Main Article Content

Abstract

Sebelum menikah, orang harus melalui proses pembentukan hubungan dengan lawan jenis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada kaitan spesifik gender dalam pemilihan pasangan bagi remaja usia 18-24 tahun. Ada 77 responden dari seluruh populasi dan diambil keseluruhannya dengan menggunakan purposive sampling dan total sampling karena penelitian ini khusus untuk remaja usia 18-24 tahun. Penelitian ini menggunakan teori fungsi struktural dengan teknik analisis chi-square dengan batas kritis 3,841. Hasil penelitian ini menunjukkan:(1) Kriteria mempertimbangkan remaja laki-laki sebagai pasangan yang menarik (2) Kriteria remaja putri adalah calon pasangan dengan penghasilan sendiri dan penghasilan lebih tinggi dengan pekerjaan tetap. Dengan demikian sesuai dengan teori struktur fungsional, yaitu bahwa setiap individu, baik laki-laki maupun perempuan, memiliki peran yang berbeda dalam sistem sosial dan preferensi atau pilihannya dalam pemilihan pasangan karena terikat pada struktur yang tetap untuk orang itu.

Article Details

How to Cite
nopela, mastina, Hanum, S. H., Nopianti, H., & Almubaroq, H. Z. (2023). TREN PREFERENSI CALON PASANGAN HIDUP BERDASARKAN JENIS KELAMIN : TRENDS IN PREFERENCE FOR LIFE PARTNERS BASED ON GENDER . Jurnal Sosiologi Nusantara, 9(1), 51–60. https://doi.org/10.33369/jsn.9.1.51-60

References

  1. HUBUNGAN ANTARA JENIS KELAMIN DENGAN PREFERENSI PEMILIHAN PASANGAN HIDUP PADA REMAJA UMUR 18-24 TAHUN
  2. Sebelum menikah, orang harus melalui proses pembentukan hubungan dengan lawan jenis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada kaitan spesifik gender dalam pemilihan pasangan bagi remaja usia 18-24 tahun. Penelitian ini dilakukan pada remaja berusia 18 hingga 24 tahun di RT 01-05 RW 01 Kelurahan Sawah Lebar Baru Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu. Ada 77 responden dengan menggunakan purposive sampling dan total sampling karena penelitian ini khusus untuk remaja usia 18-24 tahun. Penelitian ini menggunakan teknik analisis chi-square dengan batas kritis 3,841 dan teori fungsi struktural. Hasil penelitian ini menunjukkan:(1) Kriteria mempertimbangkan remaja laki-laki sebagai pasangan yang menarik (2) Kriteria remaja putri adalah calon pasangan dengan penghasilan sendiri dan penghasilan lebih tinggi dengan pekerjaan tetap. Hal demikian sesuai dengan teori struktur fungsional, yaitu bahwa setiap individu, baik laki-laki maupun perempuan, memiliki peran yang berbeda dalam sistem sosial dan preferensi atau pilihannya dalam pemilihan pasangan karena terikat pada struktur yang tetap. untuk orang itu.