Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kelompok teman sebaya dan perilaku imitasi dengan gaya hidup. Desain Penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan teknik korelasi. Populasi penelitian berjumlah 249 dan sampel berjumlah 153 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Teknik pengumpulan data melalui angket hubungan kelompok teman sebaya, perilaku imitasi dan gaya hidup. Teknik analisis data menggunakan teknik korelasi product moment dan korelasi ganda. Hasil yang diperoleh dalam penelitian adalah hubungan yang signifikan antara kelompok teman sebaya dengan gaya hidup dengan nilai (rx1y) sebesar 0,240, adanya hubungan negatif yang signifikan perilaku imitasi dengan gaya hidup dengan nilai (rx2y) sebesar -0,506 dan adanya hubungan yang signifikan antara kelompok teman sebaya dan perilaku imitasi dengan gaya hidup dengan nilai (Rx1x2y) sebesar 0,516. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara hubungan kelompok teman sebaya dan perilaku imitasi dengan gaya hidup siswa.

Article Details

How to Cite
Lestari, D., Hadiwinarto, H., & Sulian, I. (2021). Korelasi antara Hubungan Kelompok Teman Sebaya dan Perilaku Imitasi dengan Gaya Hidup Siswa SMA Negeri 5 Kota Bengkulu. TRIADIK, 19(2), 1–9. https://doi.org/10.33369/triadik.v19i2.16410

References

  1. Barida, M. (2016). Pengembangan perilaku anak melalui imitasi. Jurnal Care Edisi Khusus Temu Ilmiah, 03(3), 13–20.
  2. Diananda, A. (2018). Psikologi Remaja Dan Permasalahannya. Journal ISTIGHNA, 1(1), 116–133. https://doi.org/10.33853/istighna.v1i1.20
  3. Lesilolo, H. J. (2019). Penerapan Teori Belajar Sosial Albert Bandura Dalam Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. KENOSIS: Jurnal Kajian Teologi, 4(2), 186–202. https://doi.org/10.37196/kenosis.v4i2.67
  4. Papalia, D. E. (2011). Human Development (Psikologi Perkembangan). Jakarta: Kencana.
  5. Prasetyo, Y. (2017). Gaya Hidup Dan Shopping Addiction. Persona:Jurnal PsikologiIndonesia,6(2),121–128.https://doi.org/10.30996/persona.v6i1.1301
  6. Rayyan, Syaiful Bahri, A. B. (2017). Pengaruh Konformitas Teman Sebaya Terhadap Gaya Hidup Experiences. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan Dan Konseling, 2(1), 48–60.
  7. Sahrazad, S. (2016). Gaya Hidup Dan Motivasi Berprestasi Sebagai Prediktor Terhadap Prestasi Akademik GURU. Sosio-E-Kons, 08(2), 148–159. http://theses.uin-malang/2174/7/08410047_pdf
  8. Sarmin. (2017). Konselor Sebaya: Pemberdayaan Teman Sebaya Dalam Sekolah Guna Menanggulangi Pengaruh Negatif Lingkungan. BRILLIANT:Jurnal Riset Dan Konseptual, 2(1), 102–112.
  9. Semiun, Y. (2017). Kesehatan Mental. Yogyakarta: Kanisius.
  10. Sukarno, N. F., & Indrawati, E. S. (2018). Hubungan Konformitas Teman Sebaya Dengan Gaya Hidup Hedonis Pada Siswa Di Sma Pl Don Bosko Semarang. Empati, 7(2), 314–320.
  11. Tarsono, T. (2018). Implikasi Teori Belajar Sosial (Social Learning Theory) Dari Albert Bandura Dalam Bimbingan Dan Konseling. Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi, 3(1), 29–36. https://doi.org/10.15575/psy.v3i1.2174
  12. Upton, P. (2012). Psikologi Perkembangan.Jakarta: Erlangga.
  13. Umami, I. (2015). Keterampilan Belajar Sebagai Komponen Layanan Penguasaan Konten dalam Bimbingan dan Konseling. Jurnal Ilmu Pendidikan Psikologis, Bimbingan Konseling, 5(4), 40–50.