Main Article Content

Abstract

Pemerintah saat ini sedang berupaya memajukan wilayah Danau Toba seiring dengan penetapan wilayah ini sebagai kawasan strategis pariwisata nasional. Upaya pemajuan dilakukan melalui berbagai program pengembangan dan pembangunan yang bermuara pada peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Masyarakat merupakan aspek utama dalam pengembangan dan pembangunan kawasan strategis pariwisata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa aktualisasi tujuan hidup masyarakat Batak Toba, yang merupakan bagian dari kearifan lokal sehingga dapat bermanfaat bagi kemajuan kawasan Danau Toba. Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, studi dokumen dan focus group discussion. Hasil penelitian menampilkan bahwa tujuan hidup merupakan motivasi masyarakat dalam berperilaku sekaligus menjadi modal dalam mewujudkan kemajuan. Strategi mewujudkan kemajuan diaktualisasikan masyarakat melalui berbagai strategi investasi, antara lain: biologis, ekonomi dan simbolik. Seiring dengan pembangunan yang begitu pesat di kawasan Danau Toba masyarakat diharapkan segera berbenah, agar dapat maju di berbagai bidang, sehingga dapat berkontribusi untuk pembangunan dan pengembangan yang berkelanjutan di kawasan Danau Toba. Kearifan lokal tujuan hidup masyarakat Batak Toba dapat menjadi modal utama masyarakat untuk berkontribusi dalam mewujudkan kemajuan di kawasan Danau Toba.

Article Details

How to Cite
Boni Firmando, H. (2023). AKTUALISASI TUJUAN HIDUP MASYARAKAT BATAK TOBA DALAM MEWUJUDKAN KEMAJUAN DI KAWASAN DANAU TOBA (ANALISIS SOSIOLOGIS): ACTUALIZATION OF LIFE PURPOSES OF THE TOBA BATAK COMMUNITY IN REALIZING PROGRESS IN THE LAKE TOBA AREA (SOCIOLOGICAL ANALYSIS). Jurnal Sosiologi Nusantara, 9(2), 219–234. https://doi.org/10.33369/jsn.9.2.219-234

References

  1. Dillistone. (2002). Daya Kekuatan Simbol (The Power Of Symbol). Kanisius.
  2. Harahap, B. H., & Siahaan, H. M. (1987). Orientasi Nilai-Nilai Budaya Batak Suatu Pendekatan Terhadap Perilaku Batak Toba Dan Angkola-Mandiling. Sanggar Willem Iskandar.
  3. Harahap, D. (2016). Implikasi Sistem Kekerabatan Dalihan Na Tolu (Studi Pada Keluarga Urban Muslim Batak Angkola Di Yogyakarta). Jurnal Religi: Jurnal Studi Agama-Agama, Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta, 12(1), 121–134.
  4. Haryatmoko. (2016). Membongkar Rezim Kepastian Pemikiran Kristis Post Strukturalis. Pt. Kanisius.
  5. Jamaludin, A. N. (2015). Sosiologi Perdesaan. Pustaka Setia.
  6. Naibaho, M. (2019). Makna Simbol Pada Rumah Adat Etnik Batak Toba (Ruma Bolon) Di Kabupaten Samosir. In Jom Fisip (Vol. 6).
  7. Nainggolan, T. (2014). Batak Toba Sejarah Dan Transformasi Religi. Bina Media Perintis.
  8. Ritzer, G. (2004). Teori Sosiologi: Dari Teori Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Mutakhir Teori Sosial Postmodern. Kreasi Wacana.
  9. Sedyawati, E. (2006). Budaya Indonesia (Kajian Arekologi, Seni Dan Sejarah). Pt. Raja Grafindo Persada.
  10. Simanjuntak, B. A. (2009). Konflik Status Dan Kekuasaan Orang Batak Toba. Yayasan Obor Indonesia.
  11. Simanjuntak, B. A. (2011). Pemikiran Tentang Batak: Setelah 150 Tahun Agama Kristen Di Sumatera Utara. Yayasan Obor Indonesia.
  12. Simanjuntak, B. A. (2015). Arti Dan Fungsi Tanah Bagi Masyarakat Batak Toba, Karo, Simalungun (Edisi Pembaruan). Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
  13. Siregar, R. A., Wiranegara, H. W., & Hermantoro, H. (2018). Pengembangan Kawasan Pariwisata Danau Toba, Kabupaten Toba Samosir. Tataloka, 20(2), 100. Https://Doi.Org/10.14710/Tataloka.20.2.100-112