Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kritik sosial keluarga dan pendidikan yang terkandung dalam film Penyalin Cahaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan teori semiotika Roland Barthes. Subjek dalam penelitian ini yakni film Penyalin Cahaya dengan adegan yang mengandung kritik sosial keluarga dan pendidikan yang menjadi objek penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi dan studi pustaka. Analisis dilakukan mulai dari mencari makna denotasi, kemudian konotasi lalu mengaitkan dengan mitos berdasarkan potongan scene yang sudah dipilih. Hasil penelitian ditemukan makna denotasi kritik sosial keluarga mengenai ayah sebagai seorang pemimpin, sedangkan makna denotasi kritik sosial pendidikan ialah masih terdapat tindakan-tindakan yang tidak sewajarnya di lingkungan pendidikan. Makna konotasi kritik sosial keluarga adalah adanya sifat otoriter pemimpin keluarga, makna konotasi kritik sosial pendidikan ialah belum terbentuknya akhlak yang baik serta lingkungan pendidikan yang aman. Mitos kritik sosial keluarga yang dikembangkan adanya ketimpangan gender yang mempengaruhi peran dalam keluarga, pola mendidik anak dengan keras, orang tua yang pasti memahami anaknya dan kedekatan anak perempuan dengan ayahnya. Sedangkan mitos kritik sosial pendidikan adalah anggapan bahwa nilai menjamin kesuksesan, skripsi sebagai tanggungjawab, institusi pendidikan sebagai tempat yang bebas dari tindak kejatan, adanya pengaruh status sosial.

Article Details

How to Cite
Silaban, L. Y. S. (2024). Representasi Kritik Sosial Keluarga dan Pendidikan Dalam Film Penyalin Cahaya. Jurnal Kaganga: Jurnal Ilmiah Sosial Dan Humaniora, 8(1), 40–49. https://doi.org/10.33369/jkaganga.8.1.40-49