Main Article Content

Abstract

Stratifikasi sosial adalah suatu system yang pasti dalam masyarakat. Berdasarkan kategori ekonomi  masyarakat setidaknya terbagi menjadi tiga golongan yakni kelas atas, kelas menengah dan kelas bawah. Stratifikasi sosial tersebut mempengaruhi akses terhadap keselamatan dari bencana. Perbedaan akses tersebut disebabkan oleh faktor ekonomi hingga Pendidikan. Tujuan dari artikel ini ialah untuk menjelaskan stratifikasi sosial mempengaruhi akses terhadap keselamatan atas bencana dan hal-hal apa saja yang menjadi faktor pendukung keselamatan terhadap bencana. Metode penelitian yang digunakan ialah kualitatif dengan pendekatan studi pustaka yakni dengan mengumpulkan data-data dan referensi yang mendukung baik dari buku, jurnal maupun hasil penelitian terdahulu. Hasil dari penelitian ini adalah perbedaan stratifikasi sosial yang ada membuat adanya perbedaan akses antara kaya dan miskin atas keselamatan terhadap bencana. Akses yang menunjang keselamatan terhadap bencana seperti akses terhadap pendidikan, informasi dan jaringan, tempat berlindung dan pendidikan bisa didapat dengan mudah oleh orang dengan stratifikasi sosial atas sedangkan berbeda dengan stratifikasi sosial bawah.  

Keywords

Akses Keselamatan Terhadap Bencana Informasi Stratifikasi Sosial Pendidikan

Article Details

Author Biography

Nora Jasmine Abidin, Jember University

Sosiologi adalah program studi berakreditasi B yang berada dalam naungan Fakultas ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember. Saya adalah mahasiswa Sosiologi angkatan tahun 2020, dengan prestasi kumulatif yang baik yakni terakhir mendapatkan IPK 4.00 pada semester 3.
How to Cite
Abidin, N. J., & Handayani, B. L. (2022). STRATIFIKASI SOSIAL DAN AKSES ATAS KESELAMATAN TERHADAP BENCANA. Jurnal Sosiologi Nusantara, 8(2), 293–304. https://doi.org/10.33369/jsn.8.2.293-304

References

  1. Arifin, Zainul, and Baiq Lily Handayani. 2019. “Construction of Students Knowledge of Disasters Based on Curriculum 13 in Jember District.” Jurnal ENTITAS SOSIOLOGI 8(2):78. doi: 10.19184/jes.v8i2.16653.
  2. Fatimah, Dati. 2014. “Gender Mainstreaming within Disaster Risk Reduction.” Academia.
  3. Geografi, Fakultas, and Universitas Gadjah. 2016. “Tingkat Kerentanan Dan Kapasitas Masyarakat Dalam Menghadapi Risiko Banjir Di Kecamatan Pasarkliwon Kota Surakarta.” Majalah Geografi Indonesia 26(2):119–49. doi: 10.22146/mgi.13420.
  4. Kumaat, Lucky T. 2015. “Menghadapi Banjir.” 3.
  5. Prasetyo, Ratna Azis. 2010. “Masyarakat Korban Bencana.” Dialektika 5(2).
  6. Ratu Nabillah, Iwan Setiawan, and Bagja Waluya. 2020. “Kerentanan Sosial Pada Wilayah Potensi Bencana Tsunami Di Pesisir Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan.” Jurnal Geografi, Edukasi Dan Lingkungan (JGEL) 4(2):96–112. doi: 10.29405/jgel.v4i2.4318.
  7. Syah, Rizqon H. 2015. “Stratifikasi Sosial Dan Kesadaran Kelas.” SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I 2(1). doi: 10.15408/sjsbs.v2i1.2239.
  8. Wardyaningrum, Damayanti. 2016. “Perubahan Komunikasi Masyarakat Dalam Inovasi Mitigasi Bencana (Studi Pada Masyarakat Di Wilayah Rawan Bencana Gunung Merapi Sebelum Dan Setelah Erupsi Tahun 2010).” Jurnal Komunikasi 10(2):133–52. doi: 10.20885/komunikasi.vol10.iss2.art3.
  9. Yani, Ahmad. 2016. “Pengembangan Pusat Pelatihan Dan Simulasi Kejadian Bencana Alam Untuk Pendidikan Kebencanaan Nasional.” Jurnal Geografi Gea 10(1). doi: 10.17509/gea.v10i1.1666.