Main Article Content

Abstract

ABSTRAK


 


Penelitian pre-eksperimen ini bertujuan untuk menjelaskan apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara sebelum dan setelah siswa mengikuti pembelajaran melalui penggunaan etnosains pembuatan gula aren pada konsep klasifikasi materi dan perubahannya siswa SMPN 17 Kota Bengkulu. Desain penelitian yang digunakan adalah tipe One-group pretest-postest. Sampel penelitian diambil dengan teknik purposive sampling dengan penggunaan etnosains pada proses pembuatan gula aren. Instrumen tes menggunakan soal tes hasil belajar berbentuk essay. Berdasarkan hasil analisis data menunjukan selisih peningkatan nilai hasil belajar antara pretest dan postest siswa sebesar 51. Uji hipotesis menggunakan uji one sampel t-test berdasarkan hasil uji t diperoleh signifikasi hitung hasil yang diperoleh sebesar 0,00 yang lebih kecil dari signifikasi acuan alpha 0,05. Sehingga H0 ditolak dan Ha diterima yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara sebelum dan setelah siswa mengikuti pembelajaran melalui penggunaan etnosains pembuatan gula aren pada konsep klasifikasi materi dan perubahannya. Berdasarkan hasil perhitungan N-gain score sebesar 0,64 dalam kategori sedang. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat perbedaan hasil belajar setelah dan sebelum pembelajaran dengan penggunaan etnosains pembuatan gula aren konsep klasifikasi materi dan perubahannya.


                                                                                                                   


Kata  kunci: Etnosains, Hasil Belajar, Pembelajaran IPA, Penggunaan Etnosains


 


ABSTRACT

 


This pre-experimental study aims to explain whether there is a significant difference in learning outcomes before and after students take part in learning through the use of ethnoscience of making palm sugar in the concept of material classification and its changes for students of SMPN 17 Bengkulu City. The study used the type of One-group pretest-posttest. The research sample was taken by purposive sampling technique with the use of ethnoscience in the process of making palm sugar. The test instrument uses learning outcomes test questions in the form of essays. Based on the results of data analysis showed a difference in the increase in the value of learning outcomes between the pretest and post-test students of 51. Hypothesis testing using the one sample t-test test based on the results of the t-test, the calculated significance of the results obtained was 0.00 which is smaller than the alpha reference significance of 0, 05. So H0 is rejected and Ha is accepted which states that there is a significant difference in learning outcomes between before and after students take part in learning through the use of ethnoscience of making palm sugar in the concept of material classification and its changes. Based on the results of the calculation of the N-gain score of 0.64 in the medium category. This study concludes that there are differences in learning outcomes after and before learning with the use of ethnoscience of making palm sugar the concept of material classification and its changes.


 


Keywords: Ethnoscience, Learning Outcomes, Science Learning, Use of Ethnoscience

Keywords

Etnosains Hasil Belajar Pembelajaran IPA Penggunaan Etnosains

Article Details

How to Cite
Indriani, L. D., Nirwana, N., Yani, A. P., Sutarno, S., & Wardana, R. W. (2023). PENGGUNAAN ETNOSAINS PADA PROSES PEMBUATAN GULA AREN DALAM PEMBELAJARAN IPA KONSEP KLASIFIKASI MATERI DAN PERUBAHANNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA. DIKSAINS : Jurnal Ilmiah Pendidikan Sains, 4(1), 8–16. https://doi.org/10.33369/diksains.4.1.8-16

References

  1. Adelina, E. . (2019). Penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing (Guided Inquiry) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran komputer dan jaringan dasar kelas X SMKN 3 Barru. Jurnal pendidikan teknik elektro. 1–9.
  2. Arikunto. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT.Buku Aksara. 6.
  3. Atmojo, S. E. (2012). Terhadap Profesi Pengrajin Tempe Dalam. 1(2), 115–122.
  4. Fitriani, N. I., & Setiawan, B. (2018). Efektivitas Modul Ipa Berbasis Etnosains Terhadap Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 2(2), 71. https://doi.org/10.26740/jppipa.v2n2.p71-76
  5. Mahendrani, K., & Artikel, I. (2015). Unnes Science Education Journal Pengembangan Booklet Etnosains Fotografi Tema Ekosistem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Siswa SMP. Usej, 4(2), 2015. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/usej
  6. Novitasari, L., Agustina, P. A., Sukesti, R., Nazri, M. F., & Handhika, J. (2017). Fisika, Etnosains, dan Kearifan Lokal dalam Pembelajaran Sains. Seminar Nasional Pendidikan Fisika III 2017, 81–88.
  7. Rahmayanti, J., Connie, C., & Setiawan, I. (2020). Pengaruh Model Pembelajaran Team Assisted Individualization Terhadap Pemahaman Konsep Dan Keterampilan Generik Sains Siswa. Jurnal Kumparan Fisika, 3(3), 199–208. https://doi.org/10.33369/jkf.3.3.199-208
  8. Rukayah, Sumarno, & Subekti. (2018). Pengaruh Model PBL Berbasis Etnosains Pada Pembelajaran Tematik Subtema Pemanfaatan Kekayaan Alam Di Indonesia Terhadap Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Kelas IV. Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Entrepreneurship V, 117.
  9. Septiaahmad, L., Sakti, I., & Setiawan, I. (2020). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (Lkpd) Fisika Berbasis Etnosains Menggunakan Model Discovery Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Sma. Jurnal Kumparan Fisika, 3(2), 121–130. https://doi.org/10.33369/jkf.3.2.121-130
  10. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D.
  11. Sugo, M. N., Nasar, A., & Harso, A. (2021). Radiasi : Jurnal Berkala Pendidikan Fisika Materi Karakteristik Zat dan Perubahannya. 14(1), 44–50.