Kajian Etnobotani Tumbuhan Obat Masyarakat Desa Tamiai Kecamatan Batang Merangin Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi

Authors

  • Zulius Fransiska Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu Jalan Raya Kandang Limun Bengkulu, Kode Pos 38371 A
  • Wahyudi Arianto Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu Jalan Raya Kandang Limun Bengkulu, Kode Pos 38371 A
  • Guswarni Anwar Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu Jalan Raya Kandang Limun Bengkulu, Kode Pos 38371 A

Abstract

Tumbuhan obat merupakan tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat untuk penyembuhan maupun pencegahan penyakit. Bagian tumbuhan yang banyak digunakan sebagai obat adalah bagian daun, akar, buah, umbi, kulit, biji, batang dan getah. Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat sudah banyak dilakukan oleh masyarakat Desa Tamiai. Desa Tamiai merupakan salah satu desa di Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Mayoritas masyarakat Desa Tamiai adalah asli suku Kerinci. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan masyarakat Desa Tamiai Kecamatan Batang Merangin Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi, menganalisa cara pembuatan obat tradisional oleh ahli pengobatan tradisional (battra) dan menganalisa pengetahuan masyarakat dalam pemanfaatan tumbuhan obat. Responden penelitian ini terbagi 2 yaitu informan kunci (battra) dan masyarakat Desa Tamiai. Penentuan informan kunci berdasarkan keterangan Kepala Desa Tamiai, diketahui 5 orang battra. Responden dari masyarakat didapatkan dengan pengambilan sampel 10% dari jumlah kepala keluarga (83 responden dari 832 kepala keluarga). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 48 jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat. Berdasarkan tempat tumbuhnya 66% tumbuhan obat ditemukan di pekarangan. Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat paling banyak berasal dari daun yaitu 24 jenis. Cara meramu obat yang paling banyak digunakan yaitu dengan cara direbus, mencakup untuk pengobatan  13 jenis penyakit. Tingkat pengetahuan masyarakat Desa Tamiai dalam pemanfaatan tumbuhan obat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit tergolong cukup tinggi. Dilihat dari jawaban responden, sebagian besar pengetahuan masyarakat tentang tumbuhan obat didapatkan dari warisan keluarga sebanyak 65 %. Masyarakat Desa Tamiai yang melakukan pengobatan sendiri ketika sakit adalah sebanyak 70%. Bahan untuk meramu obat dicari sendiri oleh masyarakat sebanyak 87%.

Downloads

Published

2022-01-27

Issue

Section

Articles