Main Article Content

Abstract

Penelitian ini mengacu pada studi yang berkaitan dengan kopi dalam konteks budaya pada pengelolaan kedai kopi dengan memasukkan konsep budaya perusahaan dan identitas. Kajian yang dilakukan bertujuan untuk memperjelas signifikansi relasi antara penjual dan pembeli dalam melihat kebertahanan kedai kopi berskala kecil di tengah persaingan bisnis yang ketat. Penelitian ini dilakukan di Magistra Coffee, yang berlokasi di Fakultas Ilmu Budaya, Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode etnografi, yang pengumpulan datanya melalui tehnik observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Informan yang terlibat dalam penelitian ini adalah pemilik kedai kopi dan salah satu baristanya yang terlibat dalam keputusan-keputusan strategis. Temuan mengungkapkan bahwa kedekatan hubungan secara emosional antara pihak penjual dan pembeli terbangun karena adanya budaya perusahaan (srawung) yang berorientasi lebih kepada pelayanan daripada produk kopinya sendiri. Hubungan tersebut melahirkan identitas dan reputasi yang berguna bagi kedai kopi untuk merawat para pelanggannya. Budaya srawung juga digunakan secara berkelanjutan sebagai dasar dalam pengelolaan identitas dan reputasi yang didapatkannya. Fokus pada merawat pelanggan sehingga menciptakan pelanggan-pelanggan loyal pada akhirnya mengarahkan pada kepastian penjualan. Hal tersebut dinilai relevan daripada berfokus pada peningkatan penjualan di saat banyak kedai kopi kecil yang berumur pendek karena semakin banyak kompetitor yang bermunculan.

Article Details

How to Cite
Hadiprabuono, B. (2020). SRAWUNG: IMPLEMENTASI BUDAYA PERUSAHAAN DALAM PENGELOLAAN KEDAI KOPI DI MAGISTRA COFFEE YOGYAKARTA. Jurnal Sosiologi Nusantara, 6(2), 103–122. https://doi.org/10.33369/jsn.6.2.103-122