Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar, kemampuan pemecahan masalah, dan hasil belajar pengetahuan  peserta didik. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPA 2 SMAN 10 Kota Bengkulu yang berjumlah 33 Orang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa rata-rata aktivitas belajar peserta didik pada siklus I adalah  sebesar 26,5 dalam kategori cukup, siklus II sebesar 30,5 dalam kategori baik, dan siklus III sebesar 34,5 dalam kategori baik. Kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada siklus I diperoleh sebesar 68,18, siklus II sebesar 76,94 dan siklus III sebesar 87,04. Hasil belajar diperoleh daya serap sebesar 67,12% dan ketuntasan belajar klasikal sebesar 54,54%, meningkat pada siklus II yaitu daya serap sebesar 75,15% dan ketuntasan belajar klasikal sebesar 81,81%, kemudian untuk siklus III, dan meningkat lagi untuk siklus III daya serap sebesar 84,85% dan ketuntasan belajar sebesar 100%. Berdasarkan hasil penelitian bahwa penerapan metode Cooperative Problem Solving pada konsep usaha dan energi di kelas X IPA 2 dapat meningkatkan aktivitas belajar, kemampuan pemecahan masalah, dan hasil belajar peserta didik.

                                   

Kata Kunci : Metode Cooperative Problem Solving, aktivitas belajar peserta didik, kemampuan pemecahan masalah peserta didik, hasil belajar peserta didik.

Article Details

How to Cite
Sari, V. J., Connie, C., & Swistoro, E. (2018). Upaya Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Hasil Belajar Peserta Didik melalui Penerapan Metode Cooperative Problem Solving. Jurnal Kumparan Fisika, 1(1 April), 70–77. https://doi.org/10.33369/jkf.1.1.70-77

References

  1. Kulsum, & Nugroho. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Problem Solving Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Dan Komunikasi Ilmiah Pada Mata Pelajaran Fisika. Unnes Physics Education Journal, 3, 74-78.
  2. Kurnia, S. D., Bakti, M., & Sri, M. (2014). Studi Komparasi Metode Pembelajaran Kooperative (TAI) dan (CPS) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Kemampuan Matematik Siswa Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Banyudono Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Pendidikan Kimia, 3, 51-57.
  3. Gok, T., & Silay, I. (2010). The effects of Problem Solving Strategies On Students' Achievement, Attitude and Motivation. Jornal Physics Eduaction, 4, 7-14.
  4. Ninik, Hobri, & Suharto. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Untuk Setiap Tahap Model Polya Dari Siswa SMK IBU PAKUSARI Jurusan Multimedia Pada Pokok Bahasan Program Linear. Kadikma, 5, 61-68.
  5. Purwanto, A. (2009). Penerapan Media Jejaring Sosial "Facebook" Pada Mata Kuliah Termodinamika. Jurnal Exacta, 7, 49-55.
  6. Widiyanto, M. A. (2013). Statistika Terapan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
  7. Sinaga, E., Rahmad, M., & Irianti, M. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah Fisika Di Kelas XI IPA SMAN 2 Teluk Kuantan. Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Riau.
  8. Ratnaningdyah, D. (2017). Melatihkan kemampuan pemecahan masalah melalui pembelajaran fisika dengan model Cooperative Problem Solving (CPS). Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika, 2.
  9. Heller, K. H. (2010). Cooperative Problem Solving In physics A User's Manual. U.S: University Of Minnesota.