Main Article Content

Abstract

Pineapple plants are usually propagated vegetatively by utilizing the base of the fruit (ratoone), stem buds (sucker), fruit buds (slip) and crown (crown). Propagation of plants by utilizing parts of the plant is less effective in meeting the needs because the planting material produced is small and requires a long time. An alternative to the propagation of pineapple to increase the amount of planting material is by tissue culture techniques. This study aims to obtain the best types of complex organic compounds and the right concentration for the growth of pineapple shoots in vitro. The research was conducted in June 2017 until October 2017 at the Laboratory of Agronomy at the Faculty of Agriculture, University of Bengkulu. Complete randomized design with 3 replications was used to allocate 9 treatments of complex organic compounds. The basic media used are the composition of Murashige and Skoog (MS). Treatment consists of 1) Coconut water 100 ml / l, 2) Coconut water 150 ml / l, 3) Coconut water 200 ml / l, 4) Banana porridge 100 gl / l, 5) Banana pulp 150 g / l, 6) Banana slurry 200 g / l, 7) Bean sprout extract 100 g / l, 8) Bean sprout extract 150 g / l, 9) Bean sprout extract 200 g / l. The results showed that at 16 weeks after MS media planting the addition of 100 g / l banana pulp was able to produce the highest plant height with an average of 3.45 cm. MS media with the addition of 200 ml coconut water resulted in the highest shoot height of 1.5 cm and followed by MS with the addition of 100 g / l media of banana pulp with an average of 0.9 cm. MS media with the addition of 100 ml / l of coconut water is suitable for the growth of pineapple roots with the average value of the number of roots and the highest length of roots. MS media with the addition of bean sprout extract with various concentrations is not able to stimulate shoot growth and has a growth response that tends to be slow.

 

Keywords: Pineapple, In Vitro, Complex Organic Compounds.

Article Details

How to Cite
Sianipar, M. W., Rustikawati, R., Bertham, Y. H., Herison, C., & Mukhtasar, M. (2019). Effect of Several Types and Concentrations of Complex Organic Compounds on Growth of Pineapple In Vitro. Akta Agrosia, 22(1), 22–28. https://doi.org/10.31186/aa.22.1.22-28

References

  1. Aziz, A. 2016. Pertumbuhan Stek Mentha piperita L. Secara In vitro dengan Pemberian Senyawa Organik Kompleks. Program Studi Agroekoteknologi Universitas Bengkulu. Bengkulu. Skripsi (tidak dipublikasi).
  2. Aditiani, N. 2006 . Penggunaan Pupuk Majemuk da Bahan Organik Kompleks Sebagai Media Pertmbuhan Anggrek Dendrobium (Dendrobium sp) Secara In vitro dan Aklimatisasinya . Program Studi Hortikltura Faktults Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bandung. Skripsi ( tidak dipublikasi).
  3. Amilah, Y. Astuti. 2006. Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Taoge dan Kacang Hijau Pada Media Vacin and Went (VW) Terhadap Pertumbuhan Kecambah Anggrek Bulan Phalaenopsis amabilis, L . Buletin Penelitian (9): 79-96.
  4. Bey, Y., W. Syafii, dan Sutrisna. 2006. Pengaruh pemberian giberelin (GA3) dan air kelapa terhadap perkecambahan bahan biji anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis BL) secara in vitro. Jurnal Biogenesis 2(2): 41-46.
  5. BPS. 2015. Statistik Tanaman Buah-buahan dan Sayuran Tahunan. Jakarta.
  6. Djajanegara, I. 2010. Pemanfaatan Limbah Buah Pisang dan Air kelapa Sebagai Bahan Media Kultur Jaringan Anggrek Bulan (Phalaenopsis Amabilis) Tipe 229. J. Tek. Ling. 11(3): 373-380.
  7. Efra. L, Ferziana dan Yuriansyah. Pengaruh Formulasi Media dan Konsentrasi Air Kelapa terhadap Pertumbuhan Protokorm Anggrek Phalaenopsis In vitro. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan. 12(3): 169-174.
  8. Elfiani dan V. Aryati. 2012. Keragaan Pertumbuhan Bibit Nenas (Ananas Comosus L. Merr.) Hasil Kultur Jaringan Dengan Pemberian Giberelin Dan Pupuk Nitrogen Melalui Daun. Prosiding Seminar dan Kongres Nasional Sumber Daya Genetik. Medan 12-14 Desember.
  9. Finna, R. Linda, Mukarlina. 2015. Pertumbuhan In vitro Biji Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizusWebb. Britton &Rose ) dengan Penambahan Air Kelapa dan Naphthalene Acetic Acid (NAA). Protobiont 4(3): 113-117.
  10. Garvita, R.V. dan E. Handini. 2011. Pengaruh Penambahan Berbagai Kadar Pisang dan Ubi Jalar Pada Pertumbuhan Kultur Tiga Jenis Phalaenopsis. Buletin Kebun Raya Indonesia. 14(2): 9-18.
  11. Hadi, S. 2006 . Penggunaan Pupuk Majemuk , Ekstrak Tauge dan Bubur Pisang Pada perbanyakan dan Pembesaran Anggrek Dendrobium Kanayo Secara In vitro. Program Studi Hortikltura Faktults Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bandung. Skripsi (tidak dipublikasi).
  12. Hadiati, S., N.L.P. Indriyani. 2008. Petunjuk Teknis Budidaya Nanas. Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika. Sumatera Barat.
  13. Henuhili, V. 2013. Kultur Jaringan Tanaman. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negri Yogyakarta. Yogyakarta.
  14. Human, S., S. Loekito, M.Trilaksono dan A. Syaifudin. 2016. Pemuliaan Mutasi Tanaman Nanas (Ananas Comosus (L.) Merr.) Menggunakan Iradiasi Gamma untuk Perbaikan Varietas Nanas Smoth Cayenne. Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi. 12(1): 13-22.
  15. Hutami, S. 2008. Masalah Pencoklatan pada Kultur Jaringan. Agrobiogen. 4(2): 83-88.
  16. Kasutjianingati, R. Irawan. 2013. Media Alternative Perbanyakan In-Vitro Anggrek Bulan (Phalaenopsis Amabilis). Jurnal agroteknos. 3(3): 184-189.
  17. Kristina,N.N., S.F. Syahid. 2012. Pengaruh Air Kelapa Terhadap Multiplikasi Tunas In Vitro, Produksi Rimpang, dan Kandungan Xanthorrhizol Temulawak di Lapangan. Jurnal Penelitian Tanaman Industri 18(3): 125-134.
  18. Kurniawan, F. 2008. Sari Buah Nanas Kaya Manfaat Alternatif Meningkatkan Nilai Ekonomis Hasil Panen. Sinar Tani. Sumatera Selatan. 13-19 Agustus
  19. Listiyana, R. 2016. Pemanfaatan Daun Lamtoro dan Ekstrak Tauge dengan Penambahan Urine Sapi untuk Pembuatan Pupuk Organik Cair. Program Studi Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta. Skripsi (tidak dipublikasi).
  20. Maslukhah, U. 2008. Ekstrak Pisang sebagai Suplemen Media MS dalam Media Kultur Tunas Pisang Rajabulu (Musa Paradisiata L. AAB group) in vitro. Skripsi. IPB.
  21. Maysarah, R.S. Wulandari, H. Darwati. 2015. Pertumbuhan Eksplan Manggis (Garcinia Mangostana L.) Secara In vitro Dengan Air Kelapa, Ekstrak Tauge Dan Ragi. Universitas Tanjungura. Pontianak.
  22. Mustakim, B.F. Wahidah, A. Al-Fauzy. 2015. Pengaruh Penambahan Air Kelapa terhadap Pertumbuhan Stek Mikro Tanaman Krisan (Chrysanthemum indicum) Secara in vitro. Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan. Makassar.
  23. Nuryamsi. 2010. Teknik Kultur Jaringan Sebagai Alternatif Perbanyakan Tanaman untuk Mendukung Rehabilitasi Lahan. Prosiding Ekspose. Makassar. 22 Juni.
  24. Oktaviana. M.A., R.Linda, Mukarlina. 2015. Pertumbuhan Tunas Mahkota Nanas (Ananas Comosus (L.) Merr.) Secara In vitro dengan Penambahan Ekstrak Tomat (Solanum Lycopersicum L.) dan Benzyl Amino Purin (BAP). Protobiont 4(3): 109-112.
  25. Pangesti, R dan Sulistyowati. 2015. Pengaruh Pemberian Air Tauge dan Air Kelapa terhadap Pertumbuhan Tunas Nilam (Pogestemon Cablin Benth) Secara In Vitro. Stigma 08(01): 21-124.
  26. Paull, R. E., and O. Deuarde. 2011. Tropical Fruits, 2nd Edition, Volume 1. CAB International. UK.
  27. Rita, S., Mukarlina, R. Linda. 2017. Respon Pertumbuhan Tunas Lidah Buaya (Aloe barbadensis Mill.) Dengan Penambahan Ekstrak Taoge dan BAP (Benzyl Amino Purine). Protobiont. 6(3): 142-146.
  28. Rumondor, M.J., J. Mandang dan W. Rotinsulu. 2013. Peningkatan Sulforafan Brokoli (Brassica oleraceae L. var italica) Dengan Modifikasi Media Pada Kultur Jaringan. Jurnal MIPA UNSRAT Online 2 (1) 60-65.
  29. Santoso, H.B. 1998. Teknologi Tepat Guna Sari Buah Nanas. Penerbit Kanisius. Yogyakarta
  30. Saputri, W., Mukarlina, R. Linda. 2015. Respon Pertumbuhan Anggrek Hitam (Coelogyne pandurata Lindl.) Secara In-Vitro dengan Penambahan Ekstrak Taoge Dan Benzyl Amino Purine (BAP). Protobiont 4(2): 84-89.
  31. Sari, F.O., Rugayah, Y.C. Ginting. 2012. Pengaruh Konsentrasi dan IBA (Indole Butiric Acid) Terhadap Pertumbuhan Bibit Nanas (Ananas comosus L. Merr.) Asal Tunas Mahkota. Jurnal Agrotropika. 2(1): 43-48.
  32. Suhartanto, M.R., Sobir, H. Harti. 2012. Teknologi Sehat Budidaya Pisang: dari Benih Sampai Pasca Panen. Pusat Kajian Hortikultura Tropika, LPPM-IPB.
  33. Suparjo, J.I. Royani, S. Rosmalawati, T. Tajuludin, A. Riyadi. 2016. Pengaruh Auksin Dan Sitokinin Terhadap Perbanyakan Mikro Tanaman Binahong (Anredera Cordifolia (Tenore) Steenis. Bioteknologi dan Biosains Indonesia. 3(2): 57-65.
  34. Surachman, D. 2011. Teknik Pemanfaatan Air Kelapa Untuk Perbanyakan Nilam Secara In vitro. Buletin Teknik Pertanian. 16(1): 31-33
  35. Syafarudin, Widyastuti. U, Mustikrini. ED, Rosa. Y. 2010. Pertumbuhan Tunas Nenas Lokal Bangka Secara In vitro pada Media Murashige-Skoog dengan Penambahan Thidiazuron. Enviagro 3(1): 1-41.
  36. Tiwery. R.R. 2014. Pengaruh Penggunaan Air Kelapa (Cocos nucifera) Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Biopendix. 1(1) : 83-91.
  37. Tuhuteru, S., M.L. Hehanussa, S.H.T. Raharjo. 2012. Pertumbuhan dan perkembangan Anggrek Dendrobium anosmum pada Media Kultur In vitro Dengan Beberapa Konsentrasi Air Kelapa. Agrologia. 1(1): 1-12
  38. Untari, R., D.M. Puspitaningtyas. 2006. Pengaruh Senyawa Organik Kompleks dan NAA terhadap Pertumbuhan Anggrek Hitam (Coelogyne pandurata Lindl.) dalam kutur in vitro. Jurnal Biodiversitas. 7(3): 344-348.
  39. Utami, E.S.W., S. Harianto, Y.S. Manuhara. 2016. Pengaruh Pemberian Ekstrak Pisang pada Media VW terhadap Induksi Akar dan Pertumbuhan Tunas Dendrobium lasianthera J.J.Sm. Agrotrop. 6(1):35-42
  40. Zasari, M.,Yusnita, O. Saputri. 2015. Pengaruh Pemberian Berbagai Jenis Adenda Dalam Media ½ Ms Terhadap Pertumbuhan Seedling Anggrek Phalaenopsis In vitro. Enviagro Jurnal Pertanian dan Lingkungan. 8(1): 31-36