Main Article Content

Abstract

Lebong including rice-producing areas, but this commodity is mostly newly cultivated one plant in one year. The purpose of this study was to develop a strategy for increasing the rice cropping index (CI) in Lebong Regency. This research was conducted in the month of January 2019 s / d February 2019 by the method of FGD and interviews with the Department of Agriculture, extension workers, farmers, village heads and Babinsa . The activities of research to identify the internal factors (strengths and weaknesses) and external factors (opportunities and threats) being done with SWOT analysis method. Research results obtained factor major internal and external power factor in the form of program/policy of local government in improving the CI rice in Lebong, a factor of weakness is capacity extension of the weak, chance factor is technological innovation to increase the productivity of rice plants and factors threaten is culture farmers which believe that rat pests cannot be controlled. The strategy formulation is done by utilizing the power factor to avoid threats with maximize the performance of extension workers and village through instruction Regent, and make technological innovation pilot rice cultivation on a large scale in an overlay.

Keywords

cropping index lebong rice strategy

Article Details

How to Cite
Dinata, K., Hidayat, T., Yartiwi, Y., Yuliasari, S., Musaddad, D., & Sastro, Y. (2021). STRATEGI PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN PADI SAWAH DI KABUPATEN LEBONG. Jurnal AGRISEP: Kajian Masalah Sosial Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis, 20(2), 305–320. https://doi.org/10.31186/jagrisep.20.2.305-320

References

  1. Adnyana, M.O dan Kariasa, T. 2016. Dampak dan Persepsi Petani terhadap Penerapan Sistem Pengelolaan T anaman T erpadu Padi Sawah. Jurnal Penelitian Tanaman Pangan. 25(1) : 21-29.
  2. Ariwibawa, I.B. 2012. Dampak dan Persepsi Petani terhadap Penerapan Sistem Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi Sawah. Prosiding Seminar Nasional Dampak dan Persepsi Petani terhadap Penerapan Sistem Pengelolaan T anaman T erpadu Padi Sawah Juni 2012.
  3. BB Padi. 2009. Pedoman umum peningkatan IP Padi 400. Peningkatan produksi padi melalui pelaksanaan IP Padi 400. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi: Badan Litbang Pertanian. 48.
  4. BPTP Bengkulu. 2009. Laporan akhir Kegiatan Inovasi Teknologi dan Kelembagaan PRIMA TANI pada Agroekosistem Lahan Sawah Semi Intensif di Kabupaten Lebong: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu, Kementerian Pertanian.
  5. BPS. 2018. Kabupaten Lebong dalam Angka 2018. Lebong: Badan Pusat Statistik Kabupaten Lebong
  6. Busyra, R. G. 2016. Dampak Program Upaya Khusus (Upsus) Padi Jagung Kedelai (Pajale) Pada Komoditas Padi Terhadap Perekonomian Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Jurnal Media Agribisnis. 1(1): 12-27.
  7. DPP Kabupaten Lebong. 2018a. Laporan Statistik Pertanian Kabupaten Lebong tahun 2018. Lebong: Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten
  8. DPP Kabupaten Lebong. 2018b. Programa Penyuluhan Pertanian Kabupaten Lebong tahun 2018. Lebong: Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Lebong
  9. Mulyani, A., Nursyamsi, D dan Syakir, M. 2017. Strategi Pemanfaatan Sumberdaya Lahan untuk Pencapaian Swasembada Beras Berkelanjutan. Jurnal Sumberdaya Lahan. 11(1): 11-22.
  10. Pemkab Lebong. 2019. Rencana Kerja Kabupaten Lebong Tahun 2019. Lebong: Pemerintah Kabupaten Lebong:
  11. Putong. I. 2003. Teknik Pemanfaatan Analisis SWOT Tanpa Skala Industri (A-SWOT-TSI). Jurnal Ekonomi & Bisnis. 2(8) : 65-71.
  12. Pasandaran, E., Nursyamsi, D., Suradisastra, Mardianto, S., dan Haryono. 2015. Pembangunan Pertanian Berbasis Ekoregion Dari Perpekstif Keragaman Iklim. Buku Pembangunan Pertanian Berbasis Ekoregion. Jakarta: IAARD Press
  13. Raudha, Intan I., Kasimin, S dan Kadir, I.A. 2018. Analisis Peran Penyuluh Pada Program Upaya Khusus (Upsus) Terhadap Penilaian Petani Di Kecamatan Peudada Kabupaten Bireun. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Unsyiah. 3(1): 147-154.
  14. Rohman, A., dan Maharani, A.D. 2016. Peran Penyuluh Dan Mahasiswa Dalam Upaya Peningkatan Produksi Padi Jagung dan Kedelai (Studi Kasus Pelaksanaan Program Upsus Pajale Di Kabupaten Grobogan). Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian“Membangun Good Governance Menuju Desa Mandiri Pangan dan Energi Pada Era MEA”Lustrum ke-8 Tahun 2016 Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret.
  15. Sudarmaji dan Anggara, A.W. 2006. Pengendalian Tikus Sawah dengan Sistem Bubu Perangkap di Ekosistem Sawah Irigasi. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan. 25(1): 57-65.
  16. Sudarmaji dan Herawati, N.A,. 2017. Perkembangan Populasi Tikus Sawah pada Lahan Sawah Irigasidalam Pola Indeks Pertanaman Padi 300. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan. 1(2): 125-132.
  17. Sudarmaji, Jacob, J., Subagja, J,. Mangoendihardjo, S,. dan Djohan, T.S. 2007. Karakteristik Perkembangbiakan Tikus Sawah Pada Ekosistem Sawah Irigasi dan Implikasinya untuk Pengendalian. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan. 26(2): 93-99.
  18. Sumarno, J., Hipi, A., Handayani, A.W., dan Rouf, A.A. 2019. Peran Penyuluh Pertanian dan Babinsa TNI Menurut Perspektif Petani pada Pelaksanaan Program UPSUS Padi Di Gorontalo. Jurnal Penyuluhan. 15(2): 275-285
  19. Sugandi, D dan Wibawa. W. 2017. Peranan Inovasi Teknologi dan Gerakan Percepatan Tanam Dalam Peningkatan Produksi Padi. Jurnal Pertanian Agros. 19(2): 105-115.
  20. Wijaya. I.G.M.A.S dan Dewi, I.W.W.I.A.L. 2016. Efektivitas Alokasi Input Usahatani Padi dalam Program Upsus Pajale di Subak Gadungan Delod, Desa Gadungan, Kabupaten Tabanan. E-Jurnal Agribisnis dan Agriwisata. 5(3): 527-537.