Main Article Content
Abstract
Kenakalan pelajar di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh pola relasi subjek – objek yang terbangun dalam ilmu pengetahuan. Pola relasi tersebut berakar pada ketidak-objektivan sistem pendidikan, yaitu mengenai prinsip, tujuan, organisasi sosial, kurikulum, metode mengajar, evaluasi, peserta didik, pendidik, fasilitas dan pembiayaan. Kehancuran dalam dunia pendidikan terjadi bukan karena nilai akademik memburuk namun karena moral yang hancur. Keluarga dan kehidupannya tidak boleh disepelekan dan diabaikan. Padahal kecenderungan sekarang akibat kebutuhan material yang kian memuncak, banyak ibu dan bapak yang bekeja dan menyerahkan masalah hidup anaknya kepada asisten rumah tangga atau “orang bayaran” sehingga hampir segala urusan pendidikan sepenuhnya diandalkan kepada sekolah dan celakanya di sekolah masalah afektual, nilai moral hampir-hampir tidak tersentuh. Pengaruh teknologi seperti tayangan-tayangan yang ada di televisi yang jauh dari norma-norma agama akan ditiru oleh para pelajar sehingga membawa perubahan pada perilaku menyimpang berupa kenakalan yang dilakukan pelajar terhadap gurunya. Kenakalan pelajar merupakan perilaku menyimpang yang dilakukan pelajar, seperti mem-bully guru. Teori kontrol oleh Hirski menyatakan bahwa penyimpangan dan bahkan kriminalitas atau pelaku kriminal merupakan bukti kegagalan kelompok-kelompok sosial konvensional seperti keluarga, sekolah atau kelompok-kelompok dominan lainnya dalam mengikat individu agar tetap conform. Untuk itu diperlukan kontrol/pengendalian dari keluarga yaitu orang tua, pihak sekolah dan komunitas ekstrakulikuler, sehingga kenakalan pelajar tidak terjadi lagi dalam dunia pendidikan.
Kata Kunci: Sistem Pendidikan, Kenakalan Pelajar, Kontrol / pengendalian
Article Details
The Copyright noticeof the Jurnal Sosiologi Nusantara (JSN) is as follows :
The author who submits the manuscript must understand and agree that the copyrights published are held by Jurnal Sosiologi Nusantara. Copyright includes rights to reproduce, distribute and sell every part of journal articles in all forms and media. This is for download the copyright transfer form for signed by the corresponding author. All articles published Open Access will be immediately and permanently free for everyone to read and download. We are continuously working with our author communities to select the best choice of license options, currently being defined for this journal as follows:
• Creative Commons Attribution-ShareAlike (CC BY-SA)
Jurnal Sosiologi Nusantara is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Then, you are free to:
- Share — copy and redistribute the material in any medium or format
- Adapt — remix, transform, and build upon the material
for any purpose, even commercially. The licensor cannot revoke these freedoms as long as you follow the license terms.
References
- Ahmadi, Abu. 1991. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
- Ari, Gunawan. 2010. Sosiologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
- Ahmad, Tafsir. 2012. Filsafat Pendidikan Islam (Integrasi Jasmani, Rohani dan Kalbu Memanusiakan Manusia). Bandung: Remaja Rosdakarya.
- Alexander Aur. Relasi Guru-Murid Dalam Pendidikan.http://id.beritasatu.com// 9 Februari 2018.
- Asmani mamur, Jamal. 2012. Kiat Mengatasi Kenakalan Remaja Di Sekolah. Jakarta: Buku Biru.
- Binti, Maunah. 2016. Sosiologi Pendidikan. Yogyakarta: Kalimedia.
- Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
- Faiq Hidayat. Viral Guru.https://new.detik.com/13 November 2018.
- Idi, Abdullah. 2011. Sosiologi Pendidikan (Individu, Masyarakat Dan Pendidikan). Jakarta: RajaGrafindo Persada.
- Jefri.Pentingnya pendidikan Moral Pada Dunia Pendidikan “Zaman Now”.https://www.kompasiana.com/5 Januari 2018.
- Lisye Sri Rahayu. Mengapa Ada Siswa Brutal Kepada Guru.https://republika.co.id/ 18 Maret 2019.
- Narwoko, Dwi& Suyanto, Bagong. 2006. Sosiologi: Teks Pengantar & Terapan. Jakarta: Kencana Prenada.
- Nasution, S. 2011. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
- Sudarsono. 2008. Kenakalan Remaja. Jakarta: Rineka cipta.
- Perilaku Kekerasan Di Sekolah Akibat Minimnya Budaya Literasi. https://daerah.sindonews.com/ 12 Februari 2018.
References
Ahmadi, Abu. 1991. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Ari, Gunawan. 2010. Sosiologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Ahmad, Tafsir. 2012. Filsafat Pendidikan Islam (Integrasi Jasmani, Rohani dan Kalbu Memanusiakan Manusia). Bandung: Remaja Rosdakarya.
Alexander Aur. Relasi Guru-Murid Dalam Pendidikan.http://id.beritasatu.com// 9 Februari 2018.
Asmani mamur, Jamal. 2012. Kiat Mengatasi Kenakalan Remaja Di Sekolah. Jakarta: Buku Biru.
Binti, Maunah. 2016. Sosiologi Pendidikan. Yogyakarta: Kalimedia.
Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Faiq Hidayat. Viral Guru.https://new.detik.com/13 November 2018.
Idi, Abdullah. 2011. Sosiologi Pendidikan (Individu, Masyarakat Dan Pendidikan). Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Jefri.Pentingnya pendidikan Moral Pada Dunia Pendidikan “Zaman Now”.https://www.kompasiana.com/5 Januari 2018.
Lisye Sri Rahayu. Mengapa Ada Siswa Brutal Kepada Guru.https://republika.co.id/ 18 Maret 2019.
Narwoko, Dwi& Suyanto, Bagong. 2006. Sosiologi: Teks Pengantar & Terapan. Jakarta: Kencana Prenada.
Nasution, S. 2011. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Sudarsono. 2008. Kenakalan Remaja. Jakarta: Rineka cipta.
Perilaku Kekerasan Di Sekolah Akibat Minimnya Budaya Literasi. https://daerah.sindonews.com/ 12 Februari 2018.