Isi Artikel Utama

Abstrak

Hijauan Pakan Ternak sangat dibutuhkan para peternak sapi, khususnya untuk meningkatkan produktivitas ternak. Pakchong salah satu rumput dengan kadar protein tinggi yaitu 16,45 %. Indigofera  merupakan salah satu leguminosa yang  mengandung  protein  tinggi yaitu 24.17%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui volume optimal kombinasi rumput pakchong dan Indigofera sebagai pakan ternak untuk menambah bobot badan pada sapi bali. Penelitian dilaksanakan di UPTD. BPTHTM Serading, Sumbawa,  Prov. NTB. Penelitian ini menggunakan 28 ekor Sapi Bali jantan, usia 2-3 tahun, bobot badan rata – rata 187 kg. Ternak secara acak dibagi dalam empat perlakuan pakan yaitu 7 ekor ternak yang diberikan pakan rumput gajah 70% dan lamtoro 30% (P0), rumput pakchong 70% dan indigofera 30% (P1), rumput pakchong 60% dan Indigofera 40% (P2), rumput pakchong 50% dan Indigofera 50% (P3). Ternak mendapat hijauan selama 1 minggu sebagai masa adaptasi dan 3 bulan untuk pengambilan data. Hasil pertambahan bobot badan dari tinggi ke rendah yaitu kelompok P2 memberikan PBBH paling tinggi sebesar 0,34 kg/ekor/hari, P1 sebesar 0,32 kg/ekor/hari, P3 sebesar 0,22 kg/ekor/hari dan terendah kelompok P0 sebesar 0,20 kg/ekor/hari. Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa pemberian rumput pakchong dan indigofera yang optimal pada pakan sapi yaitu rumput pakchong sebesar 60% dan leguminosa indigofera 40%.

Kata Kunci

Bali Cattle feed forage indigofera Pakchong grass English

Rincian Artikel

Referensi

  1. Ambisi, G. N., T. Dhalika, and Mansyur. 2014. “Pengaruh Penggunaan Indigofera Falcata Sebagai Penggati Konsentrat Dalam Ransum Sapi Perah Berbasis Jerami Padi Terhadap Produksi Asam Lemak Terbang Dan NH3.” Pastura 4(1):11–15.
  2. BIB Singosari. 2017. “Indigofera.” BIB Singosari. Retrieved July 15, 2022 (https://bbibsingosari.ditjenpkh.pertanian.go.id/indigofera/).
  3. BPS. 2020. “Produksi Daging Sapi Menurut Provinsi (Ton), 2019-2021.” Retrieved June 11, 2022 (https://www.bps.go.id/indicator/24/480/1/produksi-daging-sapi-menurut-provinsi.html).
  4. Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng. 2022. “Mengenal Rumput Pakchong Sebagai Pakan Ternak.” Retrieved June 16, 2022 (https://distan.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/20_mengenal-rumput-pakchong-sebagai-pakan-ternak).
  5. Ginting, Simon P. 2012. Indigofera Sebagai Pakan Ternak. Jakarta: IAARD Press.
  6. Kostaman, T., E. Handiwirawan, B. Haryanto, and K. Diwyanto. 1999. “Respon Bangsa Sapi Potong Terhadap Pemberian Jerami Padi. Pros.” Seminar Nasional Teknologi Peternakan Dan Veteriner. Bogor 299–303.
  7. Liman, Agung Kusuma Wijaya, Erwanto, Muhtarudin, Cindy Septianingsih, Tantri Asidiq, Titiek Nur, and Kusuma Adhianto. 2022. “Productivity and Quality of Pakchong-1 Hybrid Grass (Pennisetum Purpureum × Pennisetum Americanum) at Different Harvesting Ages and Fertilizer Levels.” Pakistan Journal of Biological Sciences 25(5):426–32. doi: 10.3923/pjbs.2022.426.432.
  8. Lounglawan, Pipat, Wassana Lounglawan, and Wisitiporn Suksombat. 2014. “Effect of Cutting Interval and Cutting Height on Yield and Chemical Composition of King Napier Grass (Pennisetum Purpureum x Pennisetum Americanum).” APCBEE Procedia 8(2014):27–31. doi: 10.1016/j.apcbee.2014.01.075.
  9. Nasrullah, H. I., I. G. Mahardika, and N. N. Suryani. 2018. “Keseimbangan Protein Dan Pertumbuhan Sapi Bali Dara Yang Diberikan Ransum Dengan Kandungan Energi Dan Protein Yang Berbeda.” Peternakan Tropika 6(3):552–64.
  10. Nordfeldt, Sam, L. A. Henke, K. Morita, H. Matsumoto, M. Takahashi, O. R. Younge, E. H. Willers, and R. F. Cross. 1952. “Feeding Tests With Indigofera Endecaphylla Jacq. ( Creeping Indigo ) And Some Observations On Its Poisonous Effects On Domestic Animals.” Technical Buletin University of Hawai (15):1–53.
  11. Nurhayu, A., and Daniel Pasambe. 2016. “Indigofera Sebagai Substitusi Hijauan Pada Pakan Sapi Potong Di Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan.” Pp. 52–56 in Seminar Nasional Peternakan 2.
  12. Pangesu, R. 2019. “Heat Tolerance Coeffecient Dan Sweating Rate Pada Sapi Bali Dan Sapi Limousine Di PT. Lintas Nusa Pratama Tasikmalaya.” Universitas Brawijaya.
  13. Sajimin, Sajimin, and N. D. Purwantari. 2019. “Evaluation Performance of Three Pennisetum Genus Grown on Pines Forest in Lembang, West Java.” Pastura 8(2):97. doi: 10.24843/pastura.2019.v08.i02.p07.
  14. Sarmanu. 2017. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Statistika. Surabaya: Airlangga University Press.
  15. Sirait, Juniar, Kiston Simanihuruk, and Rijanto Hutasoit. 2012. “Potensi Indigofera Sp. Sebagai Pakan Kambing : Produksi, Nilai Nutrisi Dan Palatabilitas.” Pastura 1(2):56–60. doi: 10.1007/978-3-642-74448-8_30.
  16. Suharlina. 2012. “Manfaat Indigofera Sp. Dalam Bidang Pertanian Dan Industri.” Pastura 2(1):30–33.
  17. Widiari IA, Ni Putu. 2021. “Mengenal Budidaya Rumput Pakchong, Trend Rumput 2021.” Retrieved December 10, 2022 (https://disnakkeswan.jatengprov.go.id/read/mengenal-budidaya-rumput-pakchong-trend-rumput-2021#:~:text=Menurut Suherman dan Herdiawan (2021)%2C produksi rumput Pakchong per,protein kasar 16-18%25.).
  18. Yanuartono, Yanuartono, Hary Purnamaningsih, Soedarmanto Indarjulianto, Alfarisa Nururrozi, and Slamet Raharjo. 2020. “Review: Dampak Negatif Indospicine Dalam Indigofera Sp. Pada Ternak.” Jurnal Ilmu Dan Teknologi Peternakan Tropis 7(2):91. doi: 10.33772/jitro.v7i2.8976.
  19. Yosita, Maria, Undang Santosa, and Endang Yuni Setyowati. 2012. “Persentase Karkas, Tebal Lemak Punggung Dan Indeks Perdagingan Sapi Bali, Peranakan Ongole Dan Australian Commercial Cross.” Student E-Journals 1(1):1–5.