Main Article Content

Abstract

ABSTRAK


 


Kabupaten Bengkulu Utara adalah salah satu kabupaten di Bengkulu. Bengkulu Utara memiliki sektor pariwisata memegang peranan penting dalam perekonomian. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dilaksanakan oleh mahasiswa sekaligus sebagai bagian dari perwujudan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kuliah Kerja   Nyata (KKN) Universitas Bengkulu periode 102 tahun 2024 dilaksanakan mulai tanggal 1 Juli sampai dengan 16 Agustus 2024. Desa Pagar Banyu mempunyai potensi di bidang pertanian dan perkebunan, dimana potensi tersebut merupakan sumber penghasilan untuk memenuhi  kebutuhan  sehari-hari.  Pada  umumnya masyarakat Desa Pagar Banyu masih menggunakan pupuk kimia untuk tanamannya, namun sebenarnya limbah-limbah  rumah  tangga  seperti  sisa  sayuran dan kulit buah bisa dibuat menjadi menjadi ekoenzim salah satunya untuk pupuk tanaman yang lebih   ramah   lingkungan. Ekoenzim merupakan suatu larutan hasil fermentasi dari sampah organik sisa  sayuran, kulit  buah  dengan  campuran  gula merah dan air. Ekoenzim dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Produk ekoenzim merupakan produk yang ramah lingkungan serta mudah digunakan dan     diproduksi. Produksi ekoenzim hanya membutuhkan air, gula sebagai sumber  karbon, dan limbah organik dari sayuran dan buah-buahan. Ekoenzim dapat    digunakan untuk mengurangi jumlah sampah rumah tangga, khususnya sampah    organik dengan komposisi kandungan tinggi.


 


Kata Kunci: Ekoenzim, alat dan bahan, POC

Keywords

Ekoenzim Alat dan bahan POC

Article Details

How to Cite
Rastika, D., & Devianti, R. (2024). SOSIALISASI PEMBUATAN EKOENZIM DENGAN MENGGUNAKAN LIMBAH ORGANIK SEBAGAI POC TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN. TRIBUTE: JOURNAL OF COMMUNITY SERVICES, 5(2), 350–355. https://doi.org/10.33369/tribute.v5i2.36799

References

  1. DAFTAR PUSTAKA
  2. Larasati D, Astuti AP, dan Maharani ET, 2020. Uji Organoleptik Produk Eco-Enzyme dari Limbah Kulit Buah (Studi Kasusdi Kota Semarang). Seminar Nasional Edusainstek; 278–283.
  3. Marliani N, 2015. Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga (Sampah Anorganik) Sebagai Bentuk Implementasi dari Pendidikan Lingkungan Hidup. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 4(2): 124–132.
  4. Arifin LW,Syambarkah A, Purbasari HS, Ria R, dan Ayu V, 2009. Introduction of Eco-Enzyme to Support Organic Farming in Indonesia. Asian Food and Agro-Industry, Special, S356–S359.
  5. Dewanti, D. P., Hanif, M., & Nugroho, R. (2020). Teknologi Hidrotermal Sebagai Solusi Cepat Pengolahan Sampah Organik Menjadi Pupuk Hydrothermal Technology as A Fast Solution for Processing Organic Waste into Fertilizer. Jurnal Teknologi Lingkungan, 21(2), 236–243.
  6. Ijong. (2020). Proses Penelitian Tentang Manfaat Eco Enzyme Lebih Dari 30 Tahun Oleh Doktor Rosukon Thailand Dan Dikembangkan Oleh Doktor Joean Oon Dari Malaysia.