Main Article Content

Abstract

In the state elementary school education unit in Tasikmalaya Regency, we find educators with civil servant status and honorary teachers. Civil Servant teachers are paid directly by the government, while honorary teachers are paid from funding sources that come from school operational funding provided by the government. The minister of education makes a policy so that honorary salaries are used at most 50% of the total allocation of school operational funding provided by the government. Knowing the following policies makes researchers interested in studying the evaluation of the budget allocation for school operational funding for the salaries of honorary teachers in the Tasikmalaya Regency. The research method was a descriptive qualitative method, by interviewing 55 honorary teachers spread over 55 public elementary schools in Tasikmalaya Regency. The results of this study indicate that honorary teachers have not received salaries in accordance with the policies made by the minister of education. Salaries are still met by the policy of the principal in each education unit and the amount of salary received by honorary teachers is still below the minimum wage standard for the Tasikmalaya Regency. So the government should pay attention to teacher salaries to achieve better education.

Article Details

Author Biographies

Hani Hanifah, Universitas Pendidikan Indonesia

Pendidikan Guru SD

Hana Nur Hasanah, Universitas Pendidikan Indonesia

Pendidikan Guru SD

Rina Nur Rahayu, Universitas Pendidikan Indonesia

Pendidikan Guru SD

Rani Nuraeni, Universitas Pendidikan Indonesia

Pendidikan Guru SD

Risbon Sianturi, Universitas Pendidikan Indonesia

Pendidikan Guru SD

Lutfi Nur, Univesitas Pendidikan Indonesia

Pendidikan Guru SD
How to Cite
Hanifah, H., Hasanah, H. N., Rahayu, R. N., Nuraeni, R., Sianturi, R., & Nur, L. (2022). Evaluasi Alokasi Anggaran Dana BOS untuk Gaji Guru Honorer Sekolah Dasar di Kabupaten Tasikmalaya. Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 15(1), 87–96. https://doi.org/10.33369/pgsd.15.1.87-96

References

  1. Dunn, W. N. (2000). Pengantar Analisa Kebijakan Publik. Gadjah Mada Press.
  2. Fadillah, N., Agung, A. A. G., & Yudana, I. M. (2015). Analisis Biaya Pendidikan Dan Hubungannya Dengan Mutu Pendidikan Pada SMPNegeri 2 Sukadasa Tahun Pelajaran 2013/2014. E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Administrasi Pendidikan, 6(1), 11.
  3. https://media.neliti.com/media/publications/80266-ID-analisis-biaya-pendidikan-dan-hubunganny.pdf
  4. Fakhiroh, Z. M. (2018). Hubungan Pendapatan dengan Kualitas Kineja Guru dalam Pembelajaran di SMK Dipenogoro 1 Purwokerto. Education and Learning Journal, 1–95.
  5. Fatah, N. (1999). Analisis Hubungan Pembiayaan Pendidikan Sekolah Dasar dengan Mutu Proses dan Hasil Belajar ?. Mimbar Pendidikan, XVIII(3), 51–56.
  6. Fauzi, H., & Syafar, D. (2017). Studi Tentang Kebijakan Guru Honorer Sekolah Dasar Di Yogyakarta. TADBIR Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 5(2), 162–172.
  7. Fitrian, A. M. (2021, November 15). Puluhan Guru Honorer Datangi DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Minta Pemerintah Memperhatikan Nasib Mereka. Kabar Priangan. https://kabarpriangan.pikiran-rakyat.com/kabar-priangan/pr-1483022058/puluhan-guru-honorer-datangi-dprd-kabupaten-tasikmalaya-minta-pemerintah-memperhatikan-nasib-mereka?page=2
  8. Ibrahim. (2015). Metodologi Penelitian Kualitatif. Alfabeta.
  9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Dana BOS, 43 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI 7728 (2020). https://jdih.kemdikbud.go.id
  10. Mardi. (2011). Sistem Informasi Akuntansi. Penerbit Ghalia Indonesia. Bogor. Ghalia Indonesia.
  11. Megawanti, P. (2015). Hubungan Budaya Organisasi dan Kepuasan Kerja dengan Komitmen Organisasi Guru Honorer. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 3(1).
  12. Muslihudin, M., & Hartati, S. (2016). Guru Honorer Di Kabupaten Pesawaran Menggunakan. Jurnal Teknologi, 9, 83–88.
  13. Nasution. (2017). Evaluasi Implementasi Kebijakan Tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional (Studi Pada Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II).
  14. https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/14810
  15. Nofianti, L., & Denziana, A. (2010). Manajemen Keuangan Keluarga. Marwah: Jurnal Perempuan, Agama Dan Jender, 9(2), 192.
  16. Pemerintah Jawa Barat. (2020). Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor:561/Kep.774-Yanbangsos/2020 tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota di Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2021 (p. 5).
  17. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,. Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
  18. Wirawan. (2012). Evaluasi Teori, Model, Standar, Aplikasi dan Profesi. Rajawali Press.
  19. Wiyani, N. A. (2015). Etika Profesi Keguruan Gava Media.
  20. Yamin, M. (2007). Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia. Gaung Persada Press.
  21. Yanuar. (2021). Dana BOS 2021 Bervariasi, Siswa Dapat Antara Rp900 Ribu Sampai Rp1,9 Juta. Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan Riset Dan Teknologi. https://puslapdik.kemdikbud.go.id/artikel/ dana-bos-2021-bervariasi,-siswa-dapat-antara-rp900-ribu-sampai-rp1,9-juta#:~: text=Kabar gembira itu berupa dana,Rp1%2C 9 juta per siswa.