Main Article Content

Abstract

This study aims to evaluate the performance of the soybean value chain in Grobogan Regency, Central Java. Different from other studies, this study portrayed the performance of the soybean value chain as a whole through a systems approach. The method used in this research is survey. This study used observation and structured interviews to farmers, marketing institutions, and other stakeholders to obtain primary data. A total of 65 soybean farmers from 6 districts in Grobogan Regency were selected by proportional random sampling to be used as a respondent. Determination of respondents for marketing to consumers using snowball sampling. This study uses descriptive-quantitative analysis methods with Value Chain Analysis (VCA), farm income, and marketing margins. The main activities in the soybean value chain consist of inbound logistics, operations, outbound logistics, marketing, and services. The logistical aspect performance is constrained by the incompatibility of the use of inputs with the standard. The performance aspect of operations is reflected by the productivity and income of farmers, amounting to 1,822 kg/ha and Rp. 1,728,320 / ha. Outgoing logistics related to farmers' dependence on collecting traders. The performance of marketing aspects is reflected in channel margins 1, 2, and 3, namely Rp. 750 / kg, Rp. 1,350 / kg, and Rp. 1,475 / kg. The most dominant service aspect is the role of RKG. Supporting performance aspects need to be improved by improving infrastructure, adopting technology, and improving farmer card implementation.

Article Details

How to Cite
Budiraharjo, K., Nurfadillah, S., & Roessali, W. (2020). KINERJA RANTAI NILAI KEDELAI DI KABUPATEN GROBOGAN. Jurnal AGRISEP: Kajian Masalah Sosial Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis, 19(2), 347–360. https://doi.org/10.31186/jagrisep.19.2.347-360

References

  1. Aditya Kusuma Mahabirama, Heny Kuswanti, Suwarsinah Daryanto, dan Ratna Winandi. 2013. Analisis efisiensi dan pendapatan usahatani kedelai di kabupaten garut jawa barat. Jurnal Aplikasi Manajemen. 11(2): 321-331.
  2. Albert Ugochukwu and Peter Phillips. 2018. Technology Adoption by Agricultural Producers: A Review of the Literature. N. Kalaitzandonakes et al. (eds.), From Agriscience to Agribusiness.
  3. Innovation, Technology, and Knowledge Management. 17(7): 361 – 377.
  4. Anita Wulandari. 2020. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keuntugan Usahatani di Desa Krejengan Kec. Krejengan Kab. Probolinggo. SEAGRI. 8(1): 28-35.
  5. [Balitbangtan] Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2013. Keunggulan Varietas Kedelai di Kabupaten Grobogan. Kementrian Pertanian Republik Indonesia.
  6. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2018. Grobogan Dalam Angka. Badan Pusat Statistik. Grobogan.
  7. BPTP Jawa Tengah. 2016. Juknis: Teknologi Produksi Benih Sumber Kedelai di Sawah Tadah Hujan (Pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu). BPTP Jawa Tengah
  8. Jaka Sumarno, Harianto, dan Nunung Kusnadi. 2015. Peningkatan produksi dan efisiensi usahatani jagung melalui penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) di Gorontalo. Jurnal Manajemen dan Agribisnis. 12(2): 79- 91.
  9. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 2019. Rehabilitasi di Kedung Ombo Optimalkan Fungsi Pengairan Lahan Pertanian Seluas 61.482 Ha. https://www.pu.go.id/berita/view/17520/rehabilitasi-dikedung-ombo-optimalkan-fungsi-pengairan-lahan-pertanian-seluas61-482-ha (diakses 23 Februari 2020)
  10. Ketut Kariyasa dan Yovita Anggita Dewi. 2013. Analysis of Factors Affecting Adoption of Integrated Crop Management Farmer Field School (ICMFFS) in Swampy Areas. International Journal of Food and Agricultural Economics. 1(2): 29 – 38.
  11. Michael Eugene Porter. 1985. The Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance. NY: Free Press.
  12. Mohamad Farikin, Saparto, dan Eko Suharyono. 2016. Analisis Usahatani Kedelai Varietas Grobogan di Desa Pandanharum Kabupaten Grobogan. Jurnal Agromedia. 34(1): 56-63.
  13. Muhammad Thamrin, Surna Herman, dan Fahrul Hanafi. 2012. Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Petani Pinang. Agrium. 17(2): 134-144.
  14. Nastiti Winahyu. 2014. Pendapatan usahatani kedelai di Desa Sukasirna Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
  15. Nicholas Gregory Mankiw. 2015. Principles of Economics, 7th Edition. USA: Cengage Learning.
  16. Novita Erma Kristanti, Farida Rahmawati, dan Mochammad Maksum. 2017. Analysis of Productivity of Soybean [ Glycine Max ( L .) Merr .] for Production for Farmers in Indonesia. In The 3rd International Conference on Agro-Industry 2016 Competitive & Sustainable AgroIndustry: Value Creation in Agribusiness. KnE Life Sciences. 4(2) :237–46
  17. [Pusdatin] Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. 2019. Outlook Komoditas Kedelai 2018. Jakarta: Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
  18. Resmayeti Purba dan Fachrurozi. 2012. Kapasitas Penyediaan Benih Kedelai oleh Kelembagaan Produksi Benih di Provinsi Banten. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang Dan Umbi 2011. 6(2): 461-469.
  19. Rizma Aldillah. 2015. Proyeksi Produksi dan Konsumsi Kedelai Indonesia. Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan. 8 (1) : 9 – 23.
  20. Robert Fitter and Raphael Kaplinsky. 2001. ‘Who Gains From Product Rents As The Coffee Market Becomes More Differentiated? A Value Chain Analysis’. IDS Bulletin. 32 (3): 69-82.
  21. Soekartawi. 2002. Analisis Usahatani. Jakarta: UI Press.
  22. Sukirman, Silvia. 1999. Perkerasan Lentur Jalan Raya. Bandung: Penerbit Nova.
  23. Suryani Samun, Didi Rukmana, dan Sylvia Syam. 2011. Partisipasi Petani dalam Penerapan Teknologi Pertanian Organik pada Tanaman Stroberi di Kabupaten Bantaeng. Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian. 4 (2): 1-12.
  24. Sri Nuryanti. 2007. Meningkatkan Kesejahteraan Petani Kedelai dengan Kebijakan Tarif Impor. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. pp. 50-58.
  25. Tommi Hidayat, Roza Yulida, dan Rosnita. 2017. Karakteristik Petani Padi Peserta Program Upaya Khusus Padi Jagung Kedelai Upsus Pajale di Desa Ranah Baru Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar. JOM Faperta UR. 4(1): 1-12.
  26. Yovita Anggita Dewi dan Rahmawati. 2019. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Adopsi Teknologi Budidaya Kakao di Nusa Tenggara Barat. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. 22(2): 185-200.