Main Article Content
Abstract
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui penerapan prinsip dasar komunikasi terapeutik yang dilakukan oleh perawat ruang anggrek terhadap pasien skizofrenia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah kualitatif deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi dengan penentuan informan melalui teknik purposive sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan perawat telah menerapkan prinsip-prinsip dasar komunikasi terapeutik yakni Komunikasi Berorientasi pada Proses Percepatan Kesembuhan, Komunikasi Terstruktur dan Direncanakan, Komunikasi Terjadi dalam Konteks Topik, Ruang, dan Waktu, Komunikasi Memperhatikan Kerangka Pengalaman Pasien, Komunikasi Memerlukan Keterlibatan Maksimal dari Pasien dan Keluarga, Keluhan Utama sebagai Pijakan Pertama dalam Komunikasi. Perawat beranggapan bahwa BHSP (Bina Hubungan Saling Percaya) merupakan kunci dalam pemulihan pasien, hal ini dapat terwujud dengan melakukan komunikasi yang baik terhadap pasien. Sayangnya, dalam proses tersebut keterlibatan keluarga sangatlah minim. Meski komunikasi telah terstruktur dan direncanakan, ditemukan adanya penyimpangan komunikasi pasien dalam bentuk resistensi diri. Perawat berusaha mengatasinya dengan melakukan komunikasi yang intensif baik secara verbal maupun nonverbal dengan tingkat kesabaran yang tinggi.
Keywords
Article Details
Copyright (c) 2021 Desy Busainah, Lisa Adhrianti, Rasiana BR Saragih
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Silakan temukan hak dan lisensi di Jurnal KAGANGA: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora
1. Lisensi
Penggunaan artikel ini akan diatur oleh lisensi Atribusi Creative Commons seperti yang saat ini ditampilkan pada Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0.
2. Jaminan Penulis
Penulis menjamin bahwa artikel tersebut asli, ditulis oleh penulis lain, belum diterbitkan sebelumnya, tidak mengandung pernyataan yang melanggar hukum, tidak melanggar hak orang lain, tunduk pada hak cipta yang dipegang secara eksklusif oleh penulis dan bebas dari setiap hak pihak ketiga, dan bahwa setiap izin tertulis yang diperlukan untuk mengutip dari sumber lain telah diperoleh oleh penulis.
3. Hak Pengguna
Jurnal KAGANGA: Ilmu Ilmu Sosial dan Humaniora adalah semangat untuk menyebarluaskan artikel yang diterbitkan sebebas mungkin. Di bawah lisensi Creative Commons, Jurnal KAGANGA memungkinkan pengguna untuk menyalin, mendistribusikan, menampilkan, dan melakukan pekerjaan hanya untuk tujuan komersial. Pengguna juga perlu mengaitkan penulis dan Jurnal KAGANGA untuk mendistribusikan karya dalam jurnal.
4. Hak Penulis
Penulis memiliki hak-hak berikut:
Hak cipta, dan hak kepemilikan lainnya yang berkaitan dengan artikel, seperti hak paten, Hak untuk menggunakan substansi artikel dalam karya masa depan, termasuk ceramah dan buku, Hak untuk mereproduksi artikel untuk tujuan sendiri, Hak untuk mandiri arsipkan artikel tersebut, hak untuk mengadakan perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi artikel yang diterbitkan (mis., mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini (Jurnal KAGANGA: Ilmu Sosial dan Humaniora).
5. Co-Authorship
Jika artikel tersebut disusun bersama oleh penulis lain, penandatangan formulir ini menjamin bahwa ia telah diberi wewenang oleh semua penulis bersama untuk menandatangani perjanjian ini atas nama mereka, dan setuju untuk memberi tahu rekan penulisnya tentang ketentuan persetujuan ini.
6. Pengakhiran
Perjanjian ini dapat diakhiri oleh penulis atau Jurnal KAGANGA: Ilmu Sosial dan Humaniora setelah pemberitahuan dua bulan di mana pihak lain secara material telah melanggar perjanjian ini dan gagal untuk memperbaiki pelanggaran tersebut dalam waktu sebulan setelah diberikan pemberitahuan oleh pihak yang mengakhiri. meminta pelanggaran tersebut untuk diatasi. Tidak ada pelanggaran atau pelanggaran perjanjian ini yang akan menyebabkan perjanjian ini atau lisensi apa pun yang diberikan di dalamnya untuk berakhir secara otomatis atau mempengaruhi definisi Jurnal KAGANGA: Ilmu Sosial dan Humaniora
7. Royalti
Perjanjian ini memberikan hak kepada penulis untuk tidak ada royalti atau biaya lainnya. Sejauh diizinkan secara hukum, penulis melepaskan haknya untuk mengumpulkan royalti relatif terhadap artikel sehubungan dengan setiap penggunaan artikel oleh Jurnal KAGANGA: Ilmu Sosial dan Humaniora atau sublisensi-nya.
8. Lain-lain
Jurnal KAGANGA: Ilmu Sosial dan Humaniora akan menerbitkan artikel (atau menerbitkannya) di jurnal jika proses editorial artikel berhasil diselesaikan dan Jurnal KAGANGA atau sublisensi-nya telah berkewajiban untuk memiliki artikel yang diterbitkan. Jurnal KAGANGA dapat mengkonfirmasi artikel dengan gaya tanda baca, ejaan, huruf besar, referensi dan penggunaan yang dianggap tepat. Penulis mengakui bahwa artikel tersebut dapat dipublikasikan sehingga dapat diakses oleh publik dan akses tersebut akan gratis bagi pembaca.
References
- Abdul Nasir, A. M. (2011).
- Komunikasi dalam
- Keperawatan (Teori dan
- Aplikasi). Jakarta: Salemba
- Medika.
- Priyanto, A. (2009). Komunikasi dan
- Konseling: Aplikasi dalam
- Sarana Pelayanan Kesehatan
- untuk Perawat dan Bidan.
- Jakarta: Salemba Medika.
- BPPK, B. P. (2018). Hasil Riskesda
- Jakarta: Kementerian
- Kesehatan Republik
- Indonesia.
- Deddy Mulyana. (2018). Komunikasi
- Kesehatan: Pemikiran dan
- Penelitian. Bandung: Remaja
- Rosdakarya.
- Mulyana, D. (2016). Health and
- Therapeutic Communication.
- Bandung: Remaja
- Rosdakarya.
- Hannika Fasya, L. P. (2018, April 12).
- Jurnal Penelitian
- Komunikasi. Dipetik 09 16,
- , dari BPPKI Bandung:
- http://bppkibandung.id/index.
- php/jpk
- Kementerian Kesehatan. (2016).
- Komunikasi Dalam
- Keperawatan. Jakarta: Badan
- Pengembangan dan
- Pemberdayaan Sumberdaya
- Manusia dan Kesehatan
- Kementerian Kesehatan.
- Liliweri, A. (1994). Perpektif Teoritis
- Komunikasi Antarpribadi
- (Suatu Pendekatan Ke Arah
- Psikologi Sosial Komunikasi).
- Bandung: PT Citra Aditya
- Bakti.
- Semiun, Y. (2006). Kesehatan Mental
- I. Yogyakarta: Penerbit
- Kanisius.
- Sugiyono. (2014). Metode Penelitian
- Kuantitatif, Kualitatif, dan
- R&D. Bandung: Penerbit
- Alfabeta.
- Anggraini, d. D. (2018, May 12).
- Health Info. Diambil kembali
- dari Liputan 6:
- https://www.liputan6.com/he
- alth/read/3522721/gangguanjiwa-lebih-sering-terjadipada-wanita-ini-3-jenisnya
- BBC. (2019, October 10). BBC News.
- Diambil kembali dari BBC
- Indonesa:
- https://www.bbc.com/indones
- ia/indonesia-49987127
- Putri, F. I. (2018, February 6).
- DetikHealth. Diambil kembali
- dari Detik.com:
- https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-3851849/studi-millenial-berisiko-tinggi-gangguan-kesehatan-jiwa-ini-sebabnya
References
Abdul Nasir, A. M. (2011).
Komunikasi dalam
Keperawatan (Teori dan
Aplikasi). Jakarta: Salemba
Medika.
Priyanto, A. (2009). Komunikasi dan
Konseling: Aplikasi dalam
Sarana Pelayanan Kesehatan
untuk Perawat dan Bidan.
Jakarta: Salemba Medika.
BPPK, B. P. (2018). Hasil Riskesda
Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik
Indonesia.
Deddy Mulyana. (2018). Komunikasi
Kesehatan: Pemikiran dan
Penelitian. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Mulyana, D. (2016). Health and
Therapeutic Communication.
Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Hannika Fasya, L. P. (2018, April 12).
Jurnal Penelitian
Komunikasi. Dipetik 09 16,
, dari BPPKI Bandung:
php/jpk
Kementerian Kesehatan. (2016).
Komunikasi Dalam
Keperawatan. Jakarta: Badan
Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumberdaya
Manusia dan Kesehatan
Kementerian Kesehatan.
Liliweri, A. (1994). Perpektif Teoritis
Komunikasi Antarpribadi
(Suatu Pendekatan Ke Arah
Psikologi Sosial Komunikasi).
Bandung: PT Citra Aditya
Bakti.
Semiun, Y. (2006). Kesehatan Mental
I. Yogyakarta: Penerbit
Kanisius.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Penerbit
Alfabeta.
Anggraini, d. D. (2018, May 12).
Health Info. Diambil kembali
dari Liputan 6:
alth/read/3522721/gangguanjiwa-lebih-sering-terjadipada-wanita-ini-3-jenisnya
BBC. (2019, October 10). BBC News.
Diambil kembali dari BBC
Indonesa:
ia/indonesia-49987127
Putri, F. I. (2018, February 6).
DetikHealth. Diambil kembali
dari Detik.com: