Main Article Content

Abstract

Pestisida hayati merupakan pestisida yang bahan utamanya bersumber dari makhluk hidup seperti bakteri, cendawan, nematoda atau virus yang bisa mengendalikan atau menghambat pertumbuhan patogen pada tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi ketersediaan pestisida hayati di Kota dan beberapa Kabupaten di Provinsi Bengkulu. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode purposive random sampling, yaitu dengan mempelajari peta kota/kabupaten, kemudian diambil sampel kecamatan yang berada di pinggir jalan raya secara random. Survey dilakukan di Kota Bengkulu (kecamatan Muara Bangkahulu, Teluk Segara, Ratu Agung, Selebar, dan Kampung Melayu), Kabupaten Bengkulu Tengah (Kecamatan Karang Tinggi, Pondok Kelapa, dan Talang Empat), Kabupaten Kepahiang (Kecamatan Kepahiang, Merigi, dan Ujan Mas), dan Kabupaten Rejang Lebong (Kecamatan Curup, Curup Selatan, Curup Tengah, dan Curup Utara). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pestisida/produk hayati hanya tersedia di tiga Kabupaten dan empat Kecamatan, yaitu Kabupaten Bengkulu Tengah (Kecamatan Talang Empat: Futricho berbentuk tepung dan berwarna abu-abu), Kepahiang (Kecamatan Kepahiang: Bionsekta berbentuk tepung dan berwarna merah bata, Kecamatan Merigi: Pembenah Tanah Hayati TAYU berbentuk cair dan berwarna coklat serta baunya sedikit menyengat) dan Kabupaten Rejang Lebong (Kecamatan Curup Tengah: Organic Soil Treatment (OST) Green Botane berbentuk butiran dan berwarna hitam).  Sangat terbatasnya ketersediaan pestisida hayati sehingga penggunaan pestisida kimia tetap tinggi

Keywords

Bengkulu Pestisida hayati Propinsi

Article Details

How to Cite
Lena, M., Pamekas, T., & Marwanto, M. (2021). SURVEY KETERSEDIAAN PESTISIDA HAYATI DI PROVINSI BENGKULU. Konservasi Hayati, 17(2), 56–62. https://doi.org/10.33369/hayati.v17i2.16951

References

  1. Anggraheni, W., Nurul, A., dan Suwasono H. 2017. Pengaruh Konsentrasi dan Frekuensi Pemberian Pupuk Hayati terhadap Pertumbuhan dan Hasil Cabai Besar (Capsicum annum L.). Jawa Timur, Indonesia. Jurnal Produksi Tanaman. vol. 5 No. 1. Hlm: 84-91.
  2. Antonius, S dan Agustiyani, D. 2011. Pengaruh Pupuk Organic Hayati Yang Mengandung Mikroba Bermanfaat Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Panen Tanaman Semangka Serta Sifat Biokimia Tanah Pada Percobaan Lapang di Malinau Kaltim. Jurnal Berkala Penelitian Hayati, vol.16, hlm.203-6.
  3. Bateman, R. 2002. Best-bet Solution for Cocoa Disease. Gro-Cocoa Newsletter 1:4-5.
  4. Khudori. 2006. Teknologi Pemupukan Hayati Republika. Jakarta.
  5. Purwantisari,S. dan Astuti R. B. 2009. Uji Antagonisme Jamur Patogen Fhitophtora Infestans Penyebab Penyakit Busuk Daun dan Umbi Tanaman Kentang dengan Menggunakan Trichoderma spp. Isolat Lokal.
  6. Sudantha, I. M., Kesratarta, I. dan Sudana, 2011. Uji Antagonis Beberapa Jenis Jamur Saprofit Terhadap Fusarium oxysporum sp. Cubense Penyebab Penyakit Layu pada Tanaman Pisang Serta Potensinya Sebagai Agens Pengurai Serasah. Jurnal Agroteksos 21(2): 2-3.
  7. Supriadi. 2013. Optimasi Pemanfaatan Beragam Jenis Pestisida Untuk Mengendalikan Hama dan Penyakit Tanaman. Jurnal Litbang Pert, 32(1): 1-9.
  8. Suwahyono, U. 2009. Biopestisida. PT. Niaga Swadaya. Jakarta.
  9. Wahyuno, D., Manohara, D. dan Mulya, K. 2009. Peranan Bahan Organik Pada Pertumbuhan dan Daya Antagonisme Trichoderma harzianum dan Pengaruhnya Terhadap Phytophtora capsici pada Tanaman Lada. Jurnal Fitopatologi Indonesia 7: 76-82.
  10. Wilkinson, C.F. 1988. Introduction and Overview, The Effects of Pesticides on Human Health. Princeton Scientific Publishing Co. Inc. Princeton, pp. 5-3.