Main Article Content

Abstract

ABSTRAK

 

Taman nasional merupakan salah satu kawasan konservasi terbaik untuk menyaksikan keindahan fenomena alam terutama untuk flora dan fauna endemik, langka dan dilindungi (Kementerian Kehutanan, 2003) sehingga keberadaan taman nasional memiliki arti yang sangat strategis dan penting dalam keanekaragaman hayati tari peles. Taman Nasional Bukit Barisan Selatan memiliki keanekaragaman hayati yang sangat kaya. Oleh UNESCO, taman nasional ini ditetapkan sebagai Klaster Situs Warisan. Pegunungan Hutan Hujan Tropis Sumatera (Pegunungan Hutan Hujan Tropis Warisan Situs Klaster Sumatera) bersama dengan Taman Nasional Kerinci Seblat dan Taman Nasional Gunung Leuser. Penelitian ini dilakukan pada bulan April hingga Mei 2020 di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Kabupaten Bintuhan, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang keanekaragaman hayati flora dan fauna Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, khususnya di kawasan taman nasional yang memiliki keanekaragaman flora dan fauna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat banyak jenis flora dan fauna yang memiliki keanekaragaman jenis, ditemukan jenis mamalia dan jenis burung, serta tumbuhan di kawasan TNBBS.

 

Kata Kunci: Keanekaragaman Hayati, Flora dan Fauna, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.

 

ABSTRACT

 

The national park is one of the best conservation areas to witness the beauty of natural phenomena, especially to witness endemic, rare and protected flora and fauna (Ministry of Forestry, 2003), so that the existence of a national park has a very strategic meaning. and important in the biodiversity peles dance. Bukit Barisan Selatan National Park has a very rich biodiversity. By UNESCO, this national park was designated a Cluster Heritage Site. Sumatra Tropical Rainforest Mountains (Mountainous Tropical Rainforest Herritage of Sumatra Cluster Site) along with Kerinci Seblat National Park and Gunung Leuser National Park. This study was conducted in April to May 2020 in the Bukit Barisan Selatan National Park (TNBBS), Bintuhan District, Kaur District, Bengkulu Province. This study aims to obtain information about the biodiversity of flora and fauna of the Bukit Barisan Selatan National Park, especially in the national park area which has a variety of flora and fauna. The results showed that there were many species of flora and fauna that had a diversity of species, found species of mammals and species of birds, and plants in the TNBBS area.

 

Keywords: Biodiversity, Flora and Fauna, Bukit Barisan Selatan National Park.

Article Details

How to Cite
Malik, A. A., Prayudha S, J., Anggreany, R., Sari, M. W., & Walid, A. (2021). KEANEKARAGAMAN HAYATI FLORA DAN FAUNA DI KAWASAN TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN (TNBBS) RESORT MERPAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR. DIKSAINS : Jurnal Ilmiah Pendidikan Sains, 1(1), 35–42. https://doi.org/10.33369/diksains.1.1.35-42

References

  1. Armanda, Anggraeni dan Tri Wahyuni. 2020. Populasi dan Karakterisasi Fenotip Kantong Semar (Nepenthes Spp.) di Taman Keanekaragaman Hayati Hutan Pelawan Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Media Konservasi Vol. 25 No. 1 April 2020: 89-97
  2. Badan Perencana Pembangunan Nasional. 1993. Biodiversity Action Plan for Indonesia. Jakarta: BAPPENAS.
  3. Cecep Kusmana, Agus Hikmat. 2015. The Biodiversity of Flora in Indonesia. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol. 5 No. 2 (Desember 2015): 187-198
  4. Departemen Kehutanan. 2003. 41 Taman Nasional di Indonesia. Departemen Kehutanan. Jakarta.
  5. Handoyo, Sitanggang. 2006. Perawatan Praktis Kantong Semar. Jakarta: PT. Grafindo Persada
  6. Indra A. S. L. P. Putri dan Merryana Kiding Allo. 2009. Degradasi Keanekaragaman Hayati Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (Biodiversity Degradation Of Rawa Aopa Watumohai National Park). DOI: 10.20886/jphka.2009.6.2.169-194
  7. Kissinger. 2013. Bioprospeksi hutan kerangas: Analisis Nepenthes gracilis Korth sebagai stimulus konservasi [disertasi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
  8. Mansur M. 2012. Laju penyerapan CO2 pada kantong semar (Nepenthes gymnamphora Nees) di Taman Nasional Halimun Salak, Jawa Barat. Jurnal Teknik Lingkungan. 13(1):59-65.
  9. Peraturan Pemerintah RI No. 7 Tahun 1999. 1999. Jenis-jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi. Jakarta.
  10. Rifai MA, Rugayah, Widjaja EA (Eds.). 1992. Tiga Puluh Tumbuhan Obat Langka Indonesia. Penggalang Taksonomi Tumbuhan Indonesia, Bogor.
  11. Rizqiani. 2018. Keanekaragaman kantong semar (Nepenthes) di Kepulauan Bangka Belitung [Tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
  12. Sartika. 2017. Population and distribution pattern kantong semar (Nepenthes gracilis) in Rhino Camp Resort Sukaraja Atas Region Bukit
  13. Barisan Selatan Nasional Park (BBSNP). Jurnal Siylva Lestari. 5(3):12-21.
  14. Selviana A, Turnip R, Linda R. 2018. Variasi morfometrik dan pengelompokan spesies kantong semar (Nepenthes spp.) di Desa Simpang Kasturi Kecamatan Mandor. Protobiont. 7(2):29-36.
  15. Suripto, B.A. 2000. Keanekaragaman hayati di pukau-pulau kecil di Indonesia: asal-usul mereka, statusnya kini dan nasibnya yang akan datang. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Ekosistem Pantai Dan Pulau-Pulau Kecil dalam Konteks Negara Kepulauan. Yogyakarta : Fakultas Geografi UGM.
  16. TNBBS. 2019. Keanekaragaman flora dan fauna di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. http://programs.wcs.org/.
  17. Zuhud EAM, Haryanto. 1994. Pelestarian Pemanfaatan Keanekaragaman Tumbuhan Obat Hutan Tropika Indonesia. Fakultas Kehutanan IPB, Bogor.
  18. Wira Rahardi, Rizal M. Suhardi. 2016. Keanekaragaman Hayati dan Jasa Ekosistem Mangrove Di Indonesia.Prosiding Symbion (Symposium on Biology Education), Prodi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Ahmad Dahlan, 27 Agustus 2016 hal 500- 510.