Main Article Content
Abstract
The narrow land ownership status among farmers poses challenges for agricultural production, despite the increasing demand for agricultural products in both quantity and variety. To address this issue, intercropping—a planting system that involves cultivating multiple crop types simultaneously—has been employed. This system enhances land productivity, reduces farming risks, and ensures income sustainability for farmers. Corn and black soybeans are ideal crops for intercropping due to their mutually beneficial interactions. Key factors influencing the success of this system include the frequency of weeding and the application of cow dung fertilizer. This study aimed to identify the optimal dose of cow dung fertilizer and weeding frequency to achieve the highest crop yield and land use efficiency in a corn-black soybean intercropping system. Conducted from February to May 2021 in Pematang Gubernur Village, Bengkulu City, the experiment employed a Split Plot Design within a Complete Randomized Block Design (RCBD) with two factors and three replications. The main plot consisted of three weeding frequencies: no weeding, weeding once (2 WAP), and weeding twice (2 and 5 WAP). Subplots included cow dung fertilizer doses: 0, 5, 10, and 15 tons ha-1. Results indicated the highest sunlight utilization efficiency occurred with 2x weeding and 5–10 tons ha-1 of cow dung fertilizer. Land use efficiency (LER > 1) was achieved under these conditions, while black soybean generally exhibited lower light efficiency. These findings highlight the importance of proper weeding and fertilization practices to optimize land use, providing valuable insights for sustainable farming strategies in regions with limited arable land.
Article Details
Copyright (c) 2024 TERRA : Journal of Land Restoration

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
- Adisarwanto. T. H. Kuntyastuti & Suhartina. (1996). Paket Teknologi Usaha Tani Kedelai Setelah Padi di Lahan Sawah. pp.27-41. In: Heriyanto et al. (Eds). Edisi khusus Balitkabi no. 8. 1996. Risalah Lokakarya Pemanfaatan Teknologi Usaha Tani Palawija Untuk Mendukung Sistem Usaha Tani Berbasis Padi dengan Wawasan Agribisnis (SUTPA). Badan Litbang Pertanian, Puslitbangtan, Balitkabi.
- Aditya. D. R. (2021). Herbisida: Risiko terhadap lingkungan dan efek menguntungkan. Sainteknol, 19(1), 6-10. DOI: https://doi.org/10.15294/sainteknol.v19i1.28371.
- Cahyono, B. (2007). Kedelai Teknik Budidaya dan Analisis Usaha Tani. Aneka Ilmu, Semarang.
- Dewi, T. N., Sebayang, H.T. & Suminarti, N.E. (2018). Upaya efesiensi pemanfaatan lahan melalui sistem tanam tumpangsari sorgum dengan kacang-kacangan di lahan kering. Jurnal Produksi Tanaman, 5(8), 1356-1366.
- Dinata, A., Sudiarso & Sebayang, H.T. (2017). Pengaruh waktu dan metode pengendalian gulma terhadap pertumbuhan dan hasil Jagung (Zea mays L.). Jurnal Produksi Tanaman, 5(2), 191−192.
- Fauzan, Z. (2016). Pola Tanam Tumpangsari Jagung Dengan Kedelai. Ides Publishing, Kota Gorontalo.
- Fowo. Y. K. (2017). Produktivitas lahan dan NKL pada tumpangsari tiga varietas jagung pulut (Zea mays caratina kulesh) dengan berbagai interval waktu tanam kacang tanah (Arachis hipogeae L.) sebagai tanaman sela. Jurnal Agrica, 10(2), 83-89.
- Friend, D.J.C., Helson, V. & Fisher, J.E. (2011). Changes in the leaf area ratio during growth of marquis wheat, as affected by temperature and light intensity. Canadian Journal of Botany, 43(1),15-28. DOI: https://doi.org/10.1139/b65-003.
- Gadner, P. F. (1991). Physiology of Corps Plants. The Iowa Stute University Press., Ames.
- Goldsworthy, P. R. & Fisher, N.M. (1992). Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik. Universitas Gadjah Mada Press., Yogyakarta.
- Rudianto, B.W. & Haryanto, H. (2016). Pupuk mikroba multiguna sebagai subtitusi pupuk anorganik pada sistem tumpangsari kedelai-jagung. Jurnal Pertanian Agros,17(2),197-206.
- Henry. (2010). Pengendalian Gulma Secara Kimiawi. IPB. Bogor.
- Hermawati, D. T. (2016). Kajian ekonomi antara pola tanam monokultur dan tumpangsari tanaman jagung, kubis dan bayam. Inovasi, 18(1), 66-71.
- Janssen, P.J.D., Lambreva, M.D., Plumere, N., Bartolucci, C., Antonacci, A., Buonasera, K., Frese, R.N., Scognamiglio, V. & Rea, G. (2014). Photosynthesis at the forefront of a sustainable life. Front.Chem. 2. DOI: https://doi.org/10.3389/fchem.2014.00036 .
- Jaya, I.K.D., Nurrachman & Jayaputra. (2014). The potential of intercropping food crops and energy crop to improve productivity of a degraded agriculture land in arid tropic. Journal of Degraded and Mining Lands Management. 1(3), 111-116. DOI: https://doi.org/10.15243/jdmlm.2014.013.111.
- Karimuna, L., Safitri & Sabaruddin, L.O. (2009). Pengaruh jarak tanam dan pemangkasan terhadap kualitas silase dua varietas jagung (Zea mays L.). Jurnal Agipet, 9(1), 17-25.
- Kriswantoro, H., E. Saftriyani, & Bahri, S. (2016). Pemberian pupuk organik dan pupuk NPK pada tanaman jagung manis. Klorofil, 11(1), 1-6.
- Lubis . S. K. (2019). Analisis perbandingan pendapatan usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah dengan monokultur jagung di Kecamatan Ponjong Kabupaten Gunung Kidul. Jurnal Ilmiah Agitas, 3(2), 3-13.
- Maccarthy, D., Traore, P., Freduah, B., Adiku, S., Dodor, D. & Kumahor, S.K.. (2022). Productivity of Soybean under Projected Climate Change in a Semi-Arid Region of West Africa: Sensitivity of Current Production System. Agronomy, 12. 2614. DOI: https://doi.org/10.3390/agronomy12112614.
- Manyamsari, I. & Mujiburrahmad, M. (2014). Karakteristik petani dan hubungannya dengan kompetisi petani lahan sempit (Kasus di Desa Sinar Sari Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor Jawa Barat). Jurnal Agrisep, 15(2), 58-74.
- Maryam. A., Susila, A.D. & Kartika, J.G. (2015). Pengaruh jenis pupuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil panen tanaman sayuran di dalam nethouse. Buletin Agrohorti, 3(2), 263-275.
- Mayadewi, N. N. A. (2007). Pengaruh jenis pupuk kandang dan jarak tanam terhadap pertumbuhan gulma dan hasil jagung manis. Agritrop, 26(4), 153-159.
- Moenandir, J. (2010). Ilmu Gulma. Lab SDL-Pusat Studi Gulma Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Penerbit Rajawali, Malang.
- Musnawar, E. I. (2005). Pupuk Organik. Penebar Swadaya, Jakarta.
- Nasahi, C. (2010). Peran Mikroba dalam Pertanian Organik. Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan. Fakultas Pertanian. Universitas Padjajaran, Bandung.
- Pranata, A, (2010). Meningkatkan Hasil Panen Pupuk Organik. Agromedia Pustaka, Jakarta.
- Pertiwi. E. D. & Gosal, E. (2019). Kajian waktu tanam pada pola tanam tumpangsari jagung dan kacang tanah. Jurnal Pertanian Berkelanjutan,7(1), 1-9. DOI: https://doi.org/10.30605/PERBAL.V7I1.1216.
- Raffiuddin. (1994). Waktu Tanam Kedelai dan Jagung pada Tumpangsari Jagung dengan Kedelai. Tesis. Program Pasca Sarjana. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
- Rudi, H. & Trias, Q.D. (2017). Panduan Praktis Budidaya Jagung. Penebar Swadaya, Bogor.
- Sinclair, T.R. & Gardner, F.P. (1998). Environmental limits to plant production. In Principles of Ecology in Plant Production p 63-78 In: T.R., Sinclair and F.P., Gardner (ed). CAB International.
- Sitompul, S.M. & Guritno, B. (1995). Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gadjah Mada University Press., Yogyakarta.
- Suarna, I. M, Oka, I.M. & Susila, T.G.O. (1986). Jagung. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman, Balitbang, Bogor.
- Syahidah, A. M. & Hermiyanto, B. (2019). Pengaruh penambahan pupuk kandang sapi dan SP-36 terhadap perbaikan sifat kimia tanah pertumbuhan dan produksi tanaman sorgum (Sorghum bicolor L.). pada tanah tercemar limbah padat pabrik kertas (lime mud). Berkala Ilmiah Pertanian, 2(4), 132-140. DOI: https://doi.org/10.19184/bip.v2i4.16306.
- Warman. G. R. & Kristiana, R. (2018). Mengkaji Sistem Tanam Tumpangsari Tanaman Semusim. In Proceeding Biology Education Conference: Biology, Sciene, Enviromental, and Learning, 15(1), 79-794.
- Wu, Y., Gong, W., Wang, Y., Yong, T., Yang, F., Liu, W., Wu, X., Du, J., Shu, K., Liu, J., Liu, C. & Yang, W. (2018). Leaf area and photosynthesis of newly emerged trifoliolate leaves are regulated by mature leaves in soybean. Journal of Plant Research. 131(4). DOI: https://doi.org/10.1007/s10265-018-1027-8.
- Yuwariah, Y. (2018) Pengaruh pola tanam umpangsari jagung dan kedelai terhadap pertumbuhan dan hasil jagung hibrida dan evaluasi tumpangsari di Arjasari Kabupaten Bandung. Jurnal Kultivasi, 16(3), 514-521. DOI: https://doi.org/10.24198/kultivasi.v16i3.14377
References
Adisarwanto. T. H. Kuntyastuti & Suhartina. (1996). Paket Teknologi Usaha Tani Kedelai Setelah Padi di Lahan Sawah. pp.27-41. In: Heriyanto et al. (Eds). Edisi khusus Balitkabi no. 8. 1996. Risalah Lokakarya Pemanfaatan Teknologi Usaha Tani Palawija Untuk Mendukung Sistem Usaha Tani Berbasis Padi dengan Wawasan Agribisnis (SUTPA). Badan Litbang Pertanian, Puslitbangtan, Balitkabi.
Aditya. D. R. (2021). Herbisida: Risiko terhadap lingkungan dan efek menguntungkan. Sainteknol, 19(1), 6-10. DOI: https://doi.org/10.15294/sainteknol.v19i1.28371.
Cahyono, B. (2007). Kedelai Teknik Budidaya dan Analisis Usaha Tani. Aneka Ilmu, Semarang.
Dewi, T. N., Sebayang, H.T. & Suminarti, N.E. (2018). Upaya efesiensi pemanfaatan lahan melalui sistem tanam tumpangsari sorgum dengan kacang-kacangan di lahan kering. Jurnal Produksi Tanaman, 5(8), 1356-1366.
Dinata, A., Sudiarso & Sebayang, H.T. (2017). Pengaruh waktu dan metode pengendalian gulma terhadap pertumbuhan dan hasil Jagung (Zea mays L.). Jurnal Produksi Tanaman, 5(2), 191−192.
Fauzan, Z. (2016). Pola Tanam Tumpangsari Jagung Dengan Kedelai. Ides Publishing, Kota Gorontalo.
Fowo. Y. K. (2017). Produktivitas lahan dan NKL pada tumpangsari tiga varietas jagung pulut (Zea mays caratina kulesh) dengan berbagai interval waktu tanam kacang tanah (Arachis hipogeae L.) sebagai tanaman sela. Jurnal Agrica, 10(2), 83-89.
Friend, D.J.C., Helson, V. & Fisher, J.E. (2011). Changes in the leaf area ratio during growth of marquis wheat, as affected by temperature and light intensity. Canadian Journal of Botany, 43(1),15-28. DOI: https://doi.org/10.1139/b65-003.
Gadner, P. F. (1991). Physiology of Corps Plants. The Iowa Stute University Press., Ames.
Goldsworthy, P. R. & Fisher, N.M. (1992). Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik. Universitas Gadjah Mada Press., Yogyakarta.
Rudianto, B.W. & Haryanto, H. (2016). Pupuk mikroba multiguna sebagai subtitusi pupuk anorganik pada sistem tumpangsari kedelai-jagung. Jurnal Pertanian Agros,17(2),197-206.
Henry. (2010). Pengendalian Gulma Secara Kimiawi. IPB. Bogor.
Hermawati, D. T. (2016). Kajian ekonomi antara pola tanam monokultur dan tumpangsari tanaman jagung, kubis dan bayam. Inovasi, 18(1), 66-71.
Janssen, P.J.D., Lambreva, M.D., Plumere, N., Bartolucci, C., Antonacci, A., Buonasera, K., Frese, R.N., Scognamiglio, V. & Rea, G. (2014). Photosynthesis at the forefront of a sustainable life. Front.Chem. 2. DOI: https://doi.org/10.3389/fchem.2014.00036 .
Jaya, I.K.D., Nurrachman & Jayaputra. (2014). The potential of intercropping food crops and energy crop to improve productivity of a degraded agriculture land in arid tropic. Journal of Degraded and Mining Lands Management. 1(3), 111-116. DOI: https://doi.org/10.15243/jdmlm.2014.013.111.
Karimuna, L., Safitri & Sabaruddin, L.O. (2009). Pengaruh jarak tanam dan pemangkasan terhadap kualitas silase dua varietas jagung (Zea mays L.). Jurnal Agipet, 9(1), 17-25.
Kriswantoro, H., E. Saftriyani, & Bahri, S. (2016). Pemberian pupuk organik dan pupuk NPK pada tanaman jagung manis. Klorofil, 11(1), 1-6.
Lubis . S. K. (2019). Analisis perbandingan pendapatan usahatani tumpangsari jagung-kacang tanah dengan monokultur jagung di Kecamatan Ponjong Kabupaten Gunung Kidul. Jurnal Ilmiah Agitas, 3(2), 3-13.
Maccarthy, D., Traore, P., Freduah, B., Adiku, S., Dodor, D. & Kumahor, S.K.. (2022). Productivity of Soybean under Projected Climate Change in a Semi-Arid Region of West Africa: Sensitivity of Current Production System. Agronomy, 12. 2614. DOI: https://doi.org/10.3390/agronomy12112614.
Manyamsari, I. & Mujiburrahmad, M. (2014). Karakteristik petani dan hubungannya dengan kompetisi petani lahan sempit (Kasus di Desa Sinar Sari Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor Jawa Barat). Jurnal Agrisep, 15(2), 58-74.
Maryam. A., Susila, A.D. & Kartika, J.G. (2015). Pengaruh jenis pupuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil panen tanaman sayuran di dalam nethouse. Buletin Agrohorti, 3(2), 263-275.
Mayadewi, N. N. A. (2007). Pengaruh jenis pupuk kandang dan jarak tanam terhadap pertumbuhan gulma dan hasil jagung manis. Agritrop, 26(4), 153-159.
Moenandir, J. (2010). Ilmu Gulma. Lab SDL-Pusat Studi Gulma Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Penerbit Rajawali, Malang.
Musnawar, E. I. (2005). Pupuk Organik. Penebar Swadaya, Jakarta.
Nasahi, C. (2010). Peran Mikroba dalam Pertanian Organik. Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan. Fakultas Pertanian. Universitas Padjajaran, Bandung.
Pranata, A, (2010). Meningkatkan Hasil Panen Pupuk Organik. Agromedia Pustaka, Jakarta.
Pertiwi. E. D. & Gosal, E. (2019). Kajian waktu tanam pada pola tanam tumpangsari jagung dan kacang tanah. Jurnal Pertanian Berkelanjutan,7(1), 1-9. DOI: https://doi.org/10.30605/PERBAL.V7I1.1216.
Raffiuddin. (1994). Waktu Tanam Kedelai dan Jagung pada Tumpangsari Jagung dengan Kedelai. Tesis. Program Pasca Sarjana. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Rudi, H. & Trias, Q.D. (2017). Panduan Praktis Budidaya Jagung. Penebar Swadaya, Bogor.
Sinclair, T.R. & Gardner, F.P. (1998). Environmental limits to plant production. In Principles of Ecology in Plant Production p 63-78 In: T.R., Sinclair and F.P., Gardner (ed). CAB International.
Sitompul, S.M. & Guritno, B. (1995). Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gadjah Mada University Press., Yogyakarta.
Suarna, I. M, Oka, I.M. & Susila, T.G.O. (1986). Jagung. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman, Balitbang, Bogor.
Syahidah, A. M. & Hermiyanto, B. (2019). Pengaruh penambahan pupuk kandang sapi dan SP-36 terhadap perbaikan sifat kimia tanah pertumbuhan dan produksi tanaman sorgum (Sorghum bicolor L.). pada tanah tercemar limbah padat pabrik kertas (lime mud). Berkala Ilmiah Pertanian, 2(4), 132-140. DOI: https://doi.org/10.19184/bip.v2i4.16306.
Warman. G. R. & Kristiana, R. (2018). Mengkaji Sistem Tanam Tumpangsari Tanaman Semusim. In Proceeding Biology Education Conference: Biology, Sciene, Enviromental, and Learning, 15(1), 79-794.
Wu, Y., Gong, W., Wang, Y., Yong, T., Yang, F., Liu, W., Wu, X., Du, J., Shu, K., Liu, J., Liu, C. & Yang, W. (2018). Leaf area and photosynthesis of newly emerged trifoliolate leaves are regulated by mature leaves in soybean. Journal of Plant Research. 131(4). DOI: https://doi.org/10.1007/s10265-018-1027-8.
Yuwariah, Y. (2018) Pengaruh pola tanam umpangsari jagung dan kedelai terhadap pertumbuhan dan hasil jagung hibrida dan evaluasi tumpangsari di Arjasari Kabupaten Bandung. Jurnal Kultivasi, 16(3), 514-521. DOI: https://doi.org/10.24198/kultivasi.v16i3.14377