Main Article Content

Abstract

Nasionalisme adalah syarat penting bagi warga negara untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara, termasuk di Indonesia. Masa depan Indonesia sebagai bangsa juga bergantung pada generasi muda, salah satunya adalah santri Pondok Pesantren Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta. Artikel ini mengkaji pandangan nasionalisme santri Muallimin, yang merupakan sekolah kader Muhammadiyah. Di masa depan, santri Muallimin akan menduduki posisi-posisi penting di Muhammadiyah dari tingkat ranting sampai pusat. Metode yang digunakan adalah fenomenologi, yaitu metode yang berbasis pada pengalaman subjektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa santri Muallimin memiliki pemahaman nasionalisme yang baik, yang berasal dari pemahaman mandiri mereka dan pelajaran agama Islam yang mereka peroleh di Muallimin. Santri Muallimin dapat menjelaskan konsep nasionalisme dan dasar-dasar ajaran islam dalam pandangan nasionalisme mereka. Nasionalisme santri Muallimin adalah nasionalisme religius, yaitu nasionalisme yang diperkuat oleh ajaran islam yang santri Muallimin dapatkan dari proses pembelajaran di Muallimin.

Article Details

How to Cite
Barakah, F., Ikromatoun, S., Amin, K., Halik, & Nusuary, F. M. (2023). NASIONALISME SANTRI MUALLIMIN MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA: NATIONALISM OF SANTRI MUALLIMIN MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA . Jurnal Sosiologi Nusantara, 9(2), 203–218. https://doi.org/10.33369/jsn.9.2.203-218

References

  1. Afandi. 2020. “Pertumbuhan Pesantren Muhammadiyah Melonjak, Haedar Beri Tantangan Ini.” Retrieved May 23, 2023 (Https://Muhammadiyah.Or.Id/Pertumbuhan-Pesantren-Muhammadiyah-Melonjak-Haedar-Beri-Tantangan-Ini/).
  2. Anderson, Benedict. 2008. Imagined Communities, Komunitas-Komunitas Terbayang. Yogyakarta: Insist.
  3. Barakah, Fadlan, Bukhari Bukhari, And Sa’i Sa’i. 2023. “Nasionalisme Muhammadiyah: Konsep Dan Tantangan.” SINTHOP: Media Kajian Pendidikan, Agama, Sosial Dan Budaya 2(1):11–21. Doi: 10.22373/Sinthop.V2i1.2746.
  4. Burhani, Ahmad Najib. 2016. The Politics Of Shari’a Law: Islamist Activists And The State In Democratizing Indonesia. Cambridge: Cambridge University Press.
  5. Esposito, John L. 1994. Ancaman Islam: Mitos Atau Realitis. Bandung: Mizan.
  6. Gufron, Iffan Ahmad. 2019. “Santri Dan Nasionalisme.” Islamic Insights Journal 1(1). Doi: 10.21776/Ub.Iij.2019.001.01.4.
  7. Halid, Ahmad. 2019. “Kurikulum Pendidikan Pesantren: Mengurai Pembentukan Karakter Nasionalisme Santri.” TARLIM : JURNAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 2(2). Doi: 10.32528/Tarlim.V2i2.2605.
  8. Jones, Stewert. 2018. The Power Of Pesantren: A Landscape Of Indonesian Islamic Education. Singapure: ISEAS-Yusof Ishak Institute.
  9. Juergermeyer, Mark. 1998. Menentang Negara Sekuler-Kebangkitan Global Nasionalisme Religius. Bandung: Mizan.
  10. Kementrian Luar Negeri Indonesia. 2020. “KBRI Prakarsai Kerja Sama Pendidikan Kepesantrenan Di Kamboja Dengan RMI-NU.” Retrieved May 23, 2023 (Https://Kemlu.Go.Id/Phnompenh/Id/News/9660/Kbri-Prakarsai-Kerja-Sama-Pendidikan-Kepesantrenan-Di-Kamboja-Dengan-Rmi-Nu#:~:Text=RMI-NU Adalah Asosiasi Pesantren,Sekitar 28.800 Pesantren Di Indonesia.).
  11. Muhammadiyah, Pimpinan Pusat. 2015. Negara Pancasila Sebagai Darul Ahdi Wa Syahadah ; Muktamar Muhammadiyah Ke 47 Di Makasar. Makasar.
  12. Roy, Olivier. 1994. The Failure Of Political Islam. London: IB Tauris.
  13. Schutz, Alfred. 1967. The Phenomenolgy Of The Social World. Evanston: Northwestern University Press.
  14. Shalehah, I. M., And M. T. Yani. 2020. “Peran Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep Dalam Menumbuhkan Sikap Nasionalisme Santri.” Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan 8(3).
  15. Smith, Anthony D. 2003. Nasionalisme, Teori, Ideologi, Sejarah. Jakarta: Erlangga.
  16. Smith, Anthony D. 2008. Nationalism. Cambridge: Polity Press.
  17. Sumarjoko, S., & Rokhma, E. 2019. “Nasionalisme Santri: Studi Kasus Di Pesantren Miftahurrosyidin Madureso Temanggung.” ASNA: Jurnal Kependidikan Islam Dan Keagamaan 1(1).