman, 6(9), 2085-2093.
Setiawan, E. (2009). Kearifan lokal pola tanam tumpangsari di Jawa Timur.Agrovigor,2(2),79-88.
Sitompul, S. M. & Guritno, B. (1995). Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gadjah Mada University Press., Yogyakarta.
Suarni & Yasin, M. (2011). Jagung sebagai sumber pangan fungsional. Iptek Tanam Pangan, 6(1), 41-56.
Warman, G. R. & Kristiana, R. (2018). Mengkaji sistem tanam tumpangsari tanaman semusim. Proceeding Biology Education Conference, 15(1), 791-794.
Wibowo. (2009). Teknik tumpangsari kedelai pada musim penghujan. Bioedukasi, 2(2), 199-212.
Zuchri, A. (2007). Optimalisasi hasil tanaman kacang tanah dan jagung dalam tumpangsari melalui pengaturan baris tanam dan perompesan
daun jagung. J. Embryo, 4(2), 156-163.