Main Article Content

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji lebih dalam mengenai Bagaimana pemaknaan ritual upacara tabot pada generasi muda Bengkulu khususnya mahasiswa FISIP Universitas Bengkulu, selain itu untuk mengetahui makna simbolik yang ada dalam pemaknaan ritual tabot tersebut. Di mana generasi muda Bengkulu masih banyak yang belum memahami lebih dalam mengenai makna yang terkadung di dalamnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif serta dianalisis menggunakan Teori Interaksionisme Simbolik yang dikemukakan oleh George Harbert Mead dengan menggunakan tiga asumsi dasar yaitu pikiran (mind), diri (self) dan masyarakat (Society).  Penentuan informan pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, wawancara, studi pustaka serta dokumentasi. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menunjukkan bahwa hampir sebagian besar generasi muda Bengkulu hanya memaknai  tabot secara garis besar nya saja dan tak jarang mereka memahami bahwa tabot merupakan perayaan festival besar setiap tahun. Hasil penelitian juga menunjukan Makna dari ritual tabot memiliki dua usur, pertama, perayaan tabot dimaknai sebagai bentuk peringatan wafatnya Husein bin Ali tanggal 10 Muharam.sedangkan unsur yang kedua adalah bersandar pada simbol dan pengakuan tradisi, sehingga berkesimpulan tabot juga bernuansa budaya lokal, memiliki unsur nilai budaya yang penuh makna.

Article Details

How to Cite
Putra Tama, F. (2024). Pemaknaan Ritual Upacara Tabot di Kalangan Mahasiswa FISIP Universitas Bengkulu. Jurnal Kaganga: Jurnal Ilmiah Sosial Dan Humaniora, 8(2), 109–115. https://doi.org/10.33369/jkaganga.8.2.109-115