Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang problema kehidupan pasangan suami istri yang menikah karena perempuan telah hamil sebelum menikah yang perempuan masih berusia dibawah 20 tahun. Untuk mencapai tujuan penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan analisis deskriptif, kemudian menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi, informan ditentukan dengan teknik snowball sampling terhadap pasangan yang menikah usia muda dan mempunyai problema didalam kehidupan rumah tangga. Untuk menganalisis hasil penelitian menggunakan teori sosiologi yaitu behavioral sociology (prilaku sosial). Penelitian menghasilkan informasi bahwa didalam kehidupan berkeluarga pasangan usia muda sering kali terjadi problema seperti latar belakang ekonomi dilihat dari pengahasilan suami yang tidak cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari yang membuat Pasangan ini masih meminta bantuan kepada orangtua mereka, kemudian keberfungsian peran suami dan istri dalam menjadi orangtua untuk pengasuhan anak pertamanya masih meminta bantuan terus-menerus kepada orangtuanya, kemudian dalam partisipasi dalam kegiatan desa, pasangan yang menikah usia muda ini masih ada yang belum aktif karena remaja tingkah lakunya masih ingin bermain bersama teman-temannya, dan masih merasa malu bergabung dengan bapak-bapak serta ibu-ibu yang ada di desa tersebut seprti ronda malam dan gotong royong masih jarang untuk dihadiri. Lalu kematangan emosi pasangan yang masih usia muda ini masih belum sangat siap dalam berumah tangga karena ego dalm setiap masing-masing masih sangat tinggi seperti dalam bertukar pendapat, mengambil keputusan dan sering kali terjadi percekcokan didalam rumah tangga akibat tidak ada pengertian satu sama lain

 

Kata Kunci : Perkawinan Usia Muda, Problema Kehidupan Keluarga

Article Details

How to Cite
Lestari, R. M., Hanum, S. H., & Nopianti, H. (2019). PROBLEMA KEHIDUPAN BERKELUARGA PASANGAN SUAMI ISTRI KAWIN MUDA (Studi Kasus: Desa Sri Kuncoro Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah). Jurnal Sosiologi Nusantara, 2(2), 82–93. https://doi.org/10.33369/jsn.2.2.82-93

References

  1. Firmansyah. 2016. Angka Pernikahan Dini Tertinggi di Bengkulu Tengah. (http://www.Angka-Pernikahan-Dini-Tertinggi-di-Bengkulu-Tengah–Kupas-Bengkulu.html). Akses pada tanggal 16 November 2016.
  2. Leni. 2013. “Perilaku Seksual Pranikah Pada Mahasiswa”. Jurnal Kesehatan Masyarakat. V9 (1). (http://download.portalgaruda.org/article.php?article=149836&val=5652&title=PERILAKU %20SEKSUAL%20PRANIKA H%20PADA%20MAHASISWA).
  3. Mariyatul, Qibtiyah.2014. “Faktor yang Mempengaruhi Perkawinan Muda Perempuan”. Jurnal Biometrika dan Kependudukan. V3(1). (http://download.portalgaruda.org/article.php?article=306707&val=1099&title=Faktor%20yang%20Mempengaruhi%20Perkawinan%20Muda%20Perempuan).
  4. Nurhayati, Agtikasari. 2015. “Hubungan Pengetahuan Tentang Pernikahan Usia Dini Dengan Sikap Siswa Terhadap Pernikahan Usia Dini Di SMA Negeri 2 Banguntapan Bantul Tahun 2015”. Jurnal Naskah Publikasi. Bidan Pendidikan Jenjang D IV. Sekolah Tinggi Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta. (http://opac.unisayogya.ac.id/679/1/NASKAH%20PUBLIKASI%20NURHAYATI%20AGTIKASARI.pdf) Akses pada tanggal 18 November 2016.
  5. Rani, Fitrianingsi. 2015. Faktor-Faktor Penyebab Pernikahan Usia Muda Perempuan Desa Sumberdanti Kecamatan Sukowono Kabupaten Jember. Skripsi. Jember: Universitas Jember.
  6. Siti, Yuli. 2008. “Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Perkawinan Usia Muda Dikalangan Remaja Di Desa Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang”. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara.