Main Article Content

Abstract

 Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan literasi media baru peserta didik dalam menggunakan media sosial dan menyikapi informasi hoax. Penelitian ini menggunakan teori literasi media baru oleh Jenkins dengan inti kemampuan literasi media baru play, simulation, appropriation, judgment, negotiation, visualization.Data penelitian ini diperoleh dari informan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam terhadap 7 informan, observasi partisipan dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data dilakukan dengan cara triangulasi teknik. Berdasarkan rumusan masalah yang terdapat pada penelitian ini, maka hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik mengakses media sosial seperti whatsapp, facebook, instagram dalam mengeksplore media sosial, peserta didik menggunakan whatsapp untuk melakukan chating, facebook digunakan untuk mencari informasi dan mengupload foto dan instagram digunakan untuk melihat berita yang sedang viral, ketika mendapatkan informasi selalu mencari kebenaran dengan cara melihat sumber informasi, peserta didik paham tentang konsekuensi bagi penyebaran informasi hoax yaitu dapat dipenjara dan mampu membuat konten informasi berupa kejadian kecelakaan dan mampu megkreasikan informasi sebelum disebarkan di media sosial.

Keywords

Literasi media baru Peserta didik Informasi hoax Media sosial

Article Details

How to Cite
Hartanto, Y., & Makhrian, A. (2019). Analisis Kemampuan Literasi Media Baru Pada Peserta Didik PKBM Songgo Langit Dalam Menyikapi Informasi Informasi Hoax Di Media Sosial. Jurnal Kaganga: Jurnal Ilmiah Sosial Dan Humaniora, 3(2), 90–99. https://doi.org/10.33369/jkaganga.3.2.90-99

References

  1. Hadijah, A. S. 2017. “ Literasi Media :
  2. Cerdas dan bijak menikmati konten media
  3. baru”. Makalah, Institut Agama Islam
  4. Negeri Kendari, Kendari.
  5. Herlina, D. S,. 2013. Gerakan Literasi
  6. Media di Indonesia. Yogyakarta: Rumah
  7. sinema.
  8. Iriantara, Yosal. 2009. Literasi Media.
  9. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
  10. Ismail A.M., dkk. 2018. “ Literasi Media
  11. Dalam Menanggulangi Berita Hoax (Studi
  12. Pada Pelajar SMKN 4 Bekasi dan
  13. Mahasiswa AKOM BSI, Jakarta)”. Jurnal
  14. Pengabdian Kepada Masyarakat, 1, III, Hal.
  15. -423.
  16. Ito, M,. Dkk,. 2009. Living and Learning
  17. with New Media (Sumary of finding from
  18. the Digital Youth Project). Amerika serikat:
  19. Massachusetts Institute of technology.
  20. Jenkins, H., dkk,. 2009. Confronting The
  21. Challanges Of Participatory Culture.
  22. Amerika Serikat: Massachusetts Institute of
  23. technology.
  24. Juliswara, V. 2017. “ Mengembangkan
  25. Model Literasi Media yang Berkebhinekaan
  26. dalam menganalisis Informasi Berita Palsu
  27. (Hoax)”. Jurnal Pemikiran Sosiologi, 4, II,
  28. hlm. 1-23
  29. Kamil, M,. 2011. Pendidikan non formal
  30. pengembangan melalui Pusat Kegiatan
  31. Belajar Masyarakat Di indonesia (sebuah
  32. pembelajaran dari komikan Jepang).
  33. Bandung: Afabeta.
  34. Kriyantono, R,. 2007. Teknik Riset
  35. Komunikasi : Disertai Contoh Praktis Riset
  36. Media, Public Relations, Advertising,
  37. Komunikasi Organisasi,Komunikasi
  38. Pemasaran. Jakarta: Prenada Media Group.
  39. Musafar, A,. Fachrudin, S,. Utami, S. 2017.
  40. “Kemampuan Literasi Media Sosial Dalam
  41. Pencegahan Ujaran Kebencian di
  42. Facebook”. Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP,
  43. Universitas Halu Oleo.
  44. Nasrullah, R. (2015). Media sosial
  45. (perspektif komunikasi, budaya dan
  46. sosioteknologi). Jakarta: Simbiosa Rekatama
  47. Media.
  48. Nurul, R. M., 2015. “ Tingkat Kemampuan
  49. Literasi Media Baru Mahasiswa Universitas
  50. Riau”. Jom FISIP, 2, I, hlm 1-10.
  51. Prasetyo, H. 2010. “Cybercomunity,
  52. Cybercultures: Arsitektur Sosial Baru
  53. Masyarakat Modern”. Jurnal UMN, 2, II,
  54. hlm 29-38
  55. Silalahi, U,. 2012. Metode Penelitian Sosial.
  56. Bandung: Refika Aditama.
  57. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
  58. Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D.
  59. Bandung: Alfabeta.
  60. Sulthan, M., Bekti, I. S., 2019. “ Model
  61. Literasi Media Sosial Bagi Mahasiswa”.
  62. Jurnal ASPIKOM, 3, VI, hlm.1076-1092.
  63. Wahyudin, A,. Sunuantari, M,.
  64. Melawan Hoax di Media Sosial dan
  65. Media Massa, Yogyakarta: Trustmedia
  66. Publishing.
  67. Werenda, I., Rawit, I. S., 2019 : Literasi
  68. Digital bagi Millenial Moms. Yogyakarta:
  69. Samudera Biru.
  70. Wibawa, H,S,. Dkk. 2014. Panduan
  71. Optimalisasi Media Sosial Untuk
  72. Kementerian Perdagangan RI. Jakarta Pusat:
  73. Pusat humas kemeterian perdagangan RI.
  74. Wicaksono, A. M. 2017. “Media Sosial
  75. Instagram @Wisatadakwahokura Influence
  76. on Followers Intention to visit”. JOM FISIP,
  77. ,II,hlm 1-13.
  78. Wiratna,V,S,. 2014. Metodologi Penelitian
  79. (Lengkap, Praktis, dan Mudah Dipahami).
  80. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
  81. Yunus, S,. 2015. Jurnalistik Terapan, Bogor:
  82. Penerbit Ghalia Indonesia
  83. Sumber Internet
  84. DailySocial.com. Laporan DailySocial:
  85. Distribusi Hoax di media sosial 2018.
  86. Diakses pada 20 Maret 2018.
  87. Gusdalena. Pengertian media menurut
  88. beberapa ahli dan perbedaan media
  89. pembelajaran dengan sumber belajar.
  90. Diakses pada 29 Maret 2019.
  91. Kominfo. Ada 800.000 situs penyebar hoax
  92. di Indonesia. Diakses pada 05 April 2019.
  93. Pensil.co.id. 9 Pengertian sumber daya
  94. menurut para ahli dan macamnya lengkap
  95. Diakses pada 16 Mei 2019.
  96. Viva.co.id. 10 Hoax terdahsyat di Indonesia
  97. sepanjang 2018. Diakses pada 28 Maret