Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan keterampilan proses sains siswa yang diajar menggunakan model inkuiri terbimbing dengan siswa yang menggunakan pendekatan sainstifik dan menentukan pengaruh pembelajaran fisika dengan menggunakan model inkuiri terbimbing terhadap keterampilan proses sains siswa. Penelitian ini menggunakan dua desain yaitu Quasi Eksperimen design dan pre-experimental design. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrument berupa tes keterampilan proses sains. Data kemuadian dianalisis dengan analisis statstik kuantitatif dengan mencari nilai rata-rata, standar deviasi, varians, homogenitas, dan normalitas data serta dengan menggunakan uji-t dua sampel indpenden. Sampel penelitian diambil menggunakan teknik sampling purposive yang diperoleh kelas X IPA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X IPA 3 sebagai kelas kontrol. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan terdapat perbedaan  pendekatan sainstifik dengan model inkuiri terbimbing dengan siswa yang menggunakan pendekatan sainstifik terhadap keterampilan proses sains siswa yaitu thitung 3,69 > ttabel 2,00, maka terdapat pengaruh penggunaan inkuiri terbimbing terhadap keterampilan proses sains siswa. Besar pengaruh yaitu sebesar 7,00 dengan interpretasi kuat. Sehingga disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan proses sains antara siswa yang diaajar dengan model inkuiri terbimbing dengan siswa yang diajar dengan menggunakan pendekatan sainstifik dan terdapat pengaruh pembelajaran fisika dengan menggunakan model inkuiri terbimbing terhadap keterampilan proses sains siswa pada usaha dan energi kelas X IPA SMAN 3 Bengkulu Tengah.

Article Details

How to Cite
Anggraini, N. D., Purwanto, A., & Sakti, I. (2018). Pengaruh Model Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa pada Materi Usaha dan Energi Kelas X IPA SMAN 3 Bengkulu Tengah. Jurnal Kumparan Fisika, 1(3 Desember), 20–27. https://doi.org/10.33369/jkf.1.3.20-27

References

  1. Dimyanti, & Mudjiono. (2009). Belajar dan pembelajaran . Jakarta.
  2. Trianto. (2012). model pembelajaran terpadu. jakarta: PT Bumi Aksara.
  3. Ria, L. S., & Hamdi, A. S. (2012). Pengaruh Metode Inquiry Terhadap Keterampilan Proses Dan Hasil Belajar Ipa (Fisika) Siswa Kelas Viii Smp Negeri 6 Singaraja . Jurnal Teknologi Pendidikan, 20-21.
  4. Rismawati, Sinon, I., Yusuf, I., & Widyaningsih, S. W. (2017). Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) terhadap Keterampilan Proses Sains Peserta Didik di SMK Negeri 02 Manokwari. Jurnal Pendidikan, 14.
  5. Sugiyono. (2010). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta Bandung.
  6. Rahmaniar, A., Suhandi, A., & Mustika, I. S. (2015). Ukuran Pengaruh Pendekatan Interactive Conceptual Instruction pada Pembelajaran Fisika untuk meningkatkan Pemahaman Konsep Usaha dan Energi Siswa SMA. Prosiding Simposium Nasional dan Pembelajaran Saina 2015 (SNIPS 2015), 261-264.
  7. Sanjaya, W. (2013). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenadamedia.
  8. Kurniasih, I., & Sani, B. (2014). Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013. Kata Pena.
  9. Juhji. (2016). Peningkatan keterampilan proses sains siswa melalui pendekatan inkuiri terbimbing. Jurnal penelitian dan pembelajaran IPA , 62.
  10. Sari, K., Syukri, & Halim. (2015). Pengaruh penerapan metode eksperimen dan inkuiri terbimbing terhadap keterampilan proses sainsdan sikap ilmiah siswa. jurnal pendidikan sains indonesia, 51.
  11. Vaberra, Ulvi. (2012). Pengaruh Mrtode Inkuiri Terbimbing Dalam Pembelajaran Fisika Pada Konsep Cahaya Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 7 Kota Bengkulu.Jurnal Pendidikan,