Main Article Content

Abstract

The objective of this study was to evaluate the quantitative performance of thirty-six Krui cattle aged 18 to 36 months, raised on a traditional farm located in the Krui Selatan and Pesisir Selatan district, Pesisir Barat Regency, Lampung. A survey method using purposive sampling was employed to collect the samples. Body measurements, including body weight (BW), body length (BL), chest width (CW), chest circumference (CC), chest depth (CD), and hip circumference (HC), were recorded. The collected data were analysed descriptively. The findings revealed that BW, BL, CW, CC, CD, and HC of the Krui cattle in Krui Selatan District were: 175.40 ± 41.77 kg, 111.18 ± 5.74 cm, 28.18 ± 2.56 cm, 138.55 ± 16.88 cm, 52.73 ± 8.19 cm, and 18.00 ± 1.41 cm, respectively. At the same time, the Krui cattle's BW, BL, CW, CC, CD, and HC in Pesisir Selatan District were 154.23 ± 65.70 kg, 110.64 ± 9.36 cm, 24.86 ± 5.15 cm, 120.80 ± 11.2 cm, 47.67 ± 5.33 cm, and 17.64 ± 1.36 cm, respectively. This study concludes that the quantitative performance of Krui cattle in Traditional Farming in Krui Selatan District is greater than that of Krui cattle in Pesisir Selatan District. Still, more miniature compared to other local cattle breeds (Madura cattle, Bali cattle, Aceh cattle, Ongole grade cattle, and Jabres cattle) in Indonesia.

Keywords

Krui cattle Pesisir Barat Regency quantitative performance traditional farmers

Article Details

References

    Adinata, Y., Affandhy, L. N., & Pamungkas, D. (2016). Intervensi model perbibitan sapi Jabres untuk peningkatan sosial ekonomi pedesaan. Prosiding Seminar Nasional Sumber Daya Genetik, 204–227.
    Abdullah, M. A. N., Noor, R. R., Martojo, H., Solihin, D. D., & Handiwirawan, E. (2006). Keragaman fenotipik sapi Aceh di Nanggroe Aceh Darussalam. Jurnal Indonesian Tropical Animal Agriculture, 32(1), 11–21.
    Antula, M. Y., Laya, N. K., & Ilham, F. (2014). Korelasi ukuran-ukuran tubuh dengan bobot badan sapi Bali betina yang dipelihara secara semi intensif. Program Studi Peternakan, Jurusan Peternakan, Fakultas Ilmu-Ilmu Pertanian, Universitas Negeri Gorontalo.
    Basuki, P. (2002). Dasar ilmu ternak potong dan kerja. Laboratorium Ternak Potong dan Kerja, Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada.
    Hamdani, M. D. I. (2018). Performa kuantitatif sapi peranakan Ongole pasca sapih di Sentra Peternakan Rakyat Maju Sejahtera Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal Peternakan, 15(2), 68–72.
    Horik, D. M., & Prasetia, M. A. (2023). Identifikasi ukuran tubuh sapi Bali di Kabupaten Sorong. Jurnal Tropical Animal Research, 4(1), 93–99.
    Kurniawan, D., Sujono, & Rahayu, I. D. (2022). Performa sapi Madura bibit betina pada berbagai umur (studi kasus) di wilayah sumber bibit sapi Madura kawasan Papabaru, Kabupaten Pamekasan, Madura. Jurnal Animal Research and Applied Science, 3(1).
    Lestiyanto, D., Suhardi, Indana, K., Ismanto, A., & Fanani, A. F. (2024). Identifikasi morfometrik dan sifat kualitatif sapi Bali jantan di Kota Samarinda. Jurnal Sains dan Teknologi Peternakan, 5(2), 66–73.
    Maimunah, Depison, & Wiyanto, E. (n.d.). Fitur morfologi secara kuantitatif sapi Bali Kecamatan Pamenang dan Bangko Kabupaten Merangin. Jurnal Peternakan Nusantara, 7(1), 51–58.
    Masduqi, E. M., Sari, & Abdullah, M. A. N. (2021). Identifikasi sifat kuantitatif dan sifat kualitatif pada sapi Aceh dalam rangka pelestarian sumber daya genetik ternak lokal. Jurnal Agripet, 21(2), 141–148.
    Niam, H. U. M., Purnomoadi, A., & Dartosukano, S. (2012). Hubungan antara ukuran-ukuran tubuh dengan bobot badan sapi Bali betina pada berbagai kelompok umur. Animal Agriculture Journal, 1(1), 541–556.
    Ondho, Y. S., Sutopo, Tantini, E., & Lestari, C. M. S. (2012). Potensi reproduksi sapi Jawa dalam upaya pelestarian bangsa sapi lokal Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Peternakan Berkelanjutan 4, Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran, Jatinangor-Bandung.
    Rafian, T., Yurnalis, Y., Husmaini, H., & Arlina, F. (2023). Polymorphism of Sikumbang Jonti ducks growth hormone (GH) gene using PCR-RFLP methods. Agritropica: Journal of Agricultural Science, 6(1), 8–13. https://doi.org/10.31186/J.agritropica.6.1.8-13
    Rahmatullah, S. N., Fauzin, M., Mayulu, H., Ardhani, F., & Sulaiman, A. (2023). Keragaman dan hubungan ukuran tubuh terhadap produktivitas sapi Bali (Bos sondaicus) di Kota Samarinda. Jurnal Ilmu dan Industri Peternakan, 9(2), 116–129.
    Roviki, R., Kuswati, Nugroho, H., & Susilowati, T. (2014). Produksi karkas sapi Brahman cross steer pada frame size yang berbeda. Jurnal Ternak Tropika, 13(1), 1–8.
    Sarbaini. (2004). Kajian keragaman karakter eksternal dan DNA mikrosatelite sapi pesisir di Sumatera Barat (Disertasi). Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
    Surjoatmodjo, M. (1993). Asal-usul sapi Madura ditinjau dari hasil pengukuran bagian-bagian tubuhnya. Proceedings Pertemuan Ilmiah Hasil Penelitian dan Pengembangan Sapi Madura, 86–91. Grati: Sub Balai Penelitian Ternak Grati, Balai Penelitian Ternak, Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Balai Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Departemen Pertanian.
    Yusdini, D. H., Panjono, & Maharani, D. (2017). Karakteristik eksterior sapi Jabres di Kecamatan Ketanggungan, Brebes, Jawa Tengah (Skripsi). Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada.
    Winugroho, M. (2002). Strategi pemberian pakan tambahan untuk memperbaiki efisiensi reproduksi induk sapi. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 21(1), 19–23.