Main Article Content

Abstract

Tujuan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan di Kelurahan Palingkau Baru adalah membantu perempuan pengrajin anyaman purun dapat meningkatkan pengetahuan keterampilan, dan pendapatan usahanya. Salah satu metode awal yang digunakan adalah melalui pembentukan kelompok pengrajin anyaman purun. Berdasarkan wawancara hasil observasi ditemukan bahwa pengrajin purun yang tersebar di Kelurahan Palingkau Baru belum memiliki ikatan kelompok. Selain itu, permasalahan yang dihadapi oleh pengrajin purun antara lain: Bahan baku tidak tercukupi; Produksi masih secara tradisional belum ada sentuhan teknologi; Manajemen pengelolaan usaha masih belum optimal; Pemasaran masih terbatas dan masih menggantungkan satu tengkulak; Keterampilan dalam diversifikasi produk anyaman purun masih terbatas dalam produk tikar dan bakul. Melihat Permasalahan tersebut, kegiatan pengabdian yang telah kami berikan kepada pengrajin purun antara lain: Melakukan musyawarah pembentukan kelompok pengrajin purun dengan dipandu oleh ketua RT dan Ketua LPMK; Membuatkan surat keterangan kelompok purun yang telah disetujui oleh pihak kelurahan untuk mendaftarkan kelompok pengrajin purun di Dinas Perindagkop UMKM agar mendapatkan pembinaan lebih lanjut; Berkolaborasi dengan Dinas Perindagkop UMKM Kabupaten Kapuas untuk melakukan pelatihan terkait dengan Diversifikasi produk anyaman purun dan digital Marketing; Pembuatan Logo usaha purun oleh mahasiswa peserta KKN Kebangsaan kepada masing-masing pengrajin purun.


Kata Kunci: Purun, Pemberdayaan, Diversifikasi, Pemasaran


 


ABSTRACT


 MEKAR JAYA GROUP: WOMEN EMPOWERMENT AS A ACTIVATOR OF COMMUNITY ECONOMY AND OPTIMIZATION OF THE PURUN POTENTIAL IN PLINGKAU BARU. The aim of the KKN Program in the Calonkau Baru Sub-District is to help purun woven craftswomen to be able to Increase their knowledge, skills, and business income. One of the initial methods used was through the formation of a group of purun woven craftswomen. Based on the results of observations, it was found that purun craftswomen who were spread across the Mostkau Baru Village did not yet have a business group. In addition, the problems faced by purun craftswomen include Insufficient raw materials, Production still traditionally without a touch of technology, Business management still not optimal, Marketing still limited and still depends on one middleman, skills in the diversification of purun woven products still limited to mats and baskets. Based on these problems, the community service activities that we provided to purun craftswomen include: Conducting deliberations to form purun craftswomen business group guided by the head of the RT and the head of the LPMK; Making a certificate of purun business group that has been approved by the village administration to register purun craftswomen groups at the UMKM Perindagkop Service in order to get further guidance; Collaborating with the Kapuas Regency UMKM Perindagkop Service to conduct training related to the diversification of purun woven products and digital marketing; and Making a purun business logo by KKN students for each purun craftswomen.


 Keywords: Purun, Empowerment, Diversification, Marketing

Keywords

Purun Pemberdayaan Diversifikasi Pemasaran

Article Details

How to Cite
Taufik, A. W., Amrullah, A. H. K., & Rosa, M. K. A. (2022). KELOMPOK MEKAR JAYA: WADAH PEMBERDAYAAN PEREMPUAN SEBAGAI PENGGERAK EKONOMI MASYARAKAT DAN OPTIMALISASI POTENSI TANAMAN PURUN DI KELURAHAN PALINGKAU BARU. TRIBUTE: JOURNAL OF COMMUNITY SERVICES, 3(2), 88–93. https://doi.org/10.33369/tribute.v3i2.25145

References

  1. Ernawati, E., Hurriyati, R., & Dirgantari, P. D. (2021). Strategi pengembangan kerajinan anyaman Purun untuk meningkatkan daya saing. Jurnal Ekonomi Modernisasi, 17(1), 27-40.
  2. Fahriannoor, A. R., Mariani, M., & Hamdani, H. (2020). Pola Pengembangan Usaha Pengrajin Olahan Purun Melalui Diversifikasi Produk di Kampung Purun Kelurahan Palam Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru. Frontier Agribisnis, 3(4).
  3. Pangaribuan, W., & Silaban, R. (2017). Upaya peningkatan pendapatan wanita pengrajin purun (Eleocharis dulcis) di Kecamatan Perbaungan. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 23(2), 309-314.
  4. Pradiani, T. (2017). Pengaruh sistem pemasaran digital marketing terhadap peningkatan volume penjualan hasil industri rumahan. Jurnal Ilmiah Bisnis Dan Ekonomi Asia, 11(2), 46-53.
  5. Lubis, S., Alqamary, M., Syah, D. H., Harahap, M. H., & Panggabean, D. D. (2020, December). PKM KELOMPOK PENGRAJIN PURUN DESA ARAPAYUNG SERDANG BEDAGAI. In Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat (Vol. 1, pp. SNPPM2020ST-78).
  6. Sulistyani, A. T., & Wulandari, Y. (2017). Proses pemberdayaan masyarakat Desa Sitimulyo Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul dalam pembentukan kelompok pengelola sampah mandiri (KPSM). Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement), 2(2), 146-162.