Main Article Content

Abstract

Konflik antar kelompok tidak dapat dihindarkan dalam proses interaksi sosial di dalam masyarakat, seperti halnya konflik kelompok tenaga kerja mandiri dahlia akibat adanya perbedaan yang memicu adanya konflik. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan dinamika konflik yang meliputi akar, proses, dan solusi konflik. Lokasi penelitian berada di Desa Bedali, Ngancar, Jawa Timur. Adapun metode pada penelitian ini menggunakan metode penelitian Deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara terhadap informan yang terlibat dalam kelompok program desa migran produktif dan studi kepustakaan. Hasil analisis dikaji menggunakan pendekatan segitiga konflik yang dikemukakan oleh Johan Galtung. Adapun komponen konflik terdiri: attitude, behavior, dan contradiction. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa akar konflik antara kelompok tenaga kerja mandiri Dahlia-Pemerintah Desa disebabkan perbedaan pendapat, pandangan dan kepentingan dalam manajemen rumah produksi sehingga terjadi protes dan pengunduran diri anggota sebagai bentuk tindakan dari sikap kecewa dan ketidakadilan. Adanya Dinamika konflik terjadi karena gagalnya resolusi konflik yang dilakukan dengan musyawarah dan negosiasi tidak mencapai kesepakatan yang sesuai dengan kepentingan kelompok, yaitu tetap berjalannya kesepakatan kemitraan antara kelompok dengan pemerintah desa.


 Kata Kunci : Dinamika Konflik, Desmigratif, TKI Purna

Article Details

How to Cite
Wahyuni, A., Hadi, N., & Achmad Perguna, L. (2023). SEGITIGA KONFLIK KELOMPOK DESA MIGRAN PRODUKTIF (DESMIGRATIF) DI DESA BEDALI KECAMATAN NGANCAR KABUPATEN KEDIRI : THE CONFLICT TRIANGLE OF PRODUCTIVE MIGRANT VILLAGE GROUP (DESMIGRATIF) IN BEDALI VILLAGE NGANCAR DISTRICT KEDIRI REGENCY . Jurnal Sosiologi Nusantara, 9(1), 33–50. https://doi.org/10.33369/jsn.9.1.33-50