Isi Artikel Utama

Abstrak

Perbanyakan Mucuna bracteata secara generatif sangat sulit dilakukan dan memerlukan perlakuan khusus untuk berkecambah. Mucuna memiliki kulit biji yang tebal, keras dan kedap yang menjadi penghalang mekanis masuknya air atau gas sehingga proses imbibisi sulit terjadi. Pematahan dormansi pada biji mucuna bertujuan untuk meningkatkan daya berkecambah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman benih mucuna (Mucuna bracteata) pada suhu air yang berbeda terhadap pematahan dormansi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial. Penelitian ini terdiri dari 2 faktor perlakuan. Faktor pertama adalah lama perendaman (L) yang terdiri dari 3 taraf yaitu: L1 = 30 menit, L2 = 60 menit dan L3 = 90 menit. Faktor kedua adalah suhu air (K) terdiri dari 3 taraf yaitu: S1 = 30°C, S2 = 60°C dan S3 = 90°C.  Analisis data menggunakan analisis sidik ragam dan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu air berpengaruh nyata terhadap daya kecambah, lama perkecambahan, jumlah kecambah normal, dan bobot kering kecambah mucuna (Mucuna bracteata).


Kata Kunci: Perendaman benih, suhu air, benih mucuna

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Panataria, L. R., Pratywi, S., Sitorus, E., & Saragih, M. K. (2025). Perendaman Benih Mucuna (Mucuna bracteata) Pada Suhu Air Yang Berbeda Dalam Percepatan Perkecambahan Benih. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia, 27(1), 53–57. https://doi.org/10.31186/jipi.27.1.53-57

Referensi

  1. Azahra, T., Suharto, E., B., P. & Agung, N. (2022). Pengaruh lama peredaman H₂SO₄ dan ukuran biji terhadap perkecambahan biji tembesu (Fagraea fragran Roxb.). Journal of Global Forest and Environmental Science, 2(3), 1121. https://ejournal.unib.ac.id/jhutanlingkungan/article/view/25717.
  2. Hapsari, R. T. & Rezeki, S. (2018). Pengaruh pematahan dormansi terhadap viabilitas benih kacang tanah. Buletin Palawija, 16(1), 46–51. DOI: https://doi.org/10.21082/bulpa.v16n1.2018.p46-51.
  3. Kamila, S. (2021). Pemecahan dormansi dan lama penyimpanan terhadap viabilitas benih Mucuna (Mucuna bracteata, D.C). Agro Estate: Jurnal Budidaya Perkebunan Kelapa Sawit dan Karet, 5(1), 49–58. https://www.ejurnal. itsi.ac.id/index.php/JAE/article/view/81.
  4. Murrinie, E.D., Sudjianto, U. & Faizah, I. (2021). Kajian suhu dan lama penyimpanan terhadap viabilitas dan vigor benih Kawista (Feronia limonia (L.) Swingle). Prosiding Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis ke-45 UNS. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
  5. Nugraha, Y. S., Sumarni, T. & Sulistyono, R. (2014). The influence of interval time and the level provision of water to the growth and yield of soybean (Glycine max (L.) Merril). Produksi Tanaman, 2(7), 552–559. DOI: https://doi.org/10.21176/protan.v2i7.143.
  6. Nurhaliza, A., Priyadi, R. & Sunarya, Y. (2023). Pengaruh berbagai cara pemecahan dormansi benih kopi arabika (Coffea arabica L.) terhadap perkecambahan. Journal of Agrotechnology and Crop Science, 1(1), 35–43. https://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jacrops/article/view/2783.
  7. Rumahorbo, A. S. R., Duryat & Bintoro, A. (2020). Pengaruh pematahan masa dormansi melalui perendaman air dengan stratifikasi suhu terhadap perkecambahan benih aren (Arenga pinnata). Jurnal Sylva Lestari, 8(1), 77–84. https://sylvalestari.fp.unila.ac.id/index.php/JHT/article/view/391/334.
  8. Rusdy, M. (2020). Pengaruh skarifikasi biji dengan perlakuan air panas, mekanik, dan asam terhadap kemunculan bibit dan pertumbuhan awal lamtoro (Leucaena leucocephala). Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak, 14(1), 9–18. DOI: https://doi.org/10.20956/bnmt.v14i1.10578.
  9. Rusmin, D., Suwarno, F. C., Darwati, I. & Satriyas, I. (2016). Pengaruh suhu dan media perkecambahan terhadap viabilitas dan vigor benih purwoceng untuk menentukan metode pengujian benih. Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, 25(1), 45. DOI: https://doi.org/10.21082/bullittro.v25n1.2014.45-51.
  10. Sari, S. R., Wawan & Idwar. (2017). Penggunaan Mucuna bracteata pada berbagai kemiringan lahan kelapa sawit TBM-III dalam rangka perbaikan sifat fisik tanah. JOM Faperta, 4 (1), 1–15. https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFAPERTA/article/view/16802.
  11. Setyorini, T., Raja, M. T. & Astuti, T. Th. M. (2018). Pertumbuhan Mucuna bracteata pada berbagai komposisi media tanah dan volume penyiraman. AGROISTA, 1(1), 1–11. DOI: https://doi.org/10.55180/agi.v1i1.1.
  12. Sinurat, M. D., Titiaryanti, N. M. & Hartati, R. M. (2018). Pengaruh pematahan dormansi terhadap viabilitas benih dan pertumbuhan tanaman Mucuna bracteata. AGROMAST, 3(1), 1–6. http://journal. instiperjogja.ac.id/index.php/JAI/article/view/433/408.
  13. Sriwigati, R. W., Ihsan, M.& Widiastuti, L. (2021). Efektivitas perendaman benih dalam air panas terhadap daya kecambah dan pertumbuhan bibit adas (Foeniculum vulgare Mill.). Agrisaintifika, 5(1), 70–74. DOI: https://doi.org/10.32585/ags.v5i1.1373.
  14. Tarigan, S. M., Febrianto, E. B. & Sunanda, P. (2020). Analisa pertumbuhan (Mucuna bracteata) asal biji dengan beberapa jenis media tanam. Agrohita Jurnal, 5(1), 57–65. http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/agrohita/article/view/1727/pdf.
  15. Yuniarti, N., Syamsuwida, D. & Kurniaty, R. (2018). Perubahan viabilitas, vigor, dan biokimia benih
  16. trema (Trema orientalis Linn. Blume) selama penyimpanan (The changes of viability, vigor, and biochemical content of trema (Trema orientalis Linn. Blume) seeds during storage). Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea, 7(1), 83–92. DOI:https://doi.org/10.18330/jwallacea.2018.vol7iss1pp83-92.