Pupujian Sunda (Kepahiang): Sebuah Analisis Teori Kelisanan Albert B. Lord
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui unsur esensial dan nonesensial yang terdapat pada sastra lisan pupujian di desa Bogor, Kabupaten Kepahiang. Pupujian adalah karangan terikat atau puisi berisikan pelajaran keagamaan, mengagungkan Allah, solawat kepada nabi, dan doa. Pupujian milik masyarakat Sunda, Jawa Barat ini tetap lestari walaupun bagian masyarakatnya tidak lagi menetap di Pulau Jawa dikarenakan transmigrasi ke Pulau Sumatra. Di Desa Bogor Kabupaten Kepahiang, pupujian ini tetap dilestarikan sebagai bagian dari sastra lisan. Melalui teori kelisanan Alberd Lord akan diungkapkan bagaimana formula, tema, dan juga fungsi dari pupujian yang lestari dalam masyarkat Sunda di Desa Bogor, Kepahiang.
Kata kunci: Pupujian, Kelisanan, Albert LordReferensi
Danandjaja, J. (2002). Folklor Indonesia: Imu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. Jakarta: Grafiti Pers.
Hasuna, K., & Komalasari, I. (2018). Analisis Sastra Lisan Dindang pada Masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan. STILISTIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 3(1). doi:10.33654/sti.v3i1.505
Krisnawati, K. (2017). Menafsirkan Teks Sastra Lisan Badampiang sebagai Upaya Memaknai Warisan Budaya Bangsa. Madah: Jurnal Bahasa Dan Sastra, 7(1), 115. doi:10.31503/madah.v7i1.447
Lord, A. B. (1971). The Singer of Tale. New York: Atheneum.
Noermanzah, N. (2017). Plot in a Collection of Short Stories “Sakinah Bersamamu” Works of Asma Nadia with Feminimism Analysis. Humanus, 16(1), 27. doi:10.24036/jh.v16i1.7015
Robson, A. D. (1988). Pengkajian Sastra-Sastra Tradisional Indonesia. Jakarta: P3B.