Korelasi Antara Kadar Timbal dengan Kadar Klorofil dan Jumlah Stomata Pada Daun Mahoni (Swietenia macrophlla King) Di Jalur Hijau Kota Bengkulu

Penulis

  • Aprilia Erwinda Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu
  • Edi Suharto Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu
  • Guswarni Anwar Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu

Abstrak

Timbal merupakan salah stau polutan yang dikeluarkan kendaraan bermotor. Dampak yang ditimbulkan akan menyebabkan gangguan kesehatan. Salah satu cara menanggulangi permasalahn tersebut adalah menggunakan agen fitoremediasi yaitu tanaman yang mampu mengabsorbsi polutan dalam jumlah banyak. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan pada tanaman mahoni (Swietenia machrophylla King) di jalur hijau Jalan Jendral Sudirman dan Jalan S. Parman yang berada pada pusat Kota Hal ini berdasarkan ketentuan umur tanaman  yang ditanam sejak tahun 1967 dengan kriteria daun berwarna hijau tua. Meskipun telah dilakukan penanaman jalur hijau dalam menanggulangi pencemaran udara pada suatu daerah, namun perlu dilakukan penelitian terhadap tanaman mahoni yang diduga telah banyak menyerap timbal kendaraan bermotor dengan pengujian kadar timbal, kadar klorofil dan jumlah stomata untuk dibandingkan antara daerah yang berada di pusat perkotaan dengan daerah jauh dari lalu lintas kendaraan bermotor. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis korelasi kadar timbal terhadap kadar klorofil dan jumlah stomata yang dihasilkan daun mahoni akibat kendaraan bermotor pada jalur hijau dan bentang alam Tahura Rajolelo. Korelasi kadar timbal terhadap jumlah stomata daun negatif kuat dengan -0,709 sampai -0,989 pada Jalan Jendral Sudirman dan Tahura Rajolelo. Semenatra untuk Jalan S. Parman memiliki korelasi negatif lemah yaitu -0,128. Kuat lemahnya korelasi ditentukan oleh kondisi lingkungan meliputi curah hujan, kelembaban udara, suhu maksimum dan minimum, dan intensitas cahaya yang mempengaruhi masuknya timbal ke dalam stomata. Korelasi kadar timbal terhadap kadar klorofil adalah negatif kuat dengan nilai koefisien -0,638 sampai -0,992. Sementara korelasi jumlah stomata dengan  kadar klorofil yaitu positif sedang dan kuat. Ketiga parameter tersebut dapat menentukan bahwa pencemaran udara polutan timbal akibat kendaraan bermotor pada Kota Bengkulu masih berada di bawah ambang batas. 

Diterbitkan

2022-01-27

Terbitan

Bagian

Articles