Main Article Content

Abstract

Internet telah mengubah cara kita menikmati hiburan. Dulu, menunggu tayangan favorit di TV adalah hal yang biasa. Sekarang, semua bisa diakses instan, kapan saja, dan dari mana saja. Inilah yang membuat platform hiburan online semakin diminati, terutama kategori-kategori konten yang memiliki audiens setia.


Salah satu yang paling populer adalah kumpulan video viral yang selalu memancing rasa penasaran. Momen-momen unik, aksi tak terduga, hingga kejadian lucu dari berbagai penjuru dunia dapat ditemukan di kategori video viral. Dengan pembaruan setiap hari, pengunjung selalu mendapatkan tontonan segar yang tidak membosankan.


Bagi mereka yang memiliki selera hiburan khusus, terutama penggemar tontonan Jepang, JAV menjadi salah satu genre yang tidak pernah kehilangan penggemar. Kategori JAV menyediakan koleksi lengkap mulai dari rilisan terbaru hingga favorit lama, semuanya dalam kualitas streaming tinggi. Dengan antarmuka yang mudah digunakan, menemukan tontonan favorit menjadi cepat dan praktis.


Hiburan online bukan sekadar pengganti televisi, tetapi sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Kapan pun ada waktu luang, orang bisa langsung mencari tontonan sesuai mood dan preferensi mereka. Tidak heran jika kategori seperti video viral dan JAV tetap menjadi pilihan utama di tengah derasnya persaingan konten digital.


 


Article Details

How to Cite
.com, S. (2025). Tren Hiburan Online yang Tidak Pernah Sepi Peminat. Akta Agrosia, 28(1), 42–50. https://doi.org/10.31186/aa.28.1.42-50

References

  1. Agustina, N.I., and B. Waluyo. 2017. Keragaman karakter morfo-agronomi dan keanekaragaman galur- galur cabai besar (Capsicum annuum L.). Jurnal Agro 4(2): 120–130. doi: 10.15575/1608.
  2. Alam, M.A., A.J. Obaidullah, S. Naher, M.M. Hasan, A.H.F. Fahim, and A.H.M.S. Hoque. 2024. Exploring genetic variability of chilli genotypes in relation to yield and associated traits. Bangladesh Journal of Agriculture 49(1): 95–105. doi: 10.3329/bjagri.v49i1.74596.
  3. Anas, A.A., M.J. Arma, and W.S.A. Hisein. 2024. Study on the relationship between pH , exchangeable aluminum , and available phosphorus levels in Ultisol with the application of sago waste compost. Jurnal Agroteknos 14(1): 36–44.
  4. Anderson, R.L., and T.A. Bancroft. 1952. Statistical Theory in Research. MeGraw-Hill Book Company, New York, USA.
  5. Anggraini, Y.D., and S.L. Purnamaningsih. 2019. Interaksi genotip x lingkungan beberapa genotip cabai rawit (Capsicum frutescens L.) di dua lokasi. Jurnal Produksi Tanaman 7(8): 1574–1580.
  6. Anugrah, L.T., L. Ujianto, and U.M. Yakop. 2018. Pendugaan keragaman genetik dan nilai heritabilitas pada keturunan kedua (F2) hasil persilangan paprika (Capsicum annuum Var-Grossum) dengan cabai merah (Capsicum annuum). Skripsi. Fak. Petanian Univ. Mataram.
  7. Arif, A. Bin, S. Sujiprihati, and M. Syukur. 2011. Pewarisan sifat beberapa karakter kualitatif pada tiga kelompok cabai. Buletin Plasma Nutfah 17(2): 73-79. doi: 10.21082/blpn.v17n2.2011.p73-79.
  8. Badan Pangan Nasional. 2024. Konsumsi Pangan Nasional dan Provinsi Tahun 2019-2023. Direktorat Penganekaragaman Konsumsi Pangan. Jakarta Selatan.
  9. Comstock, R.E., H.F. Robinson, and P.H. Harvey. 1949. Breeding procedure designed to make maximum use of both general and specific combining ability. Agronomy Journal 41(8): 360–367.
  10. Djarwaningsih, T. 2005. Capsicum spp. (Cabai): Asal, Persebaran dan Nilai Ekonomi. Biodiversitas 6(4): 292–296.
  11. Effendy, E., R. Respatijarti, and B. Waluyo. 2018. Keragaman genetik dan heritabilitas karakter komponen hasil dan hasil ciplukan (Physalis sp.). Jurnal Agro 5(1): 30–38. doi: 10.15575/1864.
  12. Farwah, S., K. Hussain, S. Rizvi, S.M. Hussain, M. Rashid, and S. Saleem. 2020. Genetic variability, heritability and genetic advance studies in chilli (Capsicum annuum L.) genotypes. International Journal of Chemical Studies 8(3): 1328–1331. doi: 10.22271/chemi.2020.v8.i3r.9383.
  13. Fathurrohman, F., C. Herison, and Rustikawati. 2023. Pertumbuhan dan hasil 20 famili F4 cabai merah (Capsicum annuum L.) di ultisols. In Seminar Nasional Pertanian Pesisir Vol. 2 No.1 Tahun 2023 P-ISSN 2963-2579 e-ISSN 2963-4857 https://semnas.bpfp-unib.com/index.php/SENATASI/article/view/191.
  14. Herison, C., U.K.J. Suharjo, M. Handajaningsih, Rustikawati, and A.S. Kurin. 2021. Evaluasi paket teknologi budidaya hibrida cabai merah untuk hasil tinggi di ultisol. Jurnal Hortikultura Indonesia 12(1): 21–30.
  15. Hermanto, R., M. Syukur, and Widodo. 2017. Pendugaan ragam genetik dan heritabilitas karakter hasil dan komponen hasil tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) di dua lokasi. Jurnal Hortikultura Indonesia 8(1):31-38.
  16. Kolibu, M.F.I., N. Nainggolan, and Y.A.R. Langi. 2024. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi harga cabai merah di Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara menggunakan analisis regresi linear berganda. Jurnal MIPA 13(1): 32–36. doi: 10.35799/jm.v13i1.52258.
  17. Lata, H., and A. Sharma. 2022. Studies on genetic variability, correlation and path analysis in chilli (Capsicum annuum L.). Himachal Journal of Agricultural Research 48(1): 56–64.
  18. Limbongan, Y. 2023. Teknologi Pemuliaan Tanaman Menginspirasi Inovasi Pertanian. CV.Eureka Media Aksara, Jawa Tengah.
  19. Markam, D., and D. Sharma. 2022. Assessment of genetic variability, heritability and genetic advance for yield and yield attributing traits in chilli (Capsicum annuum L.). The Pharma Innovation 11(10): 471–474. doi: 10.5958/2229-4473.2017.00099.4.
  20. Meena, M.L., N. Kumar, J.K. Meena, and T. Rai. 2016. Genetic variability, hertability and genetic advance in chilli(Capsicum annuum L.). HortFlora Research Sepctrum 5(2): 153–156.
  21. Nadhifah, A., S. Suratman, and A. Pitoyo. 2016. Kekerabatan fenetik ciplukan (Physalis angulata L.) di wilayah eks-Karesidenan Surakarta berdasarkan karakter morfologis, palinologis dan pola pita isozim. Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia 9(1): 1-10. doi: 10.22435/toi.v9i1.8999.1-10.
  22. Palar, N.., P.A. Pangemanan, and E.G. Tangkere. 2016. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga cabai rawit di Kota Manado. Agri-Sosioekonomi 12(2): 105-120. doi: 10.35791/agrsosek.12.2.2016.12278.
  23. Panja, S., S. Saha, and T. Manna. 2025. Genetic association and characterization of chilli (Capsicum annuum L.) germplasm for yield and its component characters. Plant Archives 25(1): 831–837. doi: 10.51470/Plantarchives.
  24. Pratama, R.A., T. Nurmala, and W.A. Qosim. 2015. Penampilan fenotipik dan keragaman karakter kualitatif dan kuantitatif tiga populasi generasi F2 hasil persilangan tanaman hanjeli (Coix lacryma-jobi). Pangan 24(2): 115–122.
  25. Prihaningsih, A., R.T. Terryana, N. Aswani, K. Nugroho, and P. Lestari. 2023. Analisis keragaman 8 varietas cabai berdasarkan karakter morfologi kualitatif dan kuantitatif. Vegetalika 12(1): 21-35. https://jurnal.ugm.ac.id/jbp/article/view/76984.
  26. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. 2023. Outlook Cabai. Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian, Jakarta.
  27. Qadri, A., E. Hayati, and E. Efendi. 2020. Pendugaan nilai heritabilitas karakter agronomi tanaman padi (Oryza sativa L.) generasi F2. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian 3(4): 125–131. doi: 10.17969/jimfp.v3i4.9197.
  28. Qosim, W.A., M. Rachmadi, J.S. Hamdani, and I. Nuri. 2013. Penampilan fenotipik, variabilitas, dan heritabilitas 32 genotipe cabai merah berdaya hasil tinggi. Jurnal Agronomi Indonesia 41(2): 140–146.
  29. Ridho, M.N. 2020. Pengaruh perubahan iklim terhadap produktivitas tanaman cabai rawit (Capsicum annuum L.) di Kabupaten Malang. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya.
  30. Ritonga, A.W., M.A. Chozin, M. Syukur, A. Maharijaya, and Sobir. 2019. Heritability, correlation, and path analysis on various characters of tomato (Solanum lycopersicum) under shading and normal condition. Jurnal Hortikultura Indonesia 10(2): 85–93. doi: 10.29244/jhi.10.2.85-93.
  31. Rofidah, N.I., I.Yulianah, and Respartijarti. 2018. Korelasi antara komponen hasil dengan hasil pada populasi F6 tanaman cabai merah besar (Capsicum annuum L.). Jurnal Produksi Tanaman 6(2):230-235.
  32. Rosmaina, Syafrudin, Hasrol., F. Yanti., Juliyanti, and Zulfahmi. 2016. Estimation of variability, heritability and genetic advance among local chili pepper genotypes cultivated in peat lands. Bulgarian Journal of Agricultural Science 22(3): 431–436.
  33. Setiadi, Y., and F.C. Anira. 2015. Deteksi dini keracunan aluminium tanaman Bridelia monoica merr. pada tanah pasca tambang batu bara PT. Jorong Barutama Greston Kalimantan Selatan. Jurnal Silvikultur 06(2): 101–106.
  34. Sufardi, L. Martunis, and Muyassir. 2017. Pertukaran kation pada beberapa jenis tanah di lahan kering Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh (Indonesia). Pros. Semin. Nas. Pascasarj. Unsyiah 3(2017): 45–53. https://ejournals.umma.ac.id/index.php/agrotan/article/view/26/24.
  35. Susanti, S., I. Suliansyah, and Irawati. 2023. Pertumbuhan dan hasil enam genotipe cabai (Capsicum annuum L.) lokal Sumatra Utara. Jurnal Pertananian Agros 25(2): 1584–1592.
  36. Syukur, M., S. Sujiprihati, R. Yunianti, and D.A. Kusumah. 2010. Evaluasi daya hasil cabai hibrida dan daya adaptasinya di empat lokasi dalam dua tahun. Jurnal Agronomi Indonesia 38(1): 43–51.