Main Article Content

Abstract

ABSTRACT

Goat manure is one of organic fertilizers used as the main input in organic farming practice in Indonesia.  Since the slower availability of  nutrient elements to the plants is the characteristic of this manure compared to the other manures, then research on the time of incubation needs to be evaluated.  The study was conducted  in Medan Baru Fields Experiment, district Muara Bangkahulu Bengkulu city. Randomized Complete Block Design was arranged for the experiment. Time incubation of goat manure in the field was single factor consisted of  no incubation, 1 week before planting, 2 weeks before planting, 3 weeks before planting, and 4 weeks before planting.  As much as 20 tons/ha  of  goat manure was incorporated in the field, no additional inorganic fertilizer was applied on sweet corn plants var. Bonanza F1.  The sweetcorn plants responded better growth to treatment 4 weeks incubation of goat manure compared to treatment of no incubation. Yet incubation time of goat manure showed no  significant effects on sweet corn yield

Keywords: incubation,goat manure, sweet corn, growth, yield

 

Article Details

Author Biographies

Dedi Saputra, University of Bengkulu

Jurusan Budidaya Pertanian

Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu

Merakati Handajaningsih, University of Bengkulu

Department of Agroecotechnology

Faculty of Agriculture

University of Bengkulu

Bandi Hermawan, University of Bengkulu

Department of Soil Science

University of Bengkulu

How to Cite
Saputra, D., Handajaningsih, M., & Hermawan, B. (2017). Effect of Incubation of Goat Manure on Growth and Yield of Sweet Corn. Akta Agrosia, 20(2), 43–47. https://doi.org/10.31186/aa.20.2.43-47

References

  1. AAK (Aksi Agraris Kanisus). 1993. Teknik Bercocok Tanam Jagung. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. 140 hlm.
  2. Agus, F. Dan J. Ruijter. 2004. Perhitungan Kebutuhan Pupuk, http://www.worldagroforestry.org/sea/Publications/files/leaflet/LE0018-04.pdf, Tanggal 13 Desember 2012
  3. Anonim, 1991. Sweet Corn Baby Corn. Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta.
  4. Anonim, 1992. Sweet Corn Baby Corn. Penebar Swadaya, Jakarta.
  5. Anonim. 2003. Jadilah Dokter bagi Tanaman Jagungmu. Alih bahasa: Ismunadji http://www.ppi-far.org/ppiweb/seasia.risf; 9 Maret 2013.
  6. Anonimous, 2009. Kotoran Kambing. http://cimutzone.blogspot.com/2009/01/kot oran-kambing-srinthil-plus-plus.html. [17 November 2012]
  7. Anggria L. dan A. Kasno. 2007. Pengaruh bahan organik terhadap mineralisasi fosfat pada tanah sawah dan lahan kering. Balai Penelitian Tanah. Bogor.
  8. Basir, M. Dan M. Dahlan. 2001. Penampilan Karakter Agronomik dan Stabilitas Hasil Hibrida Jagung (Zea may L.) genjah. Prosiding konggres IV dan Simposium Nasional PERIPI, Yogyakarta.
  9. BPS (Badan Pusat Statistik), 2011. Data Produksi Jagung Manis Nasional. Diakses di http://www.bps.co.id, tanggal 03 Juli 2012.
  10. Cong, P.T., and R. Merckx. 2005. Improving phosphorus availability in two upland soils of Vietnam using Tithonia diversifolia H. Plant Soil 269:11–23. Di dalam : You Jiao, Joann K. Whalen and William H. Hendershot (2007). Phosphate sorption and release in a Sandy-Loam soil as influenced by fertilizer sources. Soil Sci Soc Am J 71:118-124.
  11. Dongoran D. 2009. Respon pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis (Zea mays saccharata) terhadap pemberian pupuk cair TNF dan pupuk kandang ayam. Skripsi. Faperta. USU, Medan
  12. Easterwood, G.W., and J.B. Sartain. 1990. Clover residue effectiveness in reducing orthophosphate sorption on ferric hydroxide coated soil. Soil Sci. Soc. Am. J. 54:1345–1350. Di dalam : You Jiao, Joann K. Whalen and William H. Hendershot (2007). Phosphate sorption and release in a Sandy-Loam soil as influenced by fertilizer sources. Soil Sci Soc Am J 71:118-124.
  13. Foth. H.D. 1991. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Alih bahasa: Endang D.W, D.W. Lukiwati dan R. Trimulatsih. UGM Press.Yogyakarta.
  14. Hakim N. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Lampung: Universitas Lampung.
  15. Handayanto, E., Y. Nuraini, dan Syekhfani. 1999. Stimulasi Dekomposisi dan Mineralisasi Nitrogen dari Bahan Organik yang Berbeda Kualitas Akibat Penambahan Bahan Organik Baru. Prosiding Kongres Nasional VII HITI. 2-4 November. Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Bandung.
  16. Hasibuan, B. E. 2010. Pupuk dan Pemupukan. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
  17. Fascal dan Djafar. 2004. Dampak Pupuk Berlebihan terhadap Lahan dan Upaya Pelestariannya. Proc. Seminar Nasional Optimalisasi Pemanfaatan Sumber Daya Lokal untuk Pembangunan Pertanian. Penyunting I W. Rusastra, Soejitno, Ahmad Djauhari dan I G. K. Sudaratmadja. Pusat Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian Departemen Pertanian.
  18. Harizamrry. 2007. Artikel jagung manis. Diakses di http://harizamrry.com/2007/…/Tanaman-Jagung-Manis-Sweet-Corn, Tanggal 27 Juni 2012.
  19. Hartatik,W., D. Setyorini, L.R. Widodowati, dan S. Widati. 2005. Laporan Akhir Penelitian Teknologi Pengolahan Hara pada Budidaya Pertanian Organik. Laporan Bagian Proyek Penelitian Sumberdaya Tanah dan Proyek Pengkajian Teknologi Pertanian Partisipatif.
  20. Hartatik, W dan L.R. Widowati. 2007. Pupuk Kandang. http://www.pdf-searcher. com/SUMMARY-Animal-Manure-Animal-manure-is-of-animal-wastes either.html. 17 Juni 2012
  21. Hendrinova. 1990. Pengaruh Berhagai Pupuk Organik dan Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Rimpang Jahe (Zingiber officinale Rosc.).Jenis Budak. Tesis S2. Jurusan Budidaya Pertanian. IPB. 49 h.
  22. IFOAM 2001. Organik Asia?regional market survey repertanian organikrt and directory. IFOAM, Okozentrum Imsbach. D-66636 Tholey-Theley. Germany. pp : 1-43
  23. Jacobs, L. 1986. Environmentally Sounds Small- Scale Livestock Projects . Winrock International, Morrilton Arkansas . 72110. USA.
  24. Januwati, M., 1990. Faktor-faktor Ekologi yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman Jahe. Ed. Khusus Penelitian Tanaman Rempah dan ObatBalittro. Bogor. VII (I) : 11-16.
  25. Klingman, G.C. 1965. Crop Production in the South. John Willey and Sons, Inc. London. pp. 350-360.
  26. Kurniawan, S. 2010. Pupuk Kandang : Definisi, Bahan Baku, Pembuatan, dan Aplikasi. Disajikan Sebagai Bahan Ajaran Mata Kuliah Pupuk dan Teknologi Pemupukan. Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang.
  27. Lingga, P. 2006. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Depok
  28. Marschner, H. 1986. Mineral Nutrition in Higher Plants. Academis Press. London.
  29. Marsono dan P. Sigit. 2001. Pupuk Akar Jenis dan Aplikasinya. Penebar Swadaya. Jakarta.
  30. Noorhidayah R. 2012. Pengaruh jenis pupuk organik padat terhadap pertumbuhan, hasil dan serapan tanaman cabai, tomat dan caisin pada inceptisols. Program studi Agroekoteknologi. Universitas Jendral Soedirman.
  31. Novizan. 2005. Petunjuk pemupukan yang efektif. Cet 1. Jakarta: agro media pustaka. Jakarta. 229p.
  32. Nurhayati, S., 2002. Pengaruh Takaran Pupuk Kandang dan Umur Panen Terhadap Hasil dan Kandungan Gula Jagung Manis. Laporan Penelitian. Lembaga penelitian – Universitas Terbuka. 34 hal
  33. Nyakpa, M. Y., A. M. Lubis, M. A. Pulung., A.G. Amrah., A. Munawar., Go Bann Hong., dan N. Hakim. 1988. Kesuburan Tanah. Penerbit Universitas Lampung, Lampung.
  34. Paliwal. R. L. 2000. Tropical maize morphology. In: tropical maize: improvoment and production. Food and Agriculture Organization of the United Nations. Rome. P 13-20.
  35. Palungkun, R. Dan A. Budiarti. 2000. Sweety Corn Baby Corn. Penebar Swadaya. Jakarta. 79 hal
  36. Rahmi, M dan A. Syuryawati. 2009. Teknologi Budidaya Jagung. Balai Penelitian Tanaman Serealia Maros, Sulawesi Selatan.
  37. Rahmi, A. dan Jumiati. 2003 Anonim. 2008. Tanaman jagung manis (Sweet Corn). Diakses di : www.usahawantani.com/.../Tanaman-Jagung-Manis-Sweet.Corn. tanggal 4 April 2013. Pengaruh konsentrasi dan waktu pemupukan POC super ACI terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis. Fakultas Pertanian Universitas Tujuh Belas Agustus 1945 Samarinda.
  38. Rosmarkam. A. 2001. Ilmu Kesuburan Tanah. Jurusan Tanah. Fakultas Pertanian. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. 210 p.
  39. Roesmarkam, A dan Yuwono, N.W. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius Yogyakarta
  40. Roesmarkam A, A. Suryadi, S.Z. Sa’adah dan Suwono. 2002. Pengaruh Pupuk P, K dan Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi di Lahan Tadah Hujan. http://www.Bptp-jatim-deptan go.id. 9 Maret 2006.
  41. Rubatzky dan Yamaguchi,1995. Sayuran Dunia : Prinsip, Produksi dan Gizi. Penerbit ITB. Bandung.
  42. Sahiri N. 2003. Prinsip daur ulang hara, konservasi air dan interaksi antar tanaman. http//:www.Google.Com. [19 Februari 2013].
  43. Sallisbury, F.B. dan W>C Ross. 1992. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. Alih bahasa : ………Lukman, DR dan Sumaryono. Penerbit ITB, Bandung.
  44. Sarief, E.S. 1995. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Bandung.197 hal.
  45. Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Proyek Peningkatan Pengembangan Perguruan Tinggi IPB. Bogor.
  46. Souri, S., 2001, Penggunaan Pupuk Kandang Meningkatkan Produksi Padi. Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian Mataram, Mataram.
  47. Subekti, N. A., Syafruddin, R. Efendi, dan S. Sunarti. 2002. Morfologi Tanaman dan Fase Pertumbuhan Jagung. Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros.
  48. Subekti, N. A., Syafruddin, R. Efendi, dan S. Sunarti. 2007. Morfologi Tanaman dan Fase Pertumbuhan Jagung. http:www.deptan.go.id. Download 03 Februari 2013
  49. Sudarsana, N. K. 2000. Pengaruh efektifitas microorganisme-4 (EM-4) dan kompos terhadap produksi jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) pada tanah entisol. diakses di : http://www.unmul.ac.id/dat/pub/frontir/sudarsana.pdf, tanggal 7 Mei 2012.
  50. Suharto. 2004. Konsep Pertanian Terpadu (An Integrated Farming System). Makalah Utama Seminar Nasional, ISPI – Fakultas Peternakan UNDIP, Semarang.
  51. Surtinah, 2008. Menentukan Umur panen yang tepat dengan menguji kadar gula biji jagung manis. J. Ilmu Pertanian 4(2): 15- 21. Agustus 2008.
  52. Sutanto. R. 2002. Penerapan Pertanian Organik. Kanisius, Yogyakarta.
  53. Sutedjo,M.M. dkk. 1996. Mikrobiologi Tanah. Jakarta: Rineka Cipta.
  54. Suharyanto dan J. Rinaldi, 2002. Estimasi Potensi dan Nilai Ekonomis Pupuk Kandang di Bali. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), Bali.
  55. Subekti, N. A, Syafruddin, R. Efendi dan Sunarti. 2007. Morfologi Tanaman dan Fase Pertumbuhan Jagung. http://www.deptan.go.id. download 03 Januari 2013
  56. Suprapto, H. S. 1999. Jagung. Penebar Swadaya, Jakarta
  57. Thamrin, M. T. Hendarto dan Supriadi . 1991 . Peranan pupuk organik untuk peningkatan produktivitas lahan kering dan konservasi tanah di lahan sedimen dan vulkanik DAS bagian hulu . UACP-FSR . Litbang Pertanian . pp. 161-166.
  58. Widowati, l r. 2009. Peranan pupuk organik terhadap efisiensi pemupukan dan tingkat kebutuhannya untuk tanaman sayuran pada tanah inseptisols ciherang, bogor. J. Tanah trop. 2009. 14(3): 221- 228.
  59. Yang, s.m., f.m. Li, s.s. Malhi, p. Wang, d.r. Suo, and j.g. Wang. 2004. Long-term fertilization effects on crop yield and nitrate-n accumulation of organic manure and fertilizers on crop yield and nitrate-n accumulation in soil in northwestern china. J agron. 96: 1039-1049.