Main Article Content

Abstract

Pemahaman tentang kodrat dan gender dalam masyarakat masih bias, yaitu terjadinya
pencampuradukan dua istilah tersebut. Hal demikian berakibat pada ketidakadilan bagi kaum
perempuan dan sulit untuk bisa setara dengan kaum laki- laki. Fenomena tersebut kemudian
diangkat dalam sebuah film berjudul 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita (777). Film ini mencoba
menyampaikan gambaran tentang fenomena tentang kondisi perempuan dalam masyarakat.
Kekerasan dalam rumah tangga/ istri (KDRT/I), kasus prostitusi, hamil diluar nikah, dan praktek
poligami adalah sebagian besar realita yang coba diungkap dalam film ini. Kajian tentang media
terutama film menjadi menarik, ketika film berusaha memberikan sebuah gambaran realita sosial
yang terjadi di masyarakat, salah satunya tentang kondisi perempuan. Hal tersebutlah yang
membuat peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana realita sosial kekerasan terhadap perempuan
di representasikan dalam film 777. Penelitian ini menggunakan metode penelitian diskriptif
kualitatif dan analisis Semiotika Sosial M. A. K. Halliday. Peneliti berusaha melihat bagaimana
realitas sosial kekerasan terhadap perempuan dalam film dilihat dari segi teks verbal dan
non-verbal, konteks situasi dan konteks budaya. Pengumpulan data dilakukan dengan cara
observasi partisipan, wawancara langsung pada informan, dan pengumpulan dokumentasi serta
berbagai sumber data yang mendukung pada objek penelitian. Hasil penelitian menunjukan
bahwa realitas sosial kekerasan terhadap perempuan dalam film 777 tergambar secara teks
visual melalui tiga aspek, yaitu medan wacana, pelibat wacana, sarana/modus wacana yang
secara keseluruhan menggambarkan realitas tidak hanya secara fiksi, namun didasarkan juga
pada pengalaman pribadi dan riset pelaku produksi film 777 sendiri.
Kata Kunci : Realitas Sosial, Kekerasan Terhadap Perempuan, Film, 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita

Article Details

How to Cite
Jaya, E. P., & Budiman, D. A. (2020). REALITAS SOSIAL KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DALAM FILM 7 HATI 7 CINTA 7 WANITA. Jurnal Kaganga: Jurnal Ilmiah Sosial Dan Humaniora, 4(2), 58–66. https://doi.org/10.33369/jkaganga.4.2.58-66