Main Article Content

Abstract

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pemahaman tentang stereotipasi gender dalam masyarakat.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif.Data kualitatif didapatkan melalui dokumentasi (film). Objek penelitian yakni film Anna Karenina karya Leo Tolstoy (2013). Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis semiotik Roland Barthes. Hasil peneltian menunjukan bahwa: (1) film Anna Karenina mengkonstruksikan stereotip gender melalui tanda-tanda teks percakapan maupun teks gambar. (2) pelabelan ‘bad women’ atas perempuan yang ‘mengkhianati’ pernikahan pantas untuk mendapatkan teror secara normatif dalam masyarakat melalui pengucilan dan cemoohan. (3) filmAnna Karenina mematahkan perjuangan perempuan untuk mempunyai hak atas pilihan tanpa pengaruh stigma-stigma dalam masyarakat. (4) Film sebagai media massa akan mempengaruhi penonton secara tidak langsung/ melakukan kekerasan simbolik dengan menanam stereotip gender.

Keywords

Semiotika Sexual Difference Motherhood Stereotip Gender

Article Details

How to Cite
Perdana, D. D. (2019). ANALISIS SEMIOTIKA SEXUAL DIFFERENCE, MOTHERHOOD DAN STEREOTIP GENDER DALAM FILM ANNA KARENINA. Jurnal Kaganga: Jurnal Ilmiah Sosial Dan Humaniora, 3(1), 94–105. https://doi.org/10.33369/jkaganga.3.1.94-105

References

  1. Budiman, Kris. (2011). Semiotika Visual.
  2. Yogyakarta: Jalasutra.
  3. Bourdieu, Pierre. (2010). Dominasi Maskulin, Terj. Stephanus Aswar Erwinarko. Yogyakarta: Jalasutra.
  4. Darma, yoce aliah. (2013). Analisis
  5. wacana kritis. Bandung: Yrama
  6. widya.
  7. Davis, Howard. Paul Walton. (2010). Bahasa, Citra, Media, Terj. Ikramullah Mahyuddin.Yogyakarta: Jalasutra.
  8. Fiske, John. (2011). Cultural and Communication Studies, Terj.Yosal Iriantara dan Idi Subandy Ibrahim. Yogyakarta: Jalasutra.
  9. Fuss, Diana. (1989). Essentially Speaking (Feminism, Nature &Difference). Routledge: New York.
  10. Goodall, Hannah. (2012). “Media’s Influence on Gender Stereotypes,” Media Asia 39 pg. 160.
  11. Kassian, Mary A. (2005). The Feminist Mistake.Published by Crossway Books: United States of America.
  12. Krolokke, Charlotte. Anne Scott Sorensen. (2006). Gender Communication Theories and Analyses.United Kingdom: Sage Publication.
  13. Rahmawati, Alvi Septi. Sigit Tripambudi. Puji Lestari. (2010). “Bias Gender dalam Iklan Attack Easy di Televisi,” Jurnal Ilmu Komunikasi 8 hal.221-232.
  14. Richmond, Marie – Abbott. (1992). Masculine and Feminine (Gender Roles Over the Life Cycle) 2nd ed. Library of Congress Cataloging-in-Publication Data.
  15. Sadli, Saparinah. (2010). Berbeda tapi
  16. Setara.Jakarta: PT Kompas Media
  17. Nusantara.
  18. Sari, Dyah Nurlita.(2010). “Konstruksi Gender dalam Film Indonesia (Konstruksi Relasi Gender dalam Film Perempuan Berkalung Sorban),” CommLine 1 hal.171-188.
  19. Sobur, Alex. (2006). Analisis Teks Media.
  20. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
  21. Sunarto. (2009). Televisi, Kekerasan, dan
  22. Perempuan. Jakarta: PT Kompas
  23. Media Nusantara.
  24. Sunarto.(2010). “Stereotipasi Peran Gender Wanita dalam Program Televisi Anak di Indonesia”, Jurnal Ilmu Komunikasi 8 hal.233-245.
  25. Tong,Rosemarie Putnam. (1998). Feminist Thought, Terj. Aquarini Priyatna Prabasmoro.Yogyakarta: Jalasutra.
  26. Zaslow, Emilie. (2009). Feminism, Inc. Coming of Age in Girl Power Media Culture. Palgrave Macmillan®: New York.
  27. Zoonen, Liesbet Van. (1994). Feminist
  28. Media Studies.London: Sage
  29. Publication