Isi Artikel Utama
Abstrak
Bakso adalah salah satu makanan yang banyak disukai masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa sampai orang tua. Namun pada pembuatan bakso masih ada pedagang yang mencampur adonannya dengan boraks yang berbahaya bagi kesehatan. Tujuan penelitian ini mendeteksi ada tidaknya kandungan boraks pada sampel bakso menggunakan senyawa kurkumin. Sampel dikoleksi dari kecamatan Muara Bangkahulu, kota Bengkulu dengan metode purposive sampling, prevarasi sampel dilakukan di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Laboratorium KESMAVET menggunakan larutan kurkumin 0,5% dan sebelum sampel diuji dilakukan validasi metode. Dari 20 sampel yang diuji, 5 sampel dinyatakan positif mengandung boraks yaitu M210111 terletak diantara konsentrasi 1% ?x?5% atau 1?x?5 g/100 ml, sedangkan pada sampel M210103, M210112, M210114 memiliki kandungan dengan rentang konsentrasi 0,5?x?1% atau 0,5?x?1 g/100 ml, nilai prevalensi sampel 18,51% dan nilai insidensi sampel 25%.
Rincian Artikel
Authors who publish in this journal agree with the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
- This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Referensi
- Aoac. (1990). Official Methods of Analysis. Association of Official Analytical Chemis USA, 2, 1145–1146.
- Asterina, Elmatris, & Endrinaldi. (2008). Identifikasi dan Penentuan Kadar Boraks pada Mie Basah yang Beredar dibeberapa Pasar di Kota Padang. Majalah Kedokteran Andalas, 32(2), 174–179.
- Ginting, J. P. S. (2016). Strip Tes Berbasis Kurkumin untuk Deteksi Boraks pada Sampel Makanan. In Skripsi, Universitas Jember (p. 58).
- Grynkliewicz, G., Slifiski, P. (2012). Curcumin and Curcuminoid in Quest for Medicinal Status. ACTA ABP. 59: 205.
- Popuri, A K and Pagala, B. (2013). Extraction of Curcumin from Turmeric Roots, International Journal of Innovative Research & Studies, 2 (5), hal. 293
- Putra, A K. (2009). Formalin dan Boraks pada Makanan. Bandung : Institt Teknologi Bandung.
- Saparinto, C. dan Hidayati, D. (2010). Bahan Tambahan Pangan. Yogyakarta: Kanisius
- Sediaoetomo, A. D. (2000). Ilmu Gizi. Jilid I. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
- See, A. S., Salleh, A. B., Bakar, F. A., Yusof, N. A., Abdulamir, A. S., & Heng, L. Y. (2010). Risk and Health Effect of Boric Acid. American Journal of Applied Sciences, 7(5), 620–627.
- Sethi G, Sung and Aggarwal B.B., (2009) The Role of Kurkumin in Modern Medicine. Herbal Drug to Modern Medicine. Springer. P 114-121
- Tubagus, I., Citraningtyas, G., & Fatimawali. (2013). Identifikasi dan Penetapan Kadar Boraks dalam Bakso Jajanan di Kota Manado. Ilmiah Farmasi, 2(04), 142–148.
- Warni, S. A. (2013). Analisis Boraks pada Bakso Daging Sapi C dan D yang Dijual di Daerah Lakarsantri Surabaya Menggunakan Spektrofotometri. Ilmiah Mahasiswa Universitas Surapaya, 2(2), 1–10.
Referensi
Aoac. (1990). Official Methods of Analysis. Association of Official Analytical Chemis USA, 2, 1145–1146.
Asterina, Elmatris, & Endrinaldi. (2008). Identifikasi dan Penentuan Kadar Boraks pada Mie Basah yang Beredar dibeberapa Pasar di Kota Padang. Majalah Kedokteran Andalas, 32(2), 174–179.
Ginting, J. P. S. (2016). Strip Tes Berbasis Kurkumin untuk Deteksi Boraks pada Sampel Makanan. In Skripsi, Universitas Jember (p. 58).
Grynkliewicz, G., Slifiski, P. (2012). Curcumin and Curcuminoid in Quest for Medicinal Status. ACTA ABP. 59: 205.
Popuri, A K and Pagala, B. (2013). Extraction of Curcumin from Turmeric Roots, International Journal of Innovative Research & Studies, 2 (5), hal. 293
Putra, A K. (2009). Formalin dan Boraks pada Makanan. Bandung : Institt Teknologi Bandung.
Saparinto, C. dan Hidayati, D. (2010). Bahan Tambahan Pangan. Yogyakarta: Kanisius
Sediaoetomo, A. D. (2000). Ilmu Gizi. Jilid I. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
See, A. S., Salleh, A. B., Bakar, F. A., Yusof, N. A., Abdulamir, A. S., & Heng, L. Y. (2010). Risk and Health Effect of Boric Acid. American Journal of Applied Sciences, 7(5), 620–627.
Sethi G, Sung and Aggarwal B.B., (2009) The Role of Kurkumin in Modern Medicine. Herbal Drug to Modern Medicine. Springer. P 114-121
Tubagus, I., Citraningtyas, G., & Fatimawali. (2013). Identifikasi dan Penetapan Kadar Boraks dalam Bakso Jajanan di Kota Manado. Ilmiah Farmasi, 2(04), 142–148.
Warni, S. A. (2013). Analisis Boraks pada Bakso Daging Sapi C dan D yang Dijual di Daerah Lakarsantri Surabaya Menggunakan Spektrofotometri. Ilmiah Mahasiswa Universitas Surapaya, 2(2), 1–10.