Orientasi Pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar

Authors

  • Maman Suryaman Universitas Negeri Yogyakarta

Abstract

Kurikulum merupakan “ruh” pendidikan yang harus dievaluasi secara inovatif, dinamis, dan berkala sesuai dengan perkembangan zaman dan IPTEKS, kompetensi yang diperlukan masyarakat dan pengguna lulusan. Perubahan kurikulum – dengan demikian – menjadi keniscayaan. Bahkan, perkembangan IPTEKS yang sangat cepat tidak lagi memungkinkan dunia pendidikan berlama-lama dengan “zona nyaman” kurikulum yang berlaku. Dapat dibayangkan – terlepas dari konteks politik yang menyertainya -- dalam kurun waktu enam tahun Standar Pendidikan Tinggi (SN-Dikti) sudah berubah tiga kali, yakni: Permenristekdikti Nomor 49 Tahun 2014-Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015-Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020. Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 berbarengan dengan kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Tantangan yang dihadapi perguruan tinggi dalam pengembangan kurikulum – apalagi di era Industri 4.0 -- adalah menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan literasi baru, yakni literasi data, literasi teknologi, dan literasi manusia yang berporos kepada berakhlak mulia. Salah satu upaya untuk menjawab tantangan tersebut adalah lahirnya kebijakan hak belajar bagi mahasiswa di luar program studi (Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Pendidikan Tinggi). Kebijakan yang populer dengan nama Merdeka Belajar-Kampus Merdeka dimaksudkan untuk mewujudkan proses pembelajaran di perguruan tinggi yang otonom dan fleksibel sehingga tercipta kultur belajar yang inovatif, tidak mengekang, sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja, serta memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menentukan mata kuliah yang akan diambil. Kebijakan ini juga bertujuan untuk meningkatkan link and match dengan dunia usaha dan dunia industri, serta untuk mempersiapkan mahasiswa dalam dunia kerja sejak awal.

Author Biography

Maman Suryaman, Universitas Negeri Yogyakarta

Dosen FBS Universitas Negeri Yogyakarta

References

Aoun, J.E. (2017). Robot-proof: higher education in the age of artificial intelligence.US: MITPress.

Badan Pusat Statistik. (2002). KBJI 2002: Klasifikasi jenis pekerjaan indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Debono, E. (2015). Serious creativity: how to be creative under pressure and turn ideas into action. London: Vermilion.

Haryono, S.E., & Widhanarto, G.P. (2017). 21s Century competencies and its implications on educational practices. 9th International conference for science educators and teachers. Atlantis Press.

Intel, (2017). A Guide to the Internet of Things Infographic. [online] Tersedia di: https://www.intel.co.id/content/www/id/id/internet-of-things/infographics/guide-to-iot-new.html [Diakses 20 Oktober 2020].

Kelly, A.K. (2004). The curriculum: theory and practice. London: Sage Publications.

Leslie, I. (2014). Curious: the desire to know and why your future depends on it. London: Quercus.

Maksum, A. (2015). “Kurikulum dan pembelajaran di perguruan tinggi: menuju pendidikan yang memberdayakan”, Makalah seminar nasional hasil penelitian pendidikan dan pembelajaran, 25-26 April 2015 di STKIP PGRI Jombang.

Mayer, J.D. (2014). Personal intellegence: the power of personality and how it shapes our lives. New York: Scientific American/Farrar, Straus and Giroux.

Oliva, P.F. (2016). Developing curriculum (8rd ed.). New York: Harper Collins Publishers.

Ornstein, A.C. and Hunkins, F.P. (2014). Curriculum: Foundations, Principles, and Issues. Pearson Education Ltd. Edinburgh Gate, Harlow, Essex CM20 2 JE, England. Printed and bound in Vivar, Malaysia. ISBN13:978-1-978-292-16207-2.

Sukmadinata, N.S. (2007). Pengembangan kurikulum; teori dan praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suryaman, M., Widyastuti Purbani, Tadkiroatun Musfiroh. (2020). Kurikulum dalam Perspektif Inovasi Pembelajaran. Jurnal Kependidikan. Vol. 3, No. 1, Mei 2020, pp165-176.

Tubiyono. (2013). Peta bahasa expose poster pusat pembinaan karier dan kewirausahaan sebagai penyempurnaan kurikulum perguruan tinggi, Sirok Bastra Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan, Vol. 1, No. 1, Juni 2013, p 69. Available from: https://www.researchgate.net/publication/339535742. [Diakses pada 21 April 2020]

Unesco. (2009). Education for sustainable development. France: Division for the coordination of United Nations priorities in education.

Wahyudin, D. (2016). Manajemen kurikulum dalam pendidikan profesi guru: studi kasus di universitas pendidikan indonesia, Jurnal Kependidikan, Vol. 46, No. 2, November 2016, pp 259-270.

Published

2020-10-21