Main Article Content

Abstract

Beberapa masyarakat di Desa Pagar Gading masih melakukan buang air besar di kebun. Padahal di desa ini sudah tersedia fasilitas jamban umum. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan dan mengetahui makna dan faktor penyebab buang air besar di kebun pada masyarakat Desa Pagar Gading. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penentuan informan menggunakan teknik snowball sampling. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menjelaskan bahwa masyarakat yang melakukan buang air besar di kebun dimaknai sebagai perilaku yang masih benar dilakukan sampai saat ini, perilaku buang air besar dikebun dianggap sebagai hal yang biasa, buang air besar dikebun dinilai lebih ekonomis, lebih praktis dan tidak menimbulkan masalah kesehatan. Hal ini disebabkan oleh: Faktor nilai-nilai kebenaran yang masih diyakini dan dipertahankan sampai saat ini sehinga masyarakat melakukan pembenaran atas perilaku buang air besar di kebun. Faktor kebiasaan buang air besar yang telah berlangsung lama, sejak dahulu secara turun temurun, sehingga menimbulkan persepsi bahwa perilaku buang air besar di kebun dianggap sebagai hal yang biasa. Tidak adanya sanksi dan larangan membuat masyarakat menganggap buang air besar di kebun tidak mengganggu orang lain. Faktor ekonomi masyarakat yang hanya mampu mencukupi kebutuhan pokok, sehingga masyarakat menilai buang air besar di kebun lebih ekonomis, tidak memerlukan biaya pembuatan tempat buang air besar. Rendahnya pengetahuan masyarakat sehingga sulit menerima informasi terkait buang air besar di kebun melalui berbagai media informasi. Serta minimnya sosialisasi terkait pemanfaatan jamban berdampak terhadap rendahnya pengetahuan masyarakat terkait dampak yang ditimbulkan dari perilaku buang air besar di kebun.

 

Kata Kunci: Buang Air Besar di Kebun

Article Details

How to Cite
Yani, D. Y., Sun, H., & Widiono, S. (2019). BUANG AIR BESAR DI KEBUN (Studi Kasus pada Masyarakat Desa Pagar Gading, Kecamatan Pino Raya, Kabupaten Bengkulu Selatan). Jurnal Sosiologi Nusantara, 4(2), 76–84. https://doi.org/10.33369/jsn.4.2.76-84