Main Article Content

Abstract

The need for soybean commodities is increasing in line with increasing changes in population and public awareness of the importance of food nutrition. One of the efforts to increase soybean production is to improve crop cultivation by selecting superior varieties. The purpose of this study was to obtain soybean varieties that had the best growth response and yields by adding dolomite to a saturated soil culture (SSC). This research was carried out from November 2020 to February 2021 in the experimental land of the Department of Agricultural Cultivation, Faculty of Agriculture, University of Bengkulu. The design used was a randomized completely block design (RCBD) factorial pattern consisting of two factors. The first factor was the dolomite dose which consisted of 4 levels, namely 0 x Al-dd, 0.5 x Al-dd, 1 x Al-dd, and 1.5 x Al-dd. The second factor was soybean varieties consisting of Gepak Kuning, Dering 1, and Derap 1 varieties. The results showed that Gepak Kuning produced the best growth response and yield by adding dolomite to SSC.


 

Article Details

How to Cite
Asmara, B., Pujiwati, H., Widodo, W., Anggraini, S., & Anandyawati, A. (2023). Growth and Yield Responses of Three Soybean (Glycine max L.) Varieties to Different Dolomite Dosages on Saturated Soil Culture. TERRA : Journal of Land Restoration, 6(1), 19–26. https://doi.org/10.31186/terra.6.1.19-26

References

  1. Adisarwanto. (2001). Opsi inovatif pengolahan air untuk kedelai di lahan sawah irigasi. Buletin Palawija, 1, 24–32.
  2. Adisarwanto, T. (2006). Budidaya Dengan Pemupukan yang Efektif dan Pengoptimalan Peran Bintil Akar Kedelai. Penebar Swadaya, Jakarta.
  3. Amir, B. (2015). Hubungan bintil akar dan aktivitas nitrat reduktase dengan serapan N pada beberapa kultivar kedelai (Glycine max L,). Conference: Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia. DOI: 10.13057/psnmbi/m010528.
  4. Andayanie, W. R. & Adinurani, P.G. (2014). Seleksi galur dari populasi F4 kedelai yang tahan terhadap penyakit mosaik (Soybean Mosaic Virus ) dan berdaya hasil tinggi. J HPT Tropika, 14(2), 152–159. DOI: https://doi.org/ 10.23960/j.hptt.214152-159.
  5. Anitasari, F., Sarwitri, R. & Suprapto, A. (2015). Pengaruh Pupuk Organik Dan Dolomit Pada Lahan Pantai Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai. The 2nd University Research Coloquium, 315–324.
  6. Asmi R. 2013. Pengaruh Dosis Dolomit Dan Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merill) Pada Lahan Gambut. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar, Meulaboh, Aceh
  7. Badan Pusat Statistik (BPS). (2018).
  8. Cherunisa, S.R., Ghulamahdi, M. & Lubis, I. (2021). Ameliorasi rizosfer kedelai menggunakan Jerami, abu sekam, dan dolomit. J. Agron. Indonesia, 29(2), 154-161. DOI: https://dx.doi.org/ 10.24831/jai.v49i2.34964.
  9. Chiristia, A., Sembodo, D.R.J & Hidayat, K.F. (2017). Pengaruh jenis dan tingkat kerapatan gulma terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai (Glycine max (L). Merr) Agatha. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, 16(1), 22–28. DOI: https://doi.org/10.25181/Jppt.V16i1.71.
  10. Haitami, A., Wahyudi & Ezward, C. (2022). Kompos jerami padi yang diperkaya dengan kotoran sapi + dolomit bereaksi terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai pada budidaya jenuh air di lahan pasang surut. BIO-Lectura : Jurnal Pendidikan Biologi, 9(2), 271-276. DOI: https://doi.org/10.31849/bl.v9i2. 11684.
  11. Hasibuan, H.S., Sopandie, D., Rrikoesoemaningtyas & Wirnas, D. (2018). Pemupukan N, P, K, Dolomit, dan Pupuk Kandang pada Budidaya Kedelai di lahan kering masam. J. Agron. Indonesia, 46(2), 175-181. DOI: https://dx.doi.org/10.24831/jai.v46i2.17268.
  12. Hasanuddin, H., Erida, G. & Safmaneli, S. (2012). Pengaruh persaingan gulma Synedrella nodiflora L. Gaertn. pada berbagai densitas terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai. Jurnal Agrista Unsyiah, 16(3), 146–152.
  13. Jumakir, Endrizal & Suyamto. (2016). Uji beberapa paket pemupukan dan dolomit terhadap hasil kedelai di lahan rawa pasang surut Provinsi Jambi. Jurnal Lahan Suboptimal, 5(1), 86–94. DOI : https://doi.org/10.33230/JLSO.5.1. 2016.236.
  14. Krisnawati, A. (2017). Kedelai sebagai sumber pangan fungsional (Soybean as source of functional food). Iptek Tanaman Pangan, 12(1), 57-65.
  15. Kumalasari, I.D., Astuti, E.D. & Prihastanti, E. (2013). Pembentukan bintil akar tanaman kedelai (Glycine max (L) Merrill) dengan perlakuan jerami pada masa inkubasi yang berbeda. Jurnal Sains dan Matematika, 21(4), 103-107.
  16. Nabilah, H., Satyana, K.A. & Islami, T. (2022). Respon 6 varietas kedelai (Glycine max (L.) Merr.) terhadap perbedaan interval penyiraman. Plantropica: Journal of Agricultural Science, 7(2), 52–57. DOI: https://doi.org/10.21776/ub.jpt.2022.007.2.7.
  17. Nathanson, K., Lawn, R..L., De Fabrun, P.L.M. & Byth, D.E. (1984). Growth, nodulation and nitrogen accumulation by soybean in saturated soil culture. Field Crops Res. 8, 73-92.
  18. Purwaningrahayu, R. D., Indradewa, D. & Sunarminto, B.H. (2004). Peningkatan hasil beberapa varietas kedelai dengan penerapan teknologi basah. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan. 23(1), 49-58.
  19. Rukmana, R. & Yuyun, Y. (1996). Kedelai Budidaya dan Pasca Panen. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
  20. Sagala, D., Suzanna, E., Prihanani, P. & Nero, J. (2013). Uji adaptasi beberapa varietas kedelai di lahan salin dengan teknologi budidaya jenuh air. Jurnal Agroqua: Media Informasi Agronomi dan Budidaya Perairan, 11(1), 52–55. DOI: https://doi.org/10.32663/JA. V11I1. 43.
  21. Santi, R., Nurul, A.S. & Alfajri. (2019). Efektivitas bintil akar kedelai edamame dengan pemberian TKKS di tailing pasir pasca tambang timah. Jurnal AGRO, 6(2), 153-167. DOI: https://doi.org/10.15575/5524.
  22. Silaban, H. T. 2022. Respon pertumbuhan dan hasil beberapa varietas tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merrill) akibat penggunaan konsentrasi pupuk hayati. Skripsi. Universitas Negeri 'VETERAN', Surabaya, Jawa Timur.
  23. Stefia, E. 2017. Struktur Anatomi Tanaman Kedelai (Glycine max L.). Departemen Biologi, Fakultas Matematika aan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh November, 11–12.
  24. Sumarno & Mansuri. (2007). Persyaratan Tumbuh dan Wilayah Produksi Kedelai di Indonesia. Balai Penelitian Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian, Malang
  25. Suriadikarta. 2016. Karakteristik potensi dan teknologi pengelolaan tanah Ultisol untuk pengembangan pertanian lahan kering di Indonesia. Litbang Pertanian, 25(2), 39–47.
  26. Sutedjo, M. M. (2008). Pupuk dan Cara Pemupukan. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
  27. Syahputra,D., Rusli, M. & Alibasyah, T.A, (2015). Pengaruh kompos dan dolomit terhadap beberapa sifat kimia Ultisol dan hasil kedelai (Glycine max L. Merril) pada lahan Berteras. Jurnal Manajemen Sumberdaya Lahan, 4, 535–542.
  28. Tanjung, B.R. & Juanda, D.S.S. (2022). Potensi hasil lima varietas kedelai (Glycine max L.) pada lahan kering masam. Jurnal Agroqua, 17(2), 115–125. DOI: https://doi.org/10.32663/ja.v.
  29. Taufiq, A. & Sundari, T. (2012). Respon tanaman kedelai terhadap lingkungan tumbuh. Buletin Palawija, 26(23), 13–26.
  30. Taufiq, A., Wijanarko, A. & Suyamto. (2015). Takaran optimal pupuk NPKS, dolomit, dan pupuk kandang pada hasil kedelai di lahan pasang surut. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 30(1), 52–57.
  31. Wagiana, W., Apriani, A. & Farida, N. (2011). Respon berbagai varietas kedelai (Glycine max (L.) Merril) terhadap sterilisasi tanah dan inokulasi dengan Mikoriza Arbuskular. Fakultas Pertanian Universitas Mataram, Mataram.
  32. Wijaya, A. A. & Sukmasari, M.D. (2022). Penampilan enam kultivar unggul kedelai pada berbagai jarak tanam yang berbeda untuk penanaman di musim hujan. Agrivet: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian dan Peternakan (Journal of Agricultural Sciences and Veteriner), 10(1), 90-96. DOI:10.31949/agrivet.v10i1.2662.
  33. Yusran, Sukmawati, St., Izma, S. & Nurlina, R.R. (2021). Pemberian inokulasi Rhizobium sp pada berbagai varietas kedelai terhadap peningkatan hasil dan kualitas benih. AGROLAND : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 28(1), 52-63. DOI: https://doi.org/10.22487/agrolandnasional.v0i0.705.
  34. Zainuddin, R., Yusuf, M.N., Usnawiyah, U., Ismadi, I. & Nazaruddin, M. (2022). Uji adaptasi morfo-fisiologis beberapa varietas kedelai (Glycine max. L). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroekoteknologi, 1(2), 28–33. DOI: https://doi.org/ 10.29103/jimatek.v1i2.8462.