Main Article Content

Abstract

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa ekstrakurikuler Pramuka mengandung nilai-nilai karakter didalamnya dan dilaksanakan dengan baik melalui pembiasaan serta adanya keteladan. Pelaksanaan ekstrakurikuler Pramuka disusun secara struktur, administrasi yang baik dan cara membina yang baik sehingga dalam penyampaian materi kepada siswa tercapai.
Karakter siswa berubah menjadi lebih baik setelah mengikuti ekstrakurikuler Pramuka. Pemberian contoh sikap merupakan satu bagian dari sistem among untuk menjadi figur yang mampu mengembangkan potensi yang dimiliki anggota Pramuka Siaga dan Penggalang yaitu kelas 3, 4 serta 5. Pembiasaan dilakukan secara teratur dan berkesinambungan. Figur ketauladanan juga memberikan contoh agar nantnya siswa berperilaku sesuai nilai-nilai karakter secsra optimal. Pembiasaan dan keteladanan ini dilakukan sukarela tanpa adanya keterpaksaan yang nantinya diwujudkan sebagai bentuk peran dalam membentuk karakter pribadi menjadi baik. Contoh implementasinya adalah budaya antri ketika berwudhu, membeli jajan, budaya disiplin untuk datang tepat waktu, menghormati dan menyayangi baik muda maupun tua. Siswa selalu antusias saat ekstrakurikuler Pramuka berlangsung dan merupakan minat dalam mengembangkan potensinya

 

Article Details

Author Biography

Irma Ristantina Luthviyani, Universitas PGRI Semarang

Mahasiswa Universitas PGRI Semarang
How to Cite
Luthviyani, I. R., Setianingsih, E. S., & Handayani, D. E. (2019). Analisis Pelaksanaan Ekstrakurikuler Pramuka Terhadap Nilai-nilai Karakter Siswa di SD Negeri Pamongan 2. Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 12(2), 113–122. https://doi.org/10.33369/pgsd.12.2.113-122

References

  1. Aji, A.H. 2016. Pendidikan Karakter Dalam Ekstrakurikuler Pramuka di SMP Negeri 1 Yogyakarta. Jurnal Kebijakan Pendidikan. 5, 82-96.
  2. Azzef, A.M.2014.Urgensi Pendidikan Karakter Di Indonesia. Yogjakarta:AR-RUZZ Media
  3. Hudiyono.2012.Membangun Karakter Siswa Melalui Profesionalisme Guru dan Gerakan Pramuka.Surabaya:Esensi.
  4. Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. 2011. Undang-Undang
  5. Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka.
  6. Jakarta
  7. Lickona, Thomas.2013.Mendidik Untuk Membentuk Karakter, Bagaimana Sekolah Dapat Memberikan Pendidikan Tentang Sikap Hormat dan Bertanggung Jawab.Jakarta:Bumi Aksara
  8. Moleong. 2017. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda
  9. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa
  10. Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka
  11. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:Alfabeta.
  12. Tope, Mustofa.Salinan Lampiran I dan II Peraturan Menteri Pendidikan dan
  13. Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2014 Tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Ekstrakurikuler Wajib http://simpuh.kemenag.co.id. Diakses pada tanggal 1 April 2019
  14. Utomo, J. 2015. “Pelaksanaan Ekstrakuliler Pramuka di SD Negeri IV Wates”. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
  15. Woro, Sri dan Marzuki. 2016. “Peran Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka dalam
  16. Pembentukan Karakter Tanggung Jawab Peserta Didik di SMP Negeri 2
  17. Windusari Magelang”. https://journal.uny.ac.id/index.php/joka/. Diakses
  18. pada tanggal 9 Juni 2018.