Main Article Content

Abstract

Kerusakan Mangrove di Desa Kuala Sempang Kabupaten Bintan, terjadi karena ditebangnya banyak pohon mangrove untuk kebutuhan produksi dapur arang. Sejak ditutupnya dapur arang, masyarakat kembali menjadi nelayan dan merasakan dampak dari kerusakan mangrove dengan semakin sulitnya mencari biota laut sehingga penghasilan semakin berkurang. Setelah merasakan dampak langsung dari perubahan kondisi mangrove di pesisir desa mereka, akhirnya ada kelompok masyarakat bernama Medang Kenanga membuat kegiatan agar masyarakat lebih sadar untuk mengkonservasi mangrove. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui upaya Komunitas Medang Kenanga dalam konservasi mangrove di Desa Kuala Sempang Bintan. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, serta studi dokumentasi. Hasil temuan dalam penelitian ini adalah upaya konservasi mangrove yang dilakukan oleh Komunitas Medang Kenanga dilakukan melalui sosialisasi dan peningkatan pengetahuan tentang mangrove, membangun kerjasama dengan pihak luar yang memahami konservasi mangrove, melakukan penanaman kembali, dan menjaga mangrove tumbuh.

 Kata Kunci: komunitas, konservasi, mangrove, perilaku masyarakat

 

Article Details

Author Biography

Rahma Syafitri, Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Maritim Raja ALi Haji

Universitas Maritim Raja Ali Haji
How to Cite
Syafitri, R., & Syahputra, I. (2021). UPAYA KOMUNITAS MEDANG KENANGA DALAM KONSERVASI MANGROVE DI DESA KUALA SEMPANG KECAMATAN SERI KUALA LOBAM KABUPATEN BINTAN. Jurnal Sosiologi Nusantara, 7(2), 267–278. https://doi.org/10.33369/jsn.7.2.267-278

References

  1. Kariada, Nana, Tri Martuti, Etty Soesilowati, and Muh Fakhrihun. 2017. “Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Melalui Penciptaan Batik Mangrove.” Jurnal Abdimas 21(1):65–74.
  2. Mahmudah, Siti, Siti Malikhatun Badriyah, Bambang Eko Turisno, and Amiek Soemarmi. 2019. “Strategi Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Hutan Mangrove.” Masalah-Masalah Hukum 48(4):393. doi: 10.14710/mmh.48.4.2019.393-401.
  3. Martuti, Nana Kariada Tri, Sri Mulyani Endang Susilowati, Wahid Akhsin Budi Nur Sidiq, and Ditha Prasisca Mutiatari. 2018. “Peran Kelompok Masyarakat Dalam Rehabilitasi Ekosistem Mangrove Di Pesisir Kota Semarang.” Jurnal Wilayah Dan Lingkungan 6(2):100. doi: 10.14710/jwl.6.2.100-114.
  4. Muryani, Chatarina, Ahmad, Setya Nugraha, and Trisni Utami. 2011. “Model Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Dan Pelestarian Hutan Mangrove Di Pantai Pasuruan Jawa Timur.” Jurnal Ekonomi Pembangunan 12(1):15–27.
  5. Nanang Martono. 2014. Sosiologi Perubahan Sosial. PT Grafindo Persada, Jakarta.
  6. Pratama S,Amady A,Hidir A.2021.Ka: Bakau Ekowisata Mangrove Berbasis Pengetahuan Lokal.Indonesian Journal of Tourism and Leisure 2 (2) :117-127
  7. Prof.Dr.Sugiono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif Dan R&D. 19th ed. Penerbit Alfabeta Bandung.
  8. Rovaldy,S.Rahmawati,N & Syafitri, R. 2020. “Perubahan Pola Pikir Masyarakat Desa Kuala Sempang Dalam Menjaga Kawasan Hutan Mangrove.” Studi Online Journal 1(1):373–83.
  9. Zainuri, Ach Muhib, Anang Takwanto, and Amir Syarifuddin. 2017. “Konservasi Ekologi Hutan Mangrove Di Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo.” Jurnal Kehutanan 14:1–7.