Main Article Content

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi komunikasi interpersonal penyandang tunarungu di Kota Bengkulu dengan pendekatan studi deskriptif-kualitatif. Melalui observasi partisipatif dan wawancara mendalam dengan tujuh informan berprofesi mahasiswa, pedagang, pekerja hotel, guru, dan siswa Sekolah Luar Biasa, penelitian ini menyoroti strategi komunikasi seperti bahasa isyarat, pesan teks, dan ekspresi wajah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyandang tunarungu menggunakan bahasa isyarat sebagai simbol utama dalam komunikasi sehari-hari, dengan tulisan atau pesan teks sebagai alternatif saat berinteraksi dengan orang yang tidak memahami bahasa isyarat. Pemahaman simbol dipengaruhi oleh pengalaman pribadi, pelatihan bahasa isyarat, dan interaksi dengan lingkungan sosial. Dalam hal interpretasi pesan, penyandang tunarungu mengandalkan ekspresi non-verbal, konteks situasional, dan klarifikasi verbal untuk memahami pesan yang disampaikan. Untuk negosiasi makna, mereka menggunakan strategi seperti bertanya langsung, memberikan contoh konkret, dan merangkum kembali diskusi untuk memastikan pemahaman yang sama. Temuan ini menegaskan pentingnya adaptabilitas dan kerjasama antara penyandang tunarungu dan teman dengar untuk mencapai komunikasi yang efektif dalam berbagai situasi sosial.

Article Details

How to Cite
Althanio, J. G. (2024). Komunikasi Interpersonal Pada Penyandang Tunarungu Dalam Interaksi Sosial di Kota Bengkulu. Jurnal Kaganga: Jurnal Ilmiah Sosial Dan Humaniora, 8(2), 126–135. https://doi.org/10.33369/jkaganga.8.2.126-135